PEDOMAN GIZI KLINIK DAN
RAWAT INAP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan
dan gizi merupakan faktor penting karena
secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM suatu negara.Untuk itulah
diperlukan usaha perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat melalui upaya perbaikan gizi, baik dalam keluarga mapun pelayanan
gizi pada individu yang karena suatu hal harus tinggal di suatu institusi
kesehatan, diantaranya rumah sakit (Direktorat Gizi Masyarakat 2003).
Pelayanan
Gizi di Rawat Inap adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan
keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme
tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit,
sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi
pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak
tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang
terganggu akan lebih memburuk dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi.
Berbagai
kemajuan dalam ilmu kedokteran dan ilmu gizi klinis telah mendorong
perkembangan penyelenggaraan makanan di rumah sakit.Dewasa ini, sesuai dengan
fungsinya, pelayanan makanan bagi orang sakit mempunyai kedudukan yang sama
pentingnya dalam pelayanan perawatan dan pengobatan dalam upaya penyembuhan
penyakit.(Sjahmien Moehyi, 1992) .
Oleh
karena itu, karena pelayanan gizi di Puskesmas Kalasan yang merupakan puskesmas
dengan rawat inap yang melayani pasien yang dirawat inapkan maka diperlukan sebuah pedoman agar pelayanan gizi
yang bermutu dapat tercapai. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan, dimana telah berkembang terapi gizi medis di
rumah sakit.
B. Tujuan
Tujuan Pedoman Pelayanan Gizi Rawat
Inap ini adalah untuk menjadi acuan bagi petugas gizi yang dilaksanakan di
Puskesmas Srandakan, sehingga pada akhirnya menghasilkan pelayanan gizi yang
bermutu dan terukur.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan di instalasi
gizi meliputi sistem penyelenggaraan makanan di Rawat Inap Puskesmas Srandakan.
D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan
Gizi Rawat Inap merupakan wadah yang menggelola pelayanan gizi secara efektif,
efisien dengan kualitas yang optimal meliputi penyediaan, pengelolaan, terapi
gizi dan konsultasi gizi serta pengendalian sarana dan tenaga dalam peningkatan
kualitas pelayanan.
E. LANDASAN HUKUM
1.
Undang-Undang Nomor 36 Tentang
Kesehatan
2.
Undang-undang Nomor 44 Tahun
2010 Tentang Rumah Sakit
3.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1996 Tentang Pangan
4.
Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 715 Tahun 2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi
Jasa Boga.
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
6.
Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomer 374/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Gizi
7.
Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomer 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
BAB II
PELAYANAN GIZI RAWAT INAP
Pelayanan
Gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian
gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
penyuluhan/ edukasi dan konseling gizi serta monitoring dan evaluasi gizi.
A. Pengkajian Gizi
Tujuan:
Mengidentifikasi masalah gizi dan faktor penyebab melalui pengumpulan,
verifikasi dan interpretasi data secara sistematis. Data pengkajian gizi
meliputi:
1.
Data antropometri:
Pengukuran
antropometri di Puskesmas Kalasan meliputi, Tinggi Badan (TB)/Panjang Badan
(PB), Berat Badan (BB), Lingkar Lengan Atas (LILA). Cara pengukuran
antropometri
a.
Ukur BB pasien dengan posisi
tegak tanpa alas kaki
b.
Ukur TB pasien dengan posisi
berdiri tegak lurus tanpa alas kaki
c.
Ukur panjang badan pada balita
0-2th dengan menggunakan alat ukur panjang badan dengan cara telentang. Jika
diukur dengan cara berdiri harus dikurangi 0,7 cm.
d.
Ukur LILA dengan mengukur
lingkar lengan atas tangan kiri tentukan
bagian tengah lengan dan diukur lingkar lengan atasnya.
2.
Data Pemeriksaan Klinik
Pemeriksaan klinis
menyesuaikan data yang ada di status pasien seperti Tensi, Suhu ada tidaknya
muntah atau keluhan subyektif pasien.
3.
Data Riwayat Gizi
a.
Pengkajian Gizi secara
Kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran kebiasaan pola makan sehari,
pantangan dan alergi pasien
b.
