SOP DIET LAMBUNG

 

 

 

DIET  LAMBUNG

 

 

 

 

 

 

SOP

 
 

 


No.Dokumen

:

01 /C.VII/PNC/SOP/01/

2017

No.Revisi

:

00

Tanggal Terbit

:

09 Januari 2017

Halaman

:

1/3

UPT PUSKESMAS

SEI PANCUR

 

  dr. SURIYATI

 NIP. 19670603 200701 2 021

1.

Pengertian

Diet penyakit lambung adalah penatalaksanaan diet yang ditujukan pada pasien dengan penyakit gangguan lambung, dilakukan oleh petugas gizi berupa konsultasi gizi

2.

Tujuan

Sebagai acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan kerja lambung serta menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan

3.

Kebijakan

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sei Pancur tentang Pelayanan Klinis Nomor :       C.VII/PNC/SK/01/2017

4.

Referensi

a.   Penuntun Diet Edisi Baru, Instalasi Gizi Perjan RS Dr.Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, 2004

b.    Konseling Gizi, Proses Komunikasi, Tata Laksana, serta Aplikasi Konseling Gizi pada Berbagai Diet, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2013

5.

Alat dan Bahan

a.   Alat tulis

b.   Rekam medis

c.   Buku pencatatan konseling gizi

6.

Prosedur

1.     Mempelajari diagnosa rujukan dokter dan catatan medik pasien (jika bukan pasien rujukan lakukan kajian gizi)

2.     Melakukan pengkajian masalah gizi yang meliputi :

a.     Melakukan pengukuran Antropometri (BB dan TB) dan status gizi

b.     Melihat dan mencatat hasil pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, albumin, vitamin B12)

c.     Mencatat data klinis pasien (distensi abdomen)

d.     Dietary History : asupan energi dan serat, kebiasaan minum beralkohol, soft drink, kopi atau teh, kebiasaan makan bumbu tajam, kebiasaan makan tinggi lemak, mengunyah tidak sempurna

e.     Riwayat personal : riwayat konsumsi obat aspirin, obat antiradang, antibiotik, kebiasaan merokok, terpapar stres emosional, keluhan mual, muntah, anoreksia

3.     Menetapkan diagnosis gizi

a.     Domain asupan : Asupan energi yang kurang  dari kebutuhan dan berkaitan dengan pembatasan makanan yang ketat ditandai dengan asupan energi sebesar 60% dari kebutuhan

 

b.     Domain klinis : Gangguan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan penyakit infeksi atau bahan lain yang merusak mukosa saluran cerna ditandai dengan keluhan anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, dan lain-lain

c.     Domain lingkungan : pemahaman anjuran makan dan minum yang terbatas berkaitan dengan kurang pengetahuan dalam mengenal jenis, jumlah, serta jadwal makan yang tepat berkaitan dengan makan tidak teratur dan sering mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak

4.     Melakukan intervensi gizi, yaitu :

a.   Menetapkan tujuan diet : meningkatkan asupan energi, mengistirahatkan lambung untuk mengurangi gejala, dan memperbaiki pola makan

b.   Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi

c.   Menetapkan preskripsi diet, mis : diet lambung I atau diet lambung II .... kkal (sesuai dengan perhitungan kebutuhan)

d.   Mendiskusikan pola makan sesuai dengan brosur anjuran makan sehari dengan mempertimbangkan makanan yang tidak dianjurkan, antara lain beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung, ubi, singkong, talas, cake, dodol  dan berbagai kue yang terlalu manis serta berlemak tinggi, kacang tanah, kol, lobak, sawi, dan cuka

e.   Menyarankan kunjungan ulang untuk konseling gizi

5.     Monitoring dan evaluasi

a.   Perubahan IMT

b.   Perbaikan distensi abdomen

c.   Perbaikan kadar Ht, Hb, albumin

d.   Perubahan konsumsi alkohol, kopi, makanan asam, dan pedas

e.   Evaluasi antropometri

f.    Klien mengidentifikasi hambatan dalam perubahan pola makan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Bagan Alir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


8.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

-

9.

Unit terkait

1.UKM

2.UKP

3.Sasaran terkait

10.

Dokumen terkait

-

11.

Rekam histori

Perubahan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai Diberlakukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment