KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGAMBILAN SPUTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

 

                                KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENGAMBILAN SPUTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IDI TIMUR

TAHUN 2018

 

I.           Pendahuluan

Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian. Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus (sekret kelenjar) sejumlah 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara adekuat normal seperti tadi, sehingga mukus ini banyak tertimbun.

Bila hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan akselerasi yg cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun tadi. Mukus tersebut akan keluar sebagai sputum.

II.        Latar Belakang

Pengambilan sputum (dahak) dilakukan agar dapat mendeteksi secara dini penyakit yang diderita pasien sehingga pemegang program TB Paru dapat segera menindaklanjuti untuk mencegah terjadinya perluasan penularan.

Diwilayah Puskesmas Idi Timur sendiri penyakit TB Paru ini dianggap menakutkan sehingga penderita tidak berani untuk memeriksakan penyakitnya karena takut orang disekitarnya mengucilkan nya, dalam hal inilah petugas sulit untuk menemukan suspek TB.

 

III.      Tujuan

Mendapatkan spesimen sputum yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan pewarnaan basil tahan asam.

 

IV.      Cara Pelaksanaan Kegiatan

1.     Persiapan Alat

a.   Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup

b.   Botol bersih dengan penutup

c.   Hand scoon

d.   Formulir dan etiket

e.   Perlak

f.    Pengalas

g.   Bengkok

h.   Tissue

2.     Persiapan Pasien

Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum agar yang
dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air liur/saliva ataupun
campuran antara sputum dan saliva. Selanjutnya, jelaskan cara mengeluarkan
sputum.

3.     Pelaksanaan

·     Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana
kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar. Atau juga
bisa diambilsputum sewaktu. Pengambilan sputum juga harus dilakukan
sebelum pasien menyikat gigi.

·     Agar sputum mudah dikeluarkan, dianjurkan pasien mengonsumsi air
yang banyak pada malam sebelum pengambilan sputum.
Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh untuk berkumur-kumur
dengan air dan pasien harus melepas gigi palsu(bila ada).
Sputum diambil dari batukkan pertama(first cough).

·     Cara membatukkan sputum dengan Tarik nafas dalam dan kuat(dengan pernafasan dada) batukkan kuat sputum dari bronkus trakea mulut wadah penampung.

·     Wadah penampung berupa pot steril bermulut besar dan berpenutup(Screw
Cap Medium).

·     Periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan adalah
air liur/saliva, maka pasien harus mengulangi membatukkan sputum.
Sebaiknya, pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus,
seperti, butir keju, darah dan unsur-unsur lain.

·     Bila sputum susah keluarlakukan perawatan mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan obat glyseril guayakolat(expectorant)
200 mg atau dengan mengonsumsi air teh manis saat malam sebelum
pengambilan sputum.
Bila sputum juga tidak bisa didahakkan, sputum dapat diambil secara:
-Aspirasi transtracheal
- Bronchial lavage
- Lung biopsy

 

V.         Sasaran

Pasien suspek TB

VI.      Jadwal Kegiatan

Setiap hari jam kerja (Senin-Jumat)

 

 

 

 

Mengetahui

Kepala UPTD Puskesmas Idi Timur

 

 

 

 

HUSNI, AMK

NIP. 19681015 199003 1 011

Idi Timur,      Januari 2018

 

Pelaksana Kegiatan

 

 

 

 

YULIANA, AMK

NIP. 19720705 200604 2 040

 

 

No comments:

Post a Comment