|
|
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) CAMPAK |
|
|
|
SOP |
No. Dokumen : |
||
|
No. Revisi : |
|||
|
TanggalTerbit : |
|||
|
Halaman : |
|||
|
Puskesmas Bumiayu |
Disahkan
Oleh Kepala Puskesmas Bumiayu |
dr. H. Zunan Arif Budi Santoso, MM NIP.
19610923 198901 1 001 |
|
|
A. Pengertian |
1. Imunisasi
adalah suatu proses untuk meningkatkan system kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin kedalam tubuh. 2. Vaksin
adalah senyawa antigenic yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif
dan meningkatkan imunitas terhadap suatu penyakit. 3. Campak
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles 4. VVM
(Vaccine Vials Monitor) adalah indicator kimiawi untuk menunjukkan paparan
suhu panas dimana terjadi perubahan warna secara bertahap dan menetap. |
||
|
B. Tujuan |
Memberikan
perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit Campak |
||
|
C. Kebijakan |
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bumiayu Tentang
Imunisasi No. …… Tahun 2016 |
||
|
D.
Referensi |
Petunjuk Teknis
pelaksanaan BIAS, Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 |
||
|
E. Alat dan
Bahan |
Alat : a. Vaksin Carier b. Cool Pak c. Termometer Vaksin d. Spuit 0,5ml, 5ml e. Safety Box f. Kapas air hangat Bahan : Vaksin
Campak dan Pelarut Campak |
||
|
F. Langkah-langkah |
|||
|
1. Tentukan jumlah sasaran anak
sekolah kelas 1 baru 2. Tentukan berapa banyak vaksin yang
dibutuhkan untuk pelayanan BIAS 3. Siapkan alat sesuai kebutuhan 4. Siapkan vaksin campak dan pelarut
kemudian masukkan kedalam vaksin carrier berisi 4 buah cool pack. Pastikan
vaksin masih berkualitas/poten (VVM A atau B, belum kadaluarsa, label kemasan
masih ada dan terbaca) 5. Cuci tangan 6. Siapkan anak untuk dipanggil satu
persatu, pastikan anak dalam keadaan sehat 7. Larutkan vaksin campak dengan
pelarut menggunakan spuit 5 ml 8. Hangatkan vaksin dengan cara
digenggam dan dikocok kuat agar merata 9. Ambil vaksin dengan dosis 0,5 ml 10. Bersihkan kulit tempat
penyuntikkan yaitu lengan atas sedikit dibawah insertion M.deltoid dengan
kapas air hangat 11. Tunggu hingga kering 12. Lakukan aspirasi untuk memastikan
gelembung udara tidak masuk kepembuluh darah 13. Suntikkan secara pelan-pelan
vaksin Dt/Td di lokasi secara Intra Kuskuler/IM (posisi jarum suntik 900
terhadap permukaan kulit) 14. Setelah vaksin disuntikkan, jarum
dikeluarkan 15. Alat suntik bekas langsung
dimasukkan dalam safety box tanpa ditutup kembali (no recapping) 16. Pada lokasi suntikan kemudian
ditekan dengan kapas 17. Jika ada perdarahan kapas tetap
ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti 18. Cuci tangan 19. Pengawasan anak post imunisasi
(untuk mengantisipasi kipi) |
|||
|
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
Suhu
vaksin carier harus diantara 20C – 80C |
||
|
H. Unit terkait |
Puskesmas,
Sekolah Dasar |
||
No comments:
Post a Comment