PEDOMAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) (PATIENT SAFETY INCIDENT REPORT)

  

PEDOMAN PELAPORAN

 

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)

 

(PATIENT SAFETY INCIDENT REPORT)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)

 

Jakarta


 

2015



D A F T A R I S I

 

Halaman

 

 

Kata Pengantar..………………......................................................................................  iii

Kata Sambutan DIRJEN BUK............................................................................. iv

Kata Sambutan Ketua KKPRS............................................................................. v

Daftar Isi................................................................................................................. vi

 

BAB I    Pendahuluan ……………..........................................................................     1

1. Tujuan........................................................................................................ 3

2. Definisi...................................................................................................... 3

 

BAB II Pelaporan Insiden ……………………………………………....................     8

1. Alur Pelaporan Insiden Ke Tim KP di RS (Internal)....................... 9

2. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ke KKPRS

 

(Eksternal)        10

 

BAB III Analisis Matriks Grading Risiko................................................. 11

 

BAB IV Petunjuk Pengisian Laporan Insiden Keselamatan Pasien                                                                                                                                 15

1. Data Pasien............................................................................................ 15

2. Rincian Kejadian................................................................................... 16

 

3. Tipe Insiden........................................................................................... 20

4. Analisa Penyebab Masalah................................................................. 26

 

5. Faktor contributor, komponen dan sub komponen.................... 26

 

BAB V Penutup.................................................................................................. 31

 

Lampiran :

1. Tim Penyusun....................................................................................... 32

2. Formulir Laporan Insiden Internal.................................................. 33

 

3. Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien (Eksternal)..... 36

4. Tahapan Laporan Insiden Eksternal............................................... 45

5. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien................................ 46

6. Contoh permintaan password........................................................... 47

7. Pengurus KKPRS.................................................................................. 48

8. Susunan anggota Komite Nasional Keselamatan Rumah

 

Sakit     49


 

 

 

 

vi


BAB I

 

PENDAHULUAN

 

Tidak perlu diragukan lagi pernyataan Sir Liam Donaldson, Chairman WHO World Alliance for Patient Safety pada tanggal 2 Mei 2007 ketika meresmikan "Nine Life-Saving Patient Safety Solutions" di WHO Collaborating Centre for Patient Safety : "Patient safety is now recognized as a priority by health systems around the world." Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam pelayanan kesehatan.

 

Di Indonesia, setelah pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2006 Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS), Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Departemen Kesehatan (Depkes), bekerja sama dengan Becton Dickinson, melakukan "Road Show" sosialisasi program Keselamatan Pasien di 12 kota dihadapan total 461 rumah sakit, terlihat bahwa Keselamatan Pasien mulai menjadi prioritas di berbagai rumah sakit.

 

Keselamatan Pasien Dalam UU. No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 43 :

 

1.        RS wajib menerapkan Standar Keselamatan Pasien

 

2.        Standar Keselamatan Pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)

 

3.        RS melaporkan kegiatan ayat 2 kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan Menteri

 

4.        Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) pada ayat 2 dibuat secara anonim dan ditujukan untuk mengkoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.

 

5.        Ketentuan lebih lanjut mengenai keselamatan pasien ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan Peraturan Menteri

 

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/ Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 6;


 

1


1.        Setiap rumah sakit wajib membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang ditetapkan oleh kepala rumah sakit sebagai pelaksana kegiatan keselamatan pasien.

 

2.        TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada kepala rumah sakit.

 

3.        Keanggotaan TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari manajemen rumah sakit dan unsur dari profesi kesehatan di rumah sakit

 

4.        TKPRS melaksanakan tugas:

 

a.         mengembangkan program keselamatan pasien di rumah sakit sesuai dengan kekhususan rumah sakit tersebut;

 

b.        menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit;

 

c.        menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan (implementasi) program keselamatan pasien rumah sakit;

 

d.       bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan rumah sakit untuk melakukan pelatihan internal keselamatan pasien rumah sakit;

 

e.        melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta mengembangkan solusi untuk pembelajaran;

 

f.         memberikan masukan dan pertimbangan kepada kepala rumah sakit dalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit; dan

 

g.        membuat laporan kegiatan kepada kepala rumah sakit.