Pengkajian Gizi secara
Kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan Gambaran asupan gizi sehari dengan cara
recall 24 Jam yang dapat diukur dengan menggunakan food model.
4.
Data Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
Data
Hasil Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan
biokimia darah terkait gizi dalam rangka mendukung diagnosa penyakit pasien.
Hasil pemeriksaan laboratorium ini dilakukan juga untuk menentukan intervensi
gizi dan memonitor/mengevaluasi terapi gizi.
B. Pelaksanaan Intervensi
Gizi
Intervensi gizi
adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk mengubah perilaku
gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan individu.
1.
Penentuan jenis diet sesuai dengan
kebutuhan gizi individual.
Jenis diet
disesuaikan denngan keadaan/penyakit serta kemampuan pasien /klien untuk
menerima makanan dengan memperhatikan pedoman gizi seimbang, faktor aktifitas,
serta kebiasaan makan /pola makan. Kebutuhan gizi cara menentukannya dengan:
a.
Lakukan pengukuran antropometri
(BB dan TB)
b.
Tentukan berat badan Ideal
(BBI) dengan Rumus :
BBI= (TB (cm)-100) –
10% (TB (cm)-100)
c.
Tentukan Angka Metabolisme
Basal (AMB) menurut jenis kelamin:
1)
Laki-laki = 1 kkal x kg BBI x 24
jam
2)
Perempuan = 0,95 kkal x kg BBI x 24
jam
d.
Tentukan Jumlah kebutuhan
kalori sehari dengan mengalikan AMB menurut aktifitas fisik.
Kebutuhan Kalori =
AMB x Aktifitas Fisik
Tabel 1. Kebutuhan Kalori menurut aktifitas
fisik
Aktifitas |
Jenis Kelamin |
|
Laki-laki |
Perempuan |
|
Sangat Ringan Ringan Sedang Berat |
1,30 1,65 1,76 2,10 |
1,30 1,55 1,70 2,00 |
e.
Bagi Ibu Hamil dan menyusui
kebutuhan Kalori ditambah:
1)
Kebutuhan kalori ibu hamil
a.
Hamil Trimester I = kalori + 180 kkal
b.
Hamil Trimester II dan III = kalori + 300 kkal
2)
Kebutuhan kalori Ibu menyusui
a.
Menyusui 0-6 bulan =
kalori + 330 kkal
b.
Menyusui 6-12 bulan = kalori + 400 kkal
f.
Atau menggunakan Angka
Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG)
g.
Bagi yang mengalami obesitas
kebutuhan kalori diberikan dibawah dari kebutuhan normal dengan cara mengurangi
asupan energi sebanyak 500-1000 kkal
dengan perhitungan kebutuhan energi normal dilakukan berdasarkan berat badan
ideal, untuk mendapatkan penurunan berat badan sebanyak ½-1 kg /minggu.
h.
Kebutuhan kalori orang dewasa
penderita DM :
1)
Menghitung BBR dengan rumus :
BB(kg)
BBI = x
100%
TB(cm)-100
Kurus (underweight) : BBR< 90%
Normal : BBR 90-110%
Gemuk :
BBR > 110%
Obesitas : BBR > 120%
2)
Menentukan kebutuhan kalori
penderita DM
Kurus (underweight) : BBA x 40-60 kkal
Normal : BBA x 30 kkal
Gemuk :
BBA x 20 kkal
Obesitas : BBA x 10-15 kkal
C. Edukasi Gizi
Edukasi
gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan terkait perbaikan
gizi dan kesehatan.
D. Konseling Gizi
Konseling
yang diberikan sesuai kondisi pasien/klien meliputi konseling gizi terkait
penyakit, konseling ASI, Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak, Konseling
aktifitas fisik, dan konseling adalah
untuk mengubah perilaku dengan cara meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai masalah gizi yang dihadapi.
BAB III
PENYELENGGARAAN MAKANAN
Penyelenggaraan
makanan merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan
kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan,
pelaporan dan evaluasi.
