SOP PENGAMBILAN SAMPAH OLEH PETUGAS KEBERSIHAN

 

 

 

 

 

PENGAMBILAN SAMPAH OLEH PETUGAS KEBERSIHAN

 

 

 

 

 

 

SOP

No. Dokumen :

No. Revisi        :

Tanggal terbit  :

Halaman          :1/3

UPT Puskesmas

Cinambo

 

drg. Laksmi Dewi Arisanthy

NIP 19750512 200501 2 009

1.Pengertian

 

Secara umum term “waste” ( bahan buangan ) menunjukkan sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak dikehendaki atau barang-barang yang dibuang dapat berbentuk padat, cair atau gas.

Klasifikasi sampah puskesmas atau rumah sakit  :

A.        Sampah medis :

Kering  : tempat infus, kasa kering, Kapas, verband, pembalut dan lain-lain bahan yang berhubungan dengan penderita, Jarum suntik dan infuse, lancet, dak glas, objek gelas, spuit.

Basah : Sampah medis dengan kandungan air ( kapas basah, kasa basah), handscoen

B.        Sampah non medis :

sisa-sisa makanan nasi, sayur, buah, kertas bekas, puntung rokok, sampah kantor dll.

 

2. Tujuan

·         Mencegah penyebaran infeksi kepetugas klinik yang menanganinya dan masyarakat.

·       Melindungi petugas yang menangani sampah dari kecelakaan yang tidak sengaja.

·       Memberikan lingkungan yang estetik.

 

3. Kebijakan

Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/004 Tahun 2016 Tentang Media Komunikasi yang Digunakan Untuk Umpan Balik Terhadap Keluhan Pelanggan / Masyarakat atau Sasaran Program

4. Referensi

1.   Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

2.   Buku pedoman perencanaan tingkat puskesmas oleh Dirjen Binkesmas Depkes RI Tahun 2006.

5. Prosedur / langkah-langkah

 

Sampah Medis :

1.      Petugas ruangan memasukkan sampah medik dariruangan ke dalam kantong plastik (sampah kering kecuali botol bekas obat dan infuse set) 

2.      Setelah 24 jam / pergantian shift atau sesudah kantong plastik terisi sampah medik maksimal 2/3 bagian.

3.      petugas kebersihan mengambil sampah medis tersebut dan memilah sampah tersebut dalam sampah kering dan basah.

4.      Petugas memilah lagi untuk sampah kering  dengan memisahkan infuse set tersendiri  terpisah dari sampah kering yang lain.

5.      Petugas kebersihan mengikat kantong dengan rapat dan mengangkut dengan trolly khusus ke insenerator.

6.      Petugas kebersihan membakar sampah kering kecuali infus set di Incenerator.

7.      Petugas pengambil INfuse set mengambil pada petugas kebersihan

 

Khusus untuk botol bekas obat:

1.      Petugas perawatan mengumpulkan botol bekas tersebut dalam wadah khusus

2.      Petugas menggunakan botol bekas tersebut sebagai tempat cedÙŠan darah untuk pengiriman pasien ke laboratorium

B.  Sampah Non Medis :

1.      Petugas ruangan memasukkan sampah non medik ke dalam kantong plastik.

2.      petugas keperawatan menganti kantung plasta baru apabila kantong plastik terisi sampah medik maksimal 2/3 bagian.

3.      Petugas kebersihan mengambil sampah tersebut  dan memilah sampah kering dan basah

4.      Petugas kebersihan membakar sampah kering langsung pada tempat sudah disediakan

Petugas kebersihan membuang sampah basah ke TPA ( tempat pembuangan akhir)

 

6. Bagan alir

 

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan

 

8. Unit terkait

-    Semua unit pelayanan di Puskesmas

-    Pelanggan / masyarakat

9. Dokumen terkait

 

10. Rekam historis perubahan

 

No

Yang diubah

Isi perubahan

Tanggal mulaidiberlakukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemantauan Lingkungan Fisik Puskesmas

 

 

 

 

 

 

SOP

No. Dokumen :

No. Revisi        :

Tanggal terbit  :

Halaman          :1/3

UPT Puskesmas

Cinambo

 

drg. Laksmi Dewi Arisanthy

NIP 19750512 200501 2 009

1.Pengertian

 

Aktifitas yang dilakukan untuk memastikan lingkungan fisik dalam kondisi bersih pada ruangan / gedung dan halaman dalam keadaan siap untuk digunakan, higienis dan nyaman

2. Tujuan

Untuk memastikan pemantauan lingkungan secara fisik yaitu mengenai kebersihan lingkungan Puskesmas selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan nyaman dan higienis

3. Kebijakan

 

4. Referensi

3.   Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

4.   Buku pedoman perencanaan tingkat puskesmas oleh Dirjen Binkesmas Depkes RI Tahun 2006.

5. Prosedur / langkah-langkah

 

1. Sanitarian mengidentifikasi semua ruangan, gudang dan halaman untuk membuat jadwal pemeliharaan lingkungan kerja.

2. Sanitarian membuat jadwal pemantauan sesuai identifikasi lingkungan kerja, yaitu jadwal pemeliharaan ruangan, gedung dan halaman.

3. Sanitarian mengkoordinasi dengan bagian ruangan.  

4. Sanitarian menginformasikan jadwal ke petugas yang terkait.

5. Petugas kebersihan atau pelaksana kebersihan menerima informasi jadwal pemantauan lingkungan fisik / kebersihan ruangan / halaman setiap bulan dari sanitarian

6. Melaksanakan kebersihan sesuai jadwal. 

7. Jika pelaksanaan sesuai jadwal maka meminta sanitarian untuk melakukan verifikasi.

8. Jika pelaksanaan tidak sesuai jadwal maka meminta informasi ke koordinator ruangan kapan bisa dilakukan kebersihan ruangan.

9. Sanitarian dan Koordinator Unit menerima informasi yang telah dilaksanakan pemeliharaan lingkungan, kemudian memonitor atau melakukan pengawasan pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik tempat kerja.

10. Jika pemantauan lingkungan fisik telah sesuai maka menanda tangani checklist pemantauan lingkungan kerja.

11. Jika pemantauan lingkungan fisik tidak sesuai maka meminta untuk dilaksanakan ulang.

6. Bagan alir

 

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Pemantauan lingkungan fisik tempat kerja dapat dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan

8. Unit terkait

-  Sanitarian

-  Petugas pemeliharaan lingkungan

9. Dokumen terkait

 

10. Rekam historis perubahan

 

No

Yang diubah

Isi perubahan

Tanggal mulaidiberlakukan

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment