823D SOP PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT

 

 

 

 

 

PUSKESMAS WONOSOBO 1

PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT

Disahkan oleh Kepala Puskesmas

SOP

No Kode

:

 

 

Terbitan

:

 

 

No. Revisi

:

 

 

Tgl. Mulai

:

 

 

Berlaku

:

 

Dr. Danang S

Halaman

:

3 halaman

NIP.19691206200711009

 

1.              1.  Definisi

:

Pemberian informasi penggunaan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan agar pasien memahami cara penggunaan obat yang diterima

2.              2.  Tujuan

:

Agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya.

3.              3.  Kebijakan

:

.

4.              4.  Referensi

:

Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.

5.              5.  Prosedur

:

1.      petugas farmasi memanggil nama pasien

2.      petugas farmasi memastikan  alamat pasien yang lengkap

3.      petugas farmasi memeriksa ulang identitas dan alamat pasien

4.      petugas farmasi memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarga pasien

5.      petugas farmasi meminta nomor telepon pasien yang bisa dihubungi

6.      petugas farmasi menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat

7.      Petugas memberikan informasi cara penggunaan obat ( tercantum di dalam lampiran )

8.      Petugas farmasi menyampaikan makanan dan minuman yang harus dihidari.

9.      Petugas farmasi meminta pasien / keluarga pasien mengulang cara penggunaan obat yang telah disampaikan

10.  Petugas farmasi memastikan pasien memahami informasi obat yang disampaikan petugas farmasi.

 

 

 

6.              6.  Diagram Alir

:

petugas farmasi memastikan  alamat pasien yang lengkap

 

 

petugas farmasi memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarga pasien

 

Petugas memberikan informasi cara penggunaan obat ( tercantum di dalam lampiran )

 

Petugas farmasi menyampaikan makanan dan minuman yang harus dihidari.

 

Petugas farmasi memastikan pasien memahami informasi obat yang disampaikan petugas farmasi

 

Petugas farmasi meminta pasien / keluarga pasien mengulang cara penggunaan obat yang telah disampaikan

 

petugas farmasi meminta nomor telepon pasien yang bisa dihubungi

 

petugas farmasi menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat

 

petugas farmasi memeriksa ulang identitas dan alamat pasien

 

petugas farmasi memanggil nama pasien

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


7.              7.  Dokumen Terkait

:

Resep

8.              8.  Distribusi

:

 

 

9.  Rekaman Historis Perubahan   

 

No

Isi Perubahan

Tgl. Mulai Diberlakukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PUSKESMAS WONOSOBO 1

PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT

Disahkan oleh Kepala Puskesmas

DAFTAR TILIK

No Kode

:

 

 

Terbitan

:

 

 

No. Revisi

:

 

 

Tgl. Mulai

:

 

 

Berlaku

:

 

Dr. Danang S

Halaman

:

1halaman

NIP.19671206200711009

 

 

NO

URAIAN KEGIATAN

YA

TIDAK

TB

 

1

Apakah petugas farmasi memanggil nama pasien ?

 

 

 

 

2

Apakah petugas farmasi memastikan  alamat pasien yang lengkap ?

 

 

 

 

3

Apakah petugas farmasi memeriksa ulang identitas dan alamat pasien ?

 

 

 

 

4

Apakah petugas farmasi memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarga pasien?

 

 

 

 

5

Apakah petugas farmasi meminta nomor telepon pasien yang bisa dihubungi ?

 

 

 

6

Apakah petugas farmasi menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat ?

 

 

 

7

Apakah Petugas memberikan informasi cara penggunaan obat ( tercantum di dalam lampiran ) ?

 

 

 

8

Apakah Petugas farmasi menyampaikan makanan dan minuman yang harus dihidari ?

 

 

 

9

Apakah Petugas farmasi meminta pasien / keluarga pasien mengulang cara penggunaan obat yang telah disampaikan ?

 

 

 

10

Apakah Petugas farmasi memastikan pasien memahami informasi obat yang disampaikan petugas farmasi ?

 

 

 

 

 

……………………………..,…………..

                                                                                      Observer Tindakan

 

……………………………..................

                                                                                                NIP:   …………………....................

 

 

 

 

 

 

 

INFORMASI OBAT YANG DIPERLUKAN PASIEN ADALAH :

a. Waktu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat digunakan dalam sehari,

apakah di waktu pagi, siang, sore, atau malam. Dalam hal ini termasuk apakah

obat diminum sebelum atau sesudah makan.

b. Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada atau harus dihabiskan

meskipun sudah terasa sembuh. Obat antibiotika harus dihabiskan untuk

mencegah timbulnya resistensi.

c. Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan pengobatan.

Oleh karena itu pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan

obat yang benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat oral obat

tetes mata, salep mata, obat tetes hidung, obat semprot hidung, tetes telinga,

suppositoria dan krim/salep rektal dan tablet vagina.

 

Berikut ini petunjuk mengenai cara penggunaan obat :

A.    Petunjuk Pemakaian Obat Oral (pemberian obat melalui mulut)

􀂃 Adalah cara yang paling lazim, karena sangat praktis, mudah dan aman.

Yang terbaik adalah minum obat dengan segelas air

􀂃 Ikuti petunjuk dari profesi pelayan kesehatan (saat makan atau saat perut

kosong)

Minum obat saat makan

Minum obat sebelum makan

Minum obat setelah makan

􀂃 Obat untuk kerja diperlama (long acting) harus ditelan seluruhnya. Tidak

boleh dipecah atau dikunyah

􀂃 Sediaan cair, gunakan sendok obat atau alat lain yang telah diberi ukuran

untuk ketepatan dosis. Jangan gunakan sendok rumah tangga.

􀂃 Jika penderita sulit menelan sediaan obat yang dianjurkan oleh dokter minta

pilihan bentuk sediaan lain.

B.    Petunjuk Pemakaian obat oral untuk bayi/anak balita :

􀂃 Sediaan cair untuk bayi dan balita harus jelas dosisnya, gunakan sendok

takar dalam kemasan obatnya.

􀂃 Segera berikan minuman yang disukai anak setelah pemberian obat yang

terasa tidak enak/pahit,

C.    Petunjuk Pemakaian Obat Tetes Mata

􀂃 Ujung alat penetes jangan tersentuh oleh benda apapun (termasuk mata)

dan selalu ditutup rapat setelah digunakan.

􀂃 Untuk glaukoma atau inflamasi, petunjuk penggunaan yang tertera pada

kemasan harus diikuti dengan benar.

􀂃 Cara penggunaan adalah cuci tangan, kepala ditengadahkan, dengan jari

telunjuk kelopak mata bagian bawah ditarik ke bawah untuk membuka

kantung konjungtiva, obat diteteskan pada kantung konjungtiva dan mata

ditutup selama 1-2 menit, jangan mengedip.

􀂃 Ujung mata dekat hidung ditekan selama 1-2 menit

􀂃 Tangan dicuci untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada

tangan

D.    Petunjuk Pemakaian Obat Salep Mata

􀂃 Ujung tube salep jangan tersentuh oleh benda apapun (termasuk mata).

􀂃 Cara penggunaan adalah cuci tangan, kepala ditengadahkan, dengan jari

telunjuk kelopak mata bagian bawah ditarik ke bawah untuk membuka

kantung konjungtiva, tube salep mata ditekan hingga salep masuk dalam

kantung konjungtiva dan mata ditutup selama 1-2 menit. Mata digerakkan

ke kiri-kanan, atas-bawah.

􀂃 Setelah digunakan, ujung kemasan salep diusap dengan tissue bersih

(jangan dicuci dengan air hangat) dan wadah salep ditutup rapat

􀂃 Tangan dicuci untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada

tangan

 

E.    Petunjuk Pemakaian Obat Tetes Hidung

􀂃 Hidung dibersihkan dan kepala ditengadahkan bila penggunaan obat

dilakukan sambil berdiri dan duduk atau penderita cukup berbaring saja.

􀂃 Kemudian teteskan obat pada lubang hidung dan biarkan selama beberapa

menit agar obat dapat tersebar dalam hidung

􀂃 Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha

􀂃 Setelah digunakan, alat penetes dibersihkan dengan air panas dan keringkan

dengan tissue bersih.

F.     Petunjuk Pemakaian Obat Semprot Hidung

􀂃 Hidung dibersihkan dan kepala tetap tegak. Kemudian obat disemprotkan

ke dalam lubang hidung sambil menarik napas dengan cepat.