A. Tujuan
Menyediakan
makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman dan dapat diterima
oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal
B. Sasaran dan Ruang lingkup
Sasaran
penyelenggaraan makanan di rumah sakit terutama pasien yang rawat inap. Ruang
lingkup penyelenggaraan makanan rumah sakit meliputi produksi dan distribusi
makanan
C. Alur penyelenggaraan
Makanan
Gambar 1. Alur
Penyelenggaraan Makanan
Perencanaan Menu (1) Penerimaan & Penyimpanan Bahan (3) Pengadaan
Bahan (2) Pelayanan Makanan Pasien (7)
D. Bentuk Penyelenggaraan
makanan di Rawat Inap
Bentuk
penyelenggaraan di puskesmas Kalasan adalah sistem Swakelola yaitu unit gizi
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan.
E. Kegiatan Penyelenggaraan
Makanan
Kegiatan
penyelenggaraan makanan di rawat inap meliputi:
1.
Pembiayaan
penyelenggaraan makanan dengan Anggaran APBD Puskesmas Srandakan
a.
Peraturan pemberian makan Rawat Inap
1) Makan
pagi
2) Makan siang
3) Makan
malam
b.
Kebijakan Rawat Inap Puskesmas Kalasan
Kebijakan
Rawat Inap Puskesmas Srandakan tentang pemberian makan adalah semua pasien
rawat inap mendapatkan pelayanan gizi,
dan pasien tidak mendapatkan makan setelah 2 jam setelah jam pelayanan, yaitu :
1) Makan
pagi 06.30 WIB
2) Makan
siang 11.30 WIB
3) Makan
malam 16.30 WIB
Pasien diberikan waktu
untuk mengkonsumsi makanan yang telah disediakan selama 1 jam untuk menjamin
keamanan makanan yang disajikan. Setelah 1 jam diberikan alat makan akan
diambil kembali oleh petugas pramusaji sekalian dengan evaluasi konsumsi
makanan pada pasien rawat inap.
c.
Macam konsumen
Konsumen
yang dilayani adalah pasien kelas III, dengan diet Biasa dan diet khusus ( TKTP, Lambung, Diabetes Melitus, Rendah Lemak dan Rendah Garam)
d. Perhitungan kebutuhan zat
gizi
Tabel 2. Kebutuhan zat gizi
ZAT
GIZI |
NILAI GIZI |
|||
BBS |
BBN |
TIM |
NASI |
|
ENERGI
(Kkal) |
1365 |
1660 |
1900 |
2200 |
PROTEIN
(gram) |
40 |
60 |
65 |
75 |
LEMAK (gram) |
40 |
50 |
60 |
65 |
KARBOHIDRAT
(gram) |
235 |
230 |
320 |
360 |
·
Tipe menu : menu standar
·
Sasaran : pasien klas III
e.
Standar makanan
1)
Standar Diet Biasa
Tabel 3. Standar Diet Biasa
WAKTU |
BUBUR NASI (BBN) |
NASI TIM |
NASI BIASA |
PAGI |
BBN 250 g |
Nasi
Tim 250 g |
Nasi 200 g |
(06:30) |
Lauk
Hewani 50 g |
Lauk
Hewani 50 g |
Lauk
Hewani 50 g |
|
Lauk
Nabati 25 g |
Lauk
Nabati 25 g |
Lauk
Nabati 25 g |
|
Sayur 100 g |
Sayur 100 g |
