822d SK PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

 

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WONOSOBO 1

NOMOR  :  ........./............/........./2013

 

TENTANG

 

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

 

 

KEPALA UPTD PUSKESMAS WONOSOBO 1

 

 

Menimbang

:

a.

 

b.

 

 

c.

 

 

Bahwa  untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh pelayanan obat yang baik.

Bahwa  untuk menunjang pelayanan klinis di UPT Puskesmas Rawat Inap Watumalang diperlukan adanya kebijakan tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat Puskesmas.

Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Watumalang tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat.

 

 

Mengingat

:

a.

b.

 

 

c.

 

d.

 

e.

 

 

 

 

 

 

 

UU Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran;

UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;

Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.922 tahun 2008 tentang Obat dan Perbekalan Kesehatan;

Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

 

 

 

 

 

MEMUTUSKAN

 

 

MENETAPKAN

 

 

Pertama

 

Kedua

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

:

 

 

:

 

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WONOSOBO 1 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT.

Menentukan peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

 

 

 

 

 

 

 

Watumalang, 1 Mei 2013

Kepala UPTD Puskesmas Wonosobo 1

 

 

 

                                                       dr.Danang Sananto S

 

                                                   NIP: 196912062007011009

 

              Daftar Lampiran

 

 

                         Nomor

                        Tanggal

 

:  Surat Keputusan Kepala UPTD

   Puskesmas Wonosobo 1

:         /        /       /2013

:        Mei  2013

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

DI UPTD PUSKESMAS WONOSOBO 1

 

 

A.      PERESEPAN

a.    Penulisan Resep

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPTD Puskesmas Wonosobo 1 untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.

 

Kriteria resep yang  tepat, aman dan rasional yaitu: 

1.       Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.

2.       Tepat indikasi penyakit.

3.       Tepat pemilihan obat.

4.       Tepat dosis.

5.       Tepat cara pemberian obat.

6.       Tepat pasien.

 

Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.

Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat jalan dan rawat inap di UPTD Puskesmas Wonosobo 1 harus tercantum:

1.       Tanggal penulisan resep.

2.       Nama pasien.

3.       Umur pasien.

4.       Alamat pasien.

5.       Diagnosis penyakit.

6.       Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.

7.       Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.

8.       Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan.

9.       Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.

10.   Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum.

11.   Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS.

 

b.    Penyiapan Obat

Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:

1.         Nama obat

2.         Jenis dan bentuk sediaan obat

3.         Nama dan umur pasien

4.         Dosis

5.         Cara pemakaian dan aturan pemberian

6.         Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas

7.         Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak tersedia

8.         Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya

9.         Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

 

c.     Penyerahan Obat

Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:

1.         Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep

2.         Pemberian obat melalui loket

3.         Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien

4.         Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.

 

B.      PEMESANAN OBAT

Sumber penyediaan obat di Puskesmas Watumalang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Wonosobo 1 adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPTD Puskesmas Wonosobo1 diajukan oleh Kepala UPTD Puskesmas Wonosobo 1 kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.

Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPTD Puskesmas Wonosobo 1 sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Wonosobo 1

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:

1.       Menentukan jenis permintaan obat

a.       Permintaan Rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo untuk Puskesmas Wonosobo 1.

b.       Permintaan Khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:

·       kebutuhan meningkat

·       terjadi kekosongan

·       ada KLB atau Bencana

2.       Menentukan jumlah permintaan obat

Data yang diperlukan antara lain:

a.       Data pemakaian obat periode sebelumnya.

b.       Jumlah kunjungan resep.

c.       Jadwal distribusi obat dari UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Wonosobo.

d.       Sisa Stok.

3.       Menghitung kebutuhan obat dengan cara:

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya.

SO = SK + SWK + SWT + SP

                       

        Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan     menggunakan rumus:

       

                                                              Permintaan = SO - SS

 

                                     Keterangan:

                                     SO               = Stok Optimum

                                     SK                = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)

                                     SWK            = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat

                                     SWT            = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)

                                     SP                = Stok Penyangga

                                     SS                = Sisa Stok

 

 

 

 

Stok Kerja

Pemakaian rata – rata periode distribusi.

Waktu Kekosongan

Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.

Waktu Tunggu

Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas Watumalang sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas Watumalang.

Stok Penyangga

Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan UPTD Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo.

Sisa Stok

Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Watumalang pada akhir periode distribusi.

Stok Optimum

Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak terjadi kekosongan.

 

 

C.      PENGELOLAAN OBAT

Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.

Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:

1.       perencanaan dan permintaan,

2.       penerimaan,

3.       penyimpanan dan distribusi,

4.       pencatatan dan pelaporan serta

5.       supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kepala

UPTD Puskesmas Wonosobo 1

 

                                                                                         dr.Danang Sananto S

 

                                                                                     NIP: 196912062007011009

 

No comments:

Post a Comment