 

Buku Pedoman Pelaporan IKP ini akan menuntun rumah sakit dalam upaya menyusun Sistem Pelaporan IKP, dengan elemen-elemen Alur Pelaporan (Bab II), Analisis Matrix Grading Risiko (Bab III) Petunjuk Pengisian Laporan IKP (Bab IV), serta format Formulir Laporan IKP baik Internal maupun Eksternal ke KKPRS.

 

Pelaporan insiden Eksternal ke KKPRS dapat dilakukan melalui pengisisan formulir secara elektronik (e-reporting). E-Reporting insiden


 

2


Eksternal diharapkan dapat meningkatkan budaya pelaporan insiden RS ke KKPRS untuk dapat dianalisis dan ditindak lanjuti.

 

Dengan penerapan sistem pelaporan IKP maka rumah sakit dapat menjawab secara mantap pertanyaan sebagai berikut : Apakah rumah sakit anda dapat mendemonstrasikan bahwa pelayanan rumah sakit anda lebih "safe" / aman dibandingkan tahun yang lalu ?

 

1.       TUJUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

 

a.         Tujuan Umum :

 

1)      Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD, KNC, KTC dan KPC)

 

2)      Meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

 

b.        Tujuan Khusus :

 

1)      Rumah Sakit (Internal)

 

a)       Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan pasien di rumah sakit .

 

b)       Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah

 

c)        Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien agar dapat mencegah kejadian yang sama dikemudian hari.

 

2)      KKPRS (Eksternal)

 

a)       Diperolehnya data / peta nasional angka insiden keselamatan pasien (KTD, KNC, KTC)

 

b)       Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien bagi rumah sakit lain.

 

c)        Ditetapkannya langkah-langkah praktis Keselamatan Pasien untuk rumah sakit di Indonesia.

 

2.       DEFINISI

 

1.       Keselamatan / Safety

 

Bebas dari bahaya atau risiko (hazard)

 

2.       Hazard / bahaya

 

Adalah suatu "Keadaan, Perubahan atau Tindakan" yang dapat meningkatkan risiko pada pasien.


 

3


a.        Keadaan

 

Adalah setiap faktor yang berhubungan atau mempengaruhi suatu "Peristiwa Keselamatan Pasien/ Patient Safety Event , Agent atau Personal"

 

b.        Agent

 

Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan perubahan

 

3.        Keselamatan Pasien / Patient Safety

 

Pasien bebas dari harm /cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik / sosial / psikologis, cacat, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.

 

Yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman.

 

Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. (Penjelasan UU 44/2009 ttg RS pasal 43)

 

4.        Keselamatan Pasien RS / Hospital Patient Safety

 

Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

 

5.        Harm/ cedera

 

Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh dapat berupa fisik, sosial dan psikologis. Yang


 

4


termasuk harm adalah : "Penyakit, Cedera, Penderitaan, Cacat, dan Kematian".

 

a.        Penyakit/Disease Disfungsi fisik atau psikis

 

b.        Cedera/Injury

 

Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent / keadaan

 

c.         Penderitaan/Suffering

 

Pengalaman/ gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri, mal-aise, mual, muntah, depresi, agitasi,dan ketakutan

 

d.        Cacat/Disability

 

Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini.

 

6.       Insiden Keselamatan Pasien (IKP)/Patient Safety Incident Setiap adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian dan lainlain) yang tidak seharusnya terjadi.

 

7.       Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event

 

Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien.

 

8.       Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss

 

Suatu Insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien.

 

9.       Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena "keberuntungan" (misal; pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau "peringanan" (suatu obat dengan reaksi alergi diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya).


 

5


10.    Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable circumstance” kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

 

11.    Kejadian Sentinel (Sentinel Event) :

 

Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi (misalnya Amputasi pada kaki yang salah, dan sebagainya) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.

 

12.    Laporan insiden keselamatan pasien RS (Internal) Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian tidak cedera (KTC) atau kondisi potensial cedera (KPC) yang menimpa pasien.

 

13.    Laporan insiden keselamatan pasien KKPRS (Eksternal) : Pelaporan secara anonim secara elektronik ke KKPRS setiap kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian tidak cedera (KTC) atau Sentinel Event yang terjadi pada pasien, setelah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya.

 

14.    Faktor Kontributor

 

Adalah keadaan, tindakan, atau faktor yang mempengaruhi dan berperan dalam mengembangkan dan atau meningkatkan risiko suatu kejadian (misalnya pembagian tugas yang tidak sesuai kebutuhan).

 

Contoh :

 

a.        Faktor kontributor di luar organisasi (eksternal)

 

b.       Faktor kontributor dalam organisasi (internal) misalnya tidak ada prosedur

 

c.        Faktor kontributor yang berhubungan dengan petugas (kognitif atau perilaku petugas yang kurang, lemahnya supervisi, kurangnya team workatau komunikasi)

 

d.       Faktor kontributor yang berhubungan dengan keadaan pasien.


 

6


15.    Analisis Akar Masalah/ Root Cause Analysis (RCA)

 

Adalah suatu proses berulang yang sistematik dimana faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi dengan merekonstruksi kronologis kejadian menggunakan pertanyaan ‘mengapa' yang diulang hingga menemukan akar penyebabnya dan penjelasannya. Pertanyaan ‘mengapa' harus ditanyakan hingga tim investigator mendapatkan fakta, bukan hasil spekulasi.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7


BAB II

 

PELAPORAN INSIDEN

 

Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah satu caranya adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem analisis. Dapat dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak semua orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya atau potensi bahaya yang dapat terjadi kepada pasien. Pelaporan juga penting digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya kesalahan (error) sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasi selanjutnya.

 

Mengapa pelaporan insiden penting?

 

Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran untuk

 

mencegah kejadian yang sama terulang kembali.

 

Bagaimana memulainya ?

 

Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah sakit meliputi kebijakan, alur pelaporan, formulir pelaporan dan prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan pada seluruh karyawan.

 

Apa yang harus dilaporkan ?

 

Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun yang nyaris terjadi.

 

Siapa yang membuat Laporan Insiden (Incident Report) ?

 

Siapa saja atau semua staf RS yang pertama menemukan kejadian/insiden

 

Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian/insiden

 

Bagaimana cara membuat Laporan Insiden?

 

Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari maksud, tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan.

 

Masalah yang sering menghambat dalam Laporan Insiden  Laporan dipersepsikan sebagai pekerjaan perawat

 

Laporan sering disembunyikan / underreport, karena takut disalahkan.


 

8


Laporan sering terlambat

 

Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya menyalahkan

 

(blame culture)

 

I.         ALUR PELAPORAN

 

A.       Alur Pelaporan Insiden Kepada Tim Keselamatan Pasien di RS (Internal)

 

1.        Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD/KTC/KPC) di rumah sakit, wajib segera ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.

 

2.        Setelah ditindaklanjuti, segera membuat laporan insidennya dengan mengisi Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja/shift kepada Atasan langsung. (Paling lambat 2 x 24 jam ); diharapkan jangan menunda laporan.

 

3.        Setelah selesai mengisi laporan, segera menyerahkan kepada Atasan langsung pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan Manajemen : Supervisor/Kepala Bagian/ Instalasi/ Departemen / Unit).

 

4.        Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadap insiden yang dilaporkan.

 

5.        Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut : (pembahasan lebih lanjut lihat BAB III)

 

Grade biru   : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu.

 

Grade hijau   : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu

 

Grade kuning  : Investigasi komprehensif/Analisis akar

 

masalah/RCA oleh Tim KP di RS, waktu

 

maksimal 45 hari

 

Grade merah   : Investigasi komprehensif/Analisis akar

 

masalah / RCA oleh Tim KP di RS, waktu

 

maksimal 45 hari.


 

9


6.        Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS .

 

7.        Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil Investigasi dan Laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan Regrading.

 

8.        Untuk grade Kuning / Merah, Tim KP di RS akan melakukan Analisis akar masalah / Root Cause Analysis (RCA)

 

9.        Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS akan membuat laporan dan Rekomendasi untuk perbaikan serta "Pembelajaran" berupa : Petunjuk / "Safety alert" untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.

 

10.    Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direksi

 

11.    Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Pembelajaran" diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di Rumah Sakit

 

12.    Unit Kerja membuat analisa kejadian di satuan kerjanya masing - masing

 

13.    Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Tim KP di RS. (Alur : Lihat Lampiran 5)

 

B.       ALUR PELAPORAN INSIDEN KE KKPRS - KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (Eksternal)

 

Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar masalah / RCA yang terjadi pada pasien dan telah mendapatkan rekomendasi dan solusi oleh Tim KP di RS (internal) / Pimpinan RS dikirimkan ke KKPRS dengan melakukan entry data (e-reporting) melalui website resmi KKPRS : www.buk.depkes.go.id


 

 

 

 

 

 

 

 

 

10


BAB III

 

ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO

 

Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya.

 

a.        Dampak (Consequences)

 

Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal ( tabel 1).

 

b.       Probabilitas / Frekuensi / /Likelihood

 

Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi (tabel 2).

 

Tabel 1.

Penilaian Dampak Klinis / Konsekuensi / Severity

 

Tingkat

Deskripsi

Dampak

Risiko

 

 

1

Tidak signifikan

Tidak ada cedera

 

 

 

2

Minor

- Cedera ringan mis. Luka lecet

- Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,

 

 

 

 

 

 

 

- Cedera sedang mis. Luka robek

 

 

- Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/ psikologis

3

Moderat

atau intelektual (reversibel), tidak berhubungan

 

 

dengan penyakit.

 

 

- Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

 

 

 

 

 

- Cedera luas / berat misal cacat, lumpuh

4

Mayor

- Kehilangan fungsi motorik/sensorik/psikologis atau

 

 

intelektual (irreversibel), tidak berhubungan dengan

 

 

penyakit.

 

 

 

5

Katastropik

Kematian yang tidak berhubungan dengan

perjalanan penyakit

 

 

 

 

 


 

 

 

11


Tabel 2

 

Penilaian Probabilitas / Frekuensi

 

TINGKAT

RISIKO


 

1

 

2

 

3

 

4

 

5


Sangat jarang / Rare (>5 thn/kali)

 

Jarang / Unlikely (>2-5 thn/kali)

 

Mungkin / Possible (1-2 thn/kali)

 

Sering / Likely (Bebrp kali /thn)

 

Sangat sering / Almost certain (Tiap minggu /bulan)


 

 

Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam Tabel Matriks Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.

 

a.        SKOR RISIKO

 

 

SKOR RISIKO = Dampak x Probabilitas

 

 

Cara menghitung skor risiko :

 

Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko (tabel 3) :

 

1.        Tetapkan frekuensi pada kolom kiri

 

2.        Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan,

 

3.        Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak.

 

b.       SKOR RISIKO

 

Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna "bands" akan menentukan Investigasi yang akan dilakukan : (tabel 3)


 

12


Bands BIRU dan HIJAU         : Investigasi sederhana

 

Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA

 

 

WARNA BANDS : HASIL PERTEMUAN ANTARA NILAI DAMPAK YANG

 

DIURUT KEBAWAH DAN NILAI PROBABILITAS YANG DIURUT

 

KE SAMPING KANAN

 

 

Contoh :  Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X terjadi pada 2 tahun yang lalu

 

Nilai dampak

 

:  5 (katastropik ) karena pasien meninggal

Nilai probabilitas

:  3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 thn

 

 

lalu Skoring

 

 

 

risiko : 5 x 3 = 15

 

 

 

 

 

 

Warna Bands : Merah (ekstrim)

 

 

 

 

 

Tabel 3

 

 

 

 

 

Matriks Grading Risiko

 

 

 

 

 

 

 

 

Probabilitas

Tdk Signifikan

Minor

Moderat

Mayor

Katastropik

 

1

2

3

4

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sangat sering terjadi

 

 

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

(Tiap minggu /bulan)

 

Moderat

5

 

 

 

 

 

 

Sering terjadi

 

 

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

(beberapa kali/thn)

 

Moderat

4

 

 

 

 

 

 

Mungkin terjadi

 

 

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

(1-<2 thn/kali)

 

Rendah

3

 

 

 

 

 

 

Jarang terjadi

 

 

Rendah

Moderat

Tinggi

Ekstrim

(>2-<5 thn/kali)

 

Rendah

2

 

 

 

 

 

 

Sangat jarang terjadi

 

Rendah

Rendah

Moderat

Tinggi

Ekstrim

 

 

 

 

 

 

(>5 thn/kali)

 

 

 

 

 

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

13


Tabel 4

Tindakan sesuai Tingkat dan bands risiko

 

 

Level / Bands

Tindakan

 

Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari membutuhkan

Extreme (sangat tinggi)

tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur,

 

Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari Kaji dengan detil

 

High (tinggi)         & perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen,

 

Risiko sedang, dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 Moderate (sedang) minggu. Manajer / Pimpinan Klinis sebaiknya menilai dampak

 

terhadap biaya dan kelola risiko

 

Risiko rendah, dilakukan investigasi sederhana paling lama 1

Low (rendah)

minggu diselesaikan dengan prosedur rutin


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14


BAB IV

 

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN

 

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)

 

(Internal dan Eksternal)

 

 

Formulir Laporan Insiden terdiri dari dua macam :

 

a.        Formulir Laporan Internal Insiden Keselamatan pasien

 

Adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke Tim KP di RS dalam waktu maksimal 2 x 24 jam / akhir jam kerja / shift. Laporan berisi : data pasien, rincian kejadian, tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat insiden, pelapor dan penilaian grading. (Formulir : Lampiran 2)

 

b.        Formulir Laporan Eksternal insiden Keselamatan Pasien

 

Adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke KKPRS setelah dilakukan analisis dan investigasi. (Formulir : Lampiran 3).

 

A.       PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN IKP INTERNAL dan

 

EKSTERNAL

 

I.   DATA PASIEN

 

Data Pasien :       Nama, No Medical Record dan No Ruangan, hanya diisi di Formulir

 

Laporan Internal :

 

Nama Pasien

:   (bisa diisi initial mis : Tn AR, atau NY SY) No

 

 

MR : (jelas)

Ruangan

:

diisi nama ruangan dan nomor kamar misal:

 

 

Ruangan Melati kamar 301

Data Pasien

:

Umur, Jenis Kelamin, Penanggung biaya, Tgl

 

masuk RS dan jam

 

diisi di Formulir Laporan Internal dan Eksternal (lihat = Lampiran Formulir Laporan IKP)

 

Umur

:

bulan dan tahun (jelas)

Kelompok Umur

:

Pilih salah satu (jelas)

Jenis Kelamin

:

Pilih salah satu (jelas)

Penanggung biaya pasien

:

Pilih salah satu (jelas)

Tanggal masuk RS dan jam :

(jelas)


 

15


II.    RINCIAN KEJADIAN

 

1.        Tanggal dan waktu insiden

 

Diisi tanggal dan waktu saat insiden (KTD / KNC / KTC / KPC) terjadi.

 

Buat prosedur pelaporan agar tanggal dan waktu insiden tidak lupa :

 

insiden harus dilaporkan paling lambat 2 x 24 jam atau pada akhir jam kerja/ shift.

 

2.        Insiden

 

Diisi insiden misal :

 

Pasien jatuh , salah identifikasi pasien , salah pemberian obat, salah dosis obat, salah bagian yang dioperasi, dll.

 

1.        Grading Risiko : hijau /biru/kuning/merah

 

2.        Kronologis insiden

 

Diisi ringkasan insiden mulai saat sebelum kejadian sampai terjadinya insiden. Kronologis harus sesuai kejadian yang sebenarnya, bukan pendapat / asumsi pelapor.

 

3.        Jenis insiden. Pilih salah satu Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : KTD / KNC / KTC / KPC. Untuk laporan eksternal, KPC tidak perlu dilaporkan

 

4.        Orang pertama yang melaporkan Insiden

 

 Pilih salah satu pelapor yang paling pertama melaporkan terjadinya insiden Misal : petugas / keluarga pasien dll

 

5.        Insiden menyangkut pasien :

 

 Pilih salah satu : Pasien rawat inap / Pasien rawat jalan / Pasien UGD

 

6.        Tempat / Lokasi

 

Tempat pasien berada, misal ruang rawat inap, ruang rawat jalan, UGD

 

7.        Insiden sesuai kasus penyakit / spesialisasi

 

 Pasien dirawat oleh Spesialisasi ? (Pilih salah satu)


 

16


Bila kasus penyakit / spesialisasi lebih dari satu, pilih salah satu yang menyebabkan insiden. Misal : Pasien dengan gastritis kronis dirawat oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dikonsulkan ke Dokter Spesialis Bedah dengan suspect Appendicitis. Saat appendectomy terjadi insiden, tertinggal kassa, maka penanggung jawab kasus adalah : Dokter Spesialis Bedah.

 

Bila dirawat oleh dokter umum : isi Lain-lain :

 

umum

 

8.        Unit / Departemen yang menyebabkan insiden

 

 Adalah unit / Departemen yang menjadi penyebab terjadinya insiden Misalnya :

 

a.        Pasien DHF ke UGD, diperiksa laboratorium, ternyata hasilnya salah interpretasi.

 

Insiden

:

salah hasil lab. pada

 

 

pasien DHF

Jenis Insiden

:

KNC (tidak terjadi

 

 

cedera)

Tempat / Lokasi :

UGD

Spesialisasi

:

Kasus Penyakit Dalam

Unit penyebab

:

Laboratorium

 

b.        Pasien anak berobat ke poliklinik, diberikan resep, ternyata terjadi kesalahan pemberian obat oleh petugas farmasi. H a l i ni d i k e t a h u setelah pasien pulang. Ibu pasien datang kembali ke Farmasi untuk menanyakan obat tersebut.

 

Insiden

:

Salah pemberian obat

 

 

untuk pasien anak

Jenis Insiden

:

KNC (tidak terjadi

 

 

cedera)

Tempat / Lokasi :

Farmasi

Spesialisasi

:

Kasus Anak

Unit penyebab

:

Farmasi


 

17


c.         Pasien THT akan dioperasi telinga kiri tapi ternyata yang dioperasi telinga kanan. Hal ini terjadi karena tidak dilakukan pengecekan ulang bagian yang akan dioperasi oleh petugas kamar operasi

 

Insiden

:

Salah  bagian  yang

 

 

dioperasi : telinga kiri,

 

 

seharusnya kanan

Jenis Insiden

:

KTD (terjadi cedera)

Tempat / Lokasi :

kamar operasi

Spesialisasi

:

Kasus THT

Unit penyebab

:

Instalasi Bedah

 

9.     Akibat insiden

 

Pilih salah satu : (lihat tabel matriks grading risiko)

 

Kematian : jelas

 

Cedera irreversible / cedera berat : kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis secara permanen misal lumpuh, cacat.

 

Cedera reversible / cedera sedang : kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis tidak permanen misal luka robek

 

Cedera ringan :

 

cedera / luka yang dapat diatasi dengan pertolongan pertama tanpa harus di rawat misal luka lecet.

 

Tidak ada cedera, tidak ada luka.

 

10. Tindakan yang dilakukan segera setelah insiden  Ceritakan penanganan / tindakan yang saat itu dilakukan agar insiden yang sama tidak terulang lagi.

 

11. Tindakan dilakukan oleh

Pilihlah salah satu :


 

18


Bila dilakukan Tim : sebutkan timnya terdiri dari siapa saja misal ; dokter, perawat.

 

Bila dilakukan petugas lain : sebutkan misal ; analis, asisten apoteker, radiografer, bidan.

 

12.    Apakah Insiden yang sama pernah terjadi di unit kerja lain?

 

Jika Ya, lanjutkan dengan mengisi pertanyaan dibawahnya yaitu :

 

Waktu kejadian : isi dalam bulan / tahun.

 

Tindakan yang telah dilakukan pada unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama. Jelaskan.

 

Untuk laporan eksternal dilanjutkan sampai bab V dan VI


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19


III. TIPE INSIDEN

 

Untuk mengisi tipe insiden, harus melakukan analisis dan investigasi terlebih dahulu. Insiden terdiri dari : tipe insiden dan subtipe insiden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : (Tabel 5)

 

No.

TIPE INSIDEN

 

 

SUBTIPE INSIDEN

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Serah terima

 

 

 

ii.

Perjanjian

 

 

 

iii.

Daftar tunggu / Antrian

 

 

 

iv.

Rujukan / Konsultasi

 

 

 

v.

Admisi

 

 

a. a. Proses

vi.

Keluar/Pulang dari Ranap/RS

 

 

 

vii. Pindah Perawatan (Transfer of care)

 

Administrasi

 

viii. Identifikasi Pasien

1.

 

ix.

Consent

Klinik

 

x.

Pembagian tugas

 

 

 

 

 

xi.

Respons terhadap kegawatdaruratan

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Tidak performed ketika dibutuhkan/

 

 

 

i

ndikasi

 

 

b. b. Masalah

ii.

Tidak lengkap / Inadekuat

 

 

iii.

Tidak tersedia

 

 

 

iv.

Salah pasien

 

 

 

v.

Salah proses / pelayanan

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Skrining / Pencegahan / Medical

 

 

 

 

check up

 

 

 

ii.

Diagnosis / Assessment

 

 

 

iii.

Prosedur / Pengobatan / Intervensi

 

 

a. Proses

iv.

General care / Management

 

 

 

v.

Test / Investigasi

 

 

 

vi.

Spesimen / Hasil

2.

Proses /

 

vii. Belum dipulangkan (Detention/

Prosedur Klinis

 

 

Restraint)

 

 

 

 

 

 

i.

Tidak performance ketika

 

 

 

 

dibutuhkan/ indikasi

 

 

 

ii.

Tidak lengkap / Inadekuat

 

 

b. Masalah

iii.

Tidak tersedia

 

 

 

iv.

Salah pasien

 

 

 

v.

Salah proses / pengobatan / prosedur

 

 

 

vi.

Salah bagian tubuh / sisi/

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

20


 

 

 

i.

Order / Permintaan

 

 

 

ii.

Chart / Rekam medik / Assessment /

 

 

 

 

Konsultasi

 

 

 

iii.

Check list

 

 

a. Dokumen

iv.

Form / sertifikat

 

 

yang

v.

Instruksi / Informasi / Kebijakan /

 

 

Terkait

 

SPO /Guideline

3.

Dokumentasi

 

vi.

Label / Stiker / Identifikasi Bands /

 

 

Kartu

 

 

 

 

 

 

 

vii.

Surat / E-mail / Rekaman Komunikasi

 

 

 

viii. Laporan / Hasil / Images

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Dokumen hilang / tidak tersedia

 

 

b. Masalah

ii.

Terlambat mengakses dokumen

 

 

iii.

Salah dokumen / Salah orang

 

 

 

 

 

 

iv.

Tidak jelas / Membingungkan /Illegible

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Bakteri

 

 

 

ii.

Virus

 

 

 

iii.

Jamur

 

 

a. Tipe

iv.

Parasit

 

 

organisme

v.

Protozoa

 

Infeksi

 

vi.

Rickettsia

 

 

vii.

Prion (Partikel protein yang nfeksius)

 

Nosokomial

 

 

 

viii.

Organisme tidak teridentifikasi

4.

(Hospital

 

 

 

 

 

i.

Bloodstream

 

Assosiated

 

 

Infection)

 

ii.

Bagian yang dioperasi

 

 

b. Tipe /

iii.

Abses

 

 

iv.

Pneumonia

 

 

Bagian

 

 

v.

Kanul IV

 

 

infeksi

 

 

vi.

Protesis infeksi

 

 

 

 

 

 

vii.

Drain/ tube urin

 

 

 

viii.

Jaringan lunak

 

 

 

 

 

 

 

a. Medikasi /

i.

Daftar Medikasi

 

 

Cairan infus

ii.

Daftar Cairan infus

 

 

yang terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Peresepan

 

 

 

ii.

Persiapan / Dispensing

 

Medikasi/

b. Proses

iii.

Pemaketan

5.

Cairan

penggunaan

iv.

Pengantaran

 

Infus

medikasi /

v.

Pemberian

 

 

Ciaran infus

vi.

Supply / pesan

 

 

 

vii. Penyimpanan

 

 

 

viii. Monitoring

 

 

 

 

 


 

 

 

21


 

 

c. Masalah

i.

 

Salah pasien

 

 

ii.

 

Salah obat

 

 

 

 

 

 

 

i.

Salah dosis / kekuatan / frekuensi

 

 

 

ii.

Salah formulasi / presentasi

 

 

 

iii.

Salah rute pemberian

 

 

 

iv.

Salah jumlah / kuantitas

 

 

 

v.

Salah Dispensing Label / Instruksi

 

 

 

vi.

Kontraindikasi

 

 

 

vii. Salah penyimpanan

 

 

 

viii. Ommited medicine or dose

 

 

 

ix.

Obat kadaluarsa

 

 

 

x.

Adverse drug reaction (reaksi efek

 

 

 

 

samping obat)

 

Transfusi

a. Transfusi

i.

Produk selular

6.

darah /

darah /

ii.

Faktor pembekuan (clothing)

Produk

Produk