Sayur 100 g |
|
Buah 100 g |
Buah 100 g |
Buah 100 g |
|
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
|
|
|
|
SIANG |
BBN 250 g |
Nasi
Tim 250 g |
Nasi 200 g |
(11:30) |
Lauk
Hewani 50 g |
Lauk
Hewani 50 g |
Lauk
Hewani 50 g |
|
Lauk
Nabati 25 g |
Lauk
Nabati 25 g |
Lauk
Nabati 25 g |
|
Sayur 100 g |
Sayur 100 g |
Sayur 100 g |
|
Buah 100 g |
Buah 100 g |
Buah 100 g |
|
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
|
|
|
|
SORE |
BBN 250 g |
Nasi
Tim 250 g |
Nasi 200 g |
(16:30) |
Lauk
Hewani 50 g |
Lauk
Hewani 50 g |
Lauk
Hewani 50 g |
|
Lauk
Nabati 25 g |
Lauk
Nabati 25 g |
Lauk Nabati 25 g |
|
Sayur 100 g |
Sayur 100 g |
Sayur 100 g |
|
Buah 100 g |
Buah 100 g |
Buah 100 g |
|
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
Sari
Kacang Ijo 200 cc |
|
|
|
|
KANDUNGAN
GIZI |
|
|
|
|
Energi 1536,7 kkal |
Energi 1781,4 kkal |
Energi 2228,8 kkal |
|
Protein 78,3 g |
Protein 83 g |
Protein 90,5 g |
|
Lemak 52,3 g |
Lemak 54,7 g |
Lemak 60,3 g |
|
Karbohidrat 193,5 g |
Karbohidrat 243,6 g |
Karbohidrat 332,6 g |
2)
Standar Diet DM
Tabel
4. Standar Diet DM
WAKTU |
DM 1500 |
DM 1700 |
DM 1900 |
PAGI |
Nasi
100 g |
Nasi
100 g |
Nasi
150 g |
(06:30) |
Lauk Hewani
50 g |
Lauk Hewani
50 g |
Lauk Hewani
50 g |
|
Lauk Nabati
- |
Lauk Nabati
25 g |
Lauk Nabati
25 g |
|
Sayur
150 g |
Sayur
150 g |
Sayur
150 g |
|
Buah
100 g |
Buah
100 g |
Buah
100 g |
|
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
|
|
|
|
SIANG |
Nasi
100 g |
Nasi
100 g |
Nasi
150 g |
(11:30) |
Lauk Hewani
50 g |
Lauk Hewani
50 g |
Lauk Hewani 50 g |
|
Lauk Nabati
- |
Lauk Nabati
25 g |
Lauk Nabati
25 g |
|
Sayur
150 g |
Sayur
150 g |
Sayur
150 g |
|
Buah 100 g |
Buah
100 g |
Buah
100 g |
|
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
|
|
|
|
SORE |
Nasi
100 g |
Nasi 100 g |
Nasi
150 g |
(16:30) |
Lauk Hewani
50 g |
Lauk Hewani
50 g |
Lauk Hewani
50 g |
|
Lauk Nabati
- |
Lauk Nabati
25 g |
Lauk Nabati
25 g |
|
Sayur
150 g |
Sayur
150 g |
Sayur
150 g |
|
Buah
100 g |
Buah
100 g |
Buah
100 g |
|
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
Sari Kacang Ijo Tawar 200 cc |
|
|
|
|
KANDUNGAN GIZI |
|
|
|
|
Energi
1509,9 kkal |
Energi 1696,4 kkal |
Energi
1932,6 kkal |
|
Protein
63,8 g |
Protein
71,6 g |
Protein
76 g |
|
Lemak
52 g |
Lemak
55,4 g |
Lemak 55,3
g |
|
Karbohidrat 196,7
g |
Karbohidrat 231,3
g |
Karbohidrat 286,5
g |
f.
Siklus Menu Pasien Rawat Inap
Tabel 5.
Siklus Menu Pasien Rawat Inap Puskesmas Srandakan
MENU |
PAGI |
SIANG |
SORE |
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
TELUR SEMUR |
LAKSA AYAM |
TELUR GURIH |
|
TAHU GORENG |
TEMPE BACEM |
TAHU BACEM |
I |
TUMIS (kangkung, kecambah, |
SAYUR BOBOR (bayam, labu |
ORAK-ARIK (b.kol, buncis, |
|
wortel, tomat) |
siam, gambas, wortel) |
wortel) |
|
SARI KACANG HIJAU |
PEPAYA |
SARI KACANG HIJAU |
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
AYAM SEMUR |
TELUR DADAR MANIS |
TELUR PUYUH BB KUNING |
|
TEMPE GORENG |
TAHU BACEM |
PERKEDEL TAHU |
II |
CA (buncis, tauge, wortel, sawi |
SAYUR ASAM (so, tauge, wortel, |
SYR LODEH (labu siam, jg mns, |
|
ijo) |
labu siam, kc pjg, jg mns) |
kc.pjg, wortel) |
|
SARI KACANG IJO |
PISANG AMBON |
SARI KACANG IJO |
|
AIR PUTIH |
|
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
TELUR BB KUNING |
AYAM GORENG |
AYAM BACEM |
|
TEMPE GORENG |
TEMPE BACEM |
TAHU GORENG |
III |
OSENG (buncis, kecambah, |
SYR BENING (bayam, wortel, |
ORAK-ARIK (brokoli,wortel |
|
wortel, jamur) |
jg mns, sosis) |
bunga kol) |
|
SARI KACANG IJO |
JERUK |
SARI KACANG IJO |
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
AYAM GORENG |
AYAM BB INGKUNG |
SEMUR TELUR PUYUH |
|
TAHU BACEM |
TAHU GORENG |
PERKEDEL TAHU |
IV |
CA (kc pjg, wortel, bunga kol |
SUP (brokoli, wortel, macaroni, |
TUMIS (jamur, buncis, |
|
bakso) |
bakso) |
kc.panjang, wortel) |
|
SARI KACANG IJO |
PEPAYA |
SARI KACANG IJO |
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
AYAM GORENG |
TELUR CEPLOK GURIH |
SEMUR TELUR |
|
TEMPE BACEM |
TEMPE MENDOAN |
TAHU BACEM |
V |
SAYUR LODEH (wortel, kc pjg, |
SYR BENING (brokoli, jg muda, |
OSENG (buncis, tauge, wortel) |
|
jg muda, terong) |
wortel, bakso) |
SARI KACANG IJO |
|
SARI KACANG IJO |
PISANG EMAS |
|
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
AYAM BACEM |
TELUR GURIH |
AYAM SEMUR |
|
PERKEDEL TAHU |
TEMPE BACEM |
TAHU GORENG |
VI |
CA (b.kol, wortel, sawi ijo) |
SAYUR BOBOR (bayam, wortel, |
SYR LODEH (buncis, jg manis, |
|
SARI KACANG IJO |
gambas, kc pjg) |
kc.pjg, wortel) |
|
JERUK |
SARI KACANG IJO |
|
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
TELUR SEMUR |
AYAM BACEM |
TELUR PUYUH BB KUNING |
|
TEMPE GORENG |
TAHU BACEM |
TEMPE KENTUCKY |
VII |
ORAK-ARIK (brokoli, buncis, |
SUP (wortel, buncis, sosis |
CA (brokoli, b.kol, sawi ijo |
|
wortel) |
labu siam, kc pjg, jg mns) |
wortel, bakso) |
|
SARI KACANG IJO |
PEPAYA |
SARI KACANG IJO |
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
TELUR SEMUR |
AYAM BACEM |
AYAM GORENG |
|
TAHU KENTUCKY |
TEMPE GORENG |
TEMPE BACEM |
VIII |
TUMIS (buncis, cambah |
SAYUR ASAM (so, tauge, wortel, |
SAYUR LODEH (wortel, kc pjg, |
|
wortel) |
labu siam, kc pjg, jg mns) |
jg muda, terong) |
|
SARI KACANG IJO |
PISANG AMBON |
SARI KACANG IJO |
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
TELUR PUYUH BB KUNING |
AYAM BB INGKUNG |
TELUR DADAR MANIS |
|
PERKEDEL TAHU |
TEMPE BACEM |
TAHU GORENG |
IX |
CA (brokoli, buncis, bakso |
SAYUR BENING (wortel, buncis, |
ORAK-ARIK (brokoli, buncis, |
|
wortel) |
labu siam, kc pjg, jg mns) |
wortel) |
|
SARI KACANG IJO |
JERUK |
SARI KACANG IJO |
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
TELUR CEPLOK MANIS |
AYAM BALUT TEPUNG |
SEMUR TELUR PUYUH |
|
TEMPE KENTUCKY |
TAHU BACEM |
TEMPE BACEM |
X |
OSENG (b.kol, buncis, |
SUP (wortel, buncis, sosis |
TUMIS (kc.pjg, wortel, jg muda) |
|
cambah,
wortel) |
labu siam, kc pjg, jg mns) |
kc.panjang, wortel) |
|
SARI KACANG IJO |
PISANG AMBON |
SARI KACANG IJO |
|
|
AIR PUTIH |
|
|
NASI |
NASI |
NASI |
|
SEMUR AYAM |
AYAM BB INGKUNG |
TELUR DADAR |
|
TEMPE GORENG |
TAHU GORENG |
PERKEDEL TAHU |
XI |
SAYUR LODEH (kc pjg, wortel, |
SAYUR BENING (bayam, wortel |
CA (kc.pjg, wortel, jg muda) |
|
terong, d.singkong) |
labu siam) |
SARI KACANG IJO |
|
SARI KACANG IJO |
APEL HIJAU |
|
|
|
AIR PUTIH |
|
g. Analisis Nilai Gizi Menu 7
Hari
Tabel 6. Nilai Gizi Menu
Pasien Rawat Inap
No |
Hari |
Energi |
Protein |
Lemak |
Karbohidrat |
1 |
I.
|
2151,05 |
75,38 |
61,01 |
324,42 |
2 |
II.
|
2092,2 |
74,25 |
49,35 |
336,55 |
3 |
III.
|
2144,1 |
75,6 |
51,8 |
345,4 |
4 |
IV.
|
2035,4 |
69,85 |
49,15 |
325,55 |
5 |
V.
|
2263,05 |
76,51 |
67,85 |
338,3 |
6 |
VI.
|
2208,45 |
69,14 |
54,03 |
351,64 |
7 |
VII.
|
2128,5 |
72,06 |
59,43 |
324,68 |
h. Standar Diet Pasien (Cara
Pengolahan Makanan)
1.
Diet Tinggi Kalori Tinggi
Protein (TKTP)
Diberikan pada pasien partus yang membutuhkan
asupan makanan lebih banyak
2.
Diet Lambung
a.
Diet Lambung 2
1)
Untuk Tipoid ringan/gastritis
2)
Bentuk makanan Lunak
3)
Lauk hewani dicincang
b.
Diet Lambung 3
1)
Untuk tipoid/ gastritis yang
hampir sembuh/ sudah sembuh
2)
Bentuk makanan biasa
3.
Diet Diabetes Melitus
Diet diabetes
diberikan kepada pasien diabetes sesuai dengan kebutuhan energi pasien (daftar
terampir). Cara pemasakan untuk diet diabetes tidak menggunakan gula.
4.
Diet Rendah Garam
a.
Diet Rendah Garam 1
1)
Diberikan pada pasien dengan
edema berat
2)
Hipertensi berat T 180/110
3)
Makanan diberikan tanpa Garam
b.
Diet Rendah Garam 2
1)
Diberikan pada pasien dengan
edema tidak berat
2)
Hipertensi sedang T 160/100
3)
Makanan diberikan ½ sdt garam
dapur (1 hari), garam diberikan pada sayur saja/lauk hewani dan nabati tanpa
garam
c.
Diet Rendah Garam 3
1)
Diberikan pada pasien dengan
edema ringan
2)
Hipetensi ringan T 140/90
3)
Makanan diberikan 1 sdt garam
dapur (1 hari), garam diberikan pada sayur dan lauk hewani atau lauk nabati
tanpa garam/ salah satu masakan tanpa garam
5.
Diet Rendah Lemak
a.
Diberikan pada pasien
dislipedimia, kolesterol tinggi, jantung, obesitas, dsb.
b.
Pemilihan jenis makanan
menghindari jenis lemak jenuh
c.
Pengolahan makanan tidak
digoreng, menghindari margarin dan santan kental
Mengetahui Srandakan, 26 Maret 2015
Kepala Puskesmas
Srandakan Pelaksana
dr.Rr.Anugrah Wiendyasari
Heni Dawati,AMd.Gizi
Penata
Tk.I/ III.d Pengatur Tk.I/ II.d
NIP.19781016 200501 2 012 NIP.19871203 201001 2 010
No comments:
Post a Comment