􀂃 Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha

􀂃 Setelah digunakan, botol alat semprot dicuci dengan air hangat tetapi

jangan sampai air masuk ke dalam botol kemudian dikeringkan dengan

tissue bersih.

G.    Pemakaian Obat Tetes Telinga

􀂃 Ujung alat penetes jangan menyentuh benda apapun termasuk telinga

􀂃 Cuci tangan sebelum menggunakan obat tetes telinga

􀂃 Bersihkan bagian luar telinga dengan cotton bud/kapas bertangkai

pembersih telinga.

􀂃 Jika sediaan berupa suspensi, sediaan harus dikocok terlebih dahulu

􀂃 Cara penggunaan adalah penderita berbaring miring dengan telinga yang

akan ditetesi obat menghadap ke atas. Untuk membuat lubang telinga lurus

sehingga mudah ditetesi maka bagi penderita dewasa daun telinga ditarik

ke atas dan ke belakang, sedangkan bagi anak-anak daun telinga ditarik ke

bawah dan ke belakang. Kemudian obat diteteskan dan biarkan selama 5

menit

􀂃 Bersihkan ujung penetes dengan tissue bersih.

H.    Petunjuk Pemakaian Obat Supositoria

􀂃 Cuci tangan, suppositoria dikeluarkan dari kemasan, suppositoria dibasahi

dengan air.

􀂃 Penderita berbaring dengan posisi miring, dan suppositoria dimasukkan ke

dalam rektum.

􀂃 Masukan supositoria dengan cara bagian ujung supositoria didorong

dengan ujung jari sampai melewati otot sfingter rektal; kira-kira ½ - 1 inchi

pada bayi dan 1 inchi pada dewasa.

􀂃 Jika suppositoria terlalu lembek untuk dapat dimasukkan, maka sebelum

digunakan sediaan ditempatkan dalam lemari pendingin selama 30 menit

kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum kemasan dibuka

􀂃 Setelah penggunaan suppositoria, tangan penderita dicuci bersih.

I.      Petunjuk Pemakaian Obat Krim/Salep rektal

􀂃 Bersihkan dan keringkan daerah rektal, kemudian masukkan salep atau

krim secara perlahan ke dalam rektal.

􀂃 Cara lain adalah dengan menggunakan aplikator. Caranya adalah aplikator

dihubungkan dengan wadah salep/krim yang sudah dibuka, kemudian

dimasukkan ke dalam rektum dan sediaan ditekan sehingga salep/krim

keluar. Buka aplikator dan cuci bersih dengan air hangat dan sabun.

Tidak Untuk Ditelan

􀂃 Setelah penggunaan, tangan penderita dicuci bersih

J.      Petunjuk Pemakaian Obat Vagina

􀂃 Cuci tangan sebelum menggunakan obat dan gunakan aplikator sesuai

dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan harus diikuti

dengan benar.

􀂃 Jika penderita hamil, maka sebelum menggunakan obat sebaiknya

berkonsultasi terlebih dahulu dengan profesional perawatan kesehatan.

􀂃 Penderita berbaring dengan kedua kaki direnggangkan dan dengan

menggunakan aplikator obat dimasukkan ke dalam vagina sejauh mungkin

tanpa dipaksakan dan biarkan selama beberapa waktu.

􀂃 Setelah penggunaan, aplikator dan tangan penderita dicuci bersih dengan

sabun dan air hangat.

d. Efek yang akan timbul dari penggunaan obat yang akan dirasakan, misalnya

berkeringat, mengantuk, kurang waspada, tinja berubah warna, air kencing

berubah warna dan sebagainya

e. Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya efek samping obat, interaksi obat

dengan obat lain atau makanan tertentu, dan kontraindikasi obat tertentu dengan

diet rendah kalori, kehamilan, dan menyusui.

Cara Memegang

Aplikator

Cara

Mengambil

obat dengan

aplikator

Posisi Cara Penggunaan

- Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak

diharapkan serta terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran

normal.

- Salah guna obat adalah penggunaan bermacam-macam obat tetapi efeknya

tidak sesuai, tidak rasional, tidak tepat dan tidak efektif.

- Bahaya salah guna obat antara lain menimbulkan efek samping yang tidak

diinginkan, pengeluaran untuk obat menjadi lebih banyak atau pemborosan,

tidak bermanfaat atau menimbulkan ketagihan.

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment