SOP ABSES PERIODONTAL

 

 

ABSES PERIODONTAL

 

 

 

SOP

NO DOKUMEN        

C / …. / Ep…. / / 2016

TGL.TERBIT 

……..........................2016

NOMOR REVISI 

 

HALAMAN

1/3

DinasKesehatan

Kabupaten Banyumas

 

Ditetapkan Oleh

Kepala Puskesmas Kalibagor

 

 

dr.Fajar Windiyasari DW, MM

NIP.19751126 200701 2 006

RUANG LINGKUP

SOP ini berisi tahap-tahap diagnose dan tindakan terapi pada abses periodontal.

TUJUAN

Sebagai pedoman dalam tindakan klinis di puskesmas dalam menurunkan angka kesakitan gigi.

URAIAN

Abses periodontal adalah infeksi purulen lokal pada jaringan yang berbatasan / berdekatan dengan poket periodontal yang dapat memicu kerusakan ligament periodontal dan tulang alveolar.

Abses periodontal dapat diasosiasikan dengan patologis endopulpa.

Abses periodontal merupakan suatu abses yang terjadi pada gingiva atau pocket periodontal. Hal ini terjadi akibat adanya faktor iritasi, seperti plak, kalkulus, infeksi bakteri, impaksi makanan/ tarauma jaringan.

KEBIJAKAN

Berlaku untuk abses periodontal di poli gigi yang membutuhkan perawatan.

PETUGAS

Dokter gigi

PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan :

1.    Diagnostic set

2.    Dental unit lengkap dengan bur gigi

3.    Alat periodontal (probe, curreter)

4.    Set peralatan bedah minor gigi bila ada

Bahan :

1.    Kapas gulung (cotton roll) , kapas butir (cotton palete) dan kasa steril

2.    Betadine/ bahan antiseptic dan desinfektan

PROSEDUR

 

 

 

 

 

 

 

1.  Anamnesis

a.     Menanyakan riwayat pembengkakan

b.     Apakah sudah keluar darah atau nanah sebelumnya.

c.     Apakah ada gigi yang berlubang dan atau terasa goyah dan sakit jika untuk mengunyah ( gigi sensitif terhadap tekanan/perkusi atau tidak)

d.     Apakah ada kesulitan untuk membuka mulut

e.     Menanyakan riwayat pengobatan atau perawatan pada gigi yang dikeluhkan.

 

PROSEDUR

 

 

 

 

 

 

 

 

 

f.      Menanyakan apakah ada riwayat alergi terhadap obat-obatan.

g.     Apakah ada demam.

2. Pemeriksaan klinis

a.     Pembengkakan intra oral atau ekstra oral.Pembengkakan intra oral hanya di gingival/gusi saja di sekitar gigi yang sakit, terkadang terlihat ada fistula.

b.     Gingiva bengkak, licin, mengkilap, dan nyeri, dengan daerah yang menimbulkan rasa nyeri jika dipegang.

c.     Tampak cairan eksudat purulen dan atau kedalaman probingmeningkat.

d.     Kerusakan perlekatan terjadi secara cepat.

e.     Gigi luksasi dan sakit untuk mengunyah.

f.      Gigi dengan atau tanpa kavitas, gigi dengan gangrene radix,perkusi (+), palpasi (+)

g.     Penderita terkadang demam.

h.     Penderita terkadang trismus.

 

3.  Prosedur Tindakan Kedokteran Gigi

a. Drainase dengan membersihkan poket periodontal

b. Menyingkirkan plak, kalkulus, dan bahan iritan lainnya dan atau menginsisi abces

c.  Irigasi poket periodontal, pengaturan oklusal yang terbatas, dan                pemberian antimikroba dan pengelolaan kenyamanan pasien.

d. Tindakan bedah untuk akses dari proses pembersihan akar gigi perlu dipertimbangkan.

e. Pada beberapa keadaan,ekstraksi gigi perlu dilakukan. Evaluasi periodontal menyeluruh harus dilakukan setelah resolusi dari kondisi akut.

f.   Pemberian obat kumur, obat analgetik, antipiretik, dan antibiotika. Drug of choice (obat pilihan) Antibiotik yang diberikan antara lain :

-        Doksisiklin 1 x 100 mg (waktu paruh 24 jam)

-        Amoxicillin 3 x 500 mg (waktu paruh 8 jam)

-        Ciprofloxacin 2 x 500 mg (waktu paruh 12 jam)

-        Metronidazole 2 x 500 mg (waktu paruh 8 jam)

Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang foto x-ray gigi periapikal   

REFERENSI

 

 

 

 

·       Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.02.02 / MENKES / 62 / 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.

·       Standart Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia, Direktorat Jendral Pelayana Medik Direktorat Kesehatan Gigi, Depkes, 1992.

·       Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, 2007.

 

No comments:

Post a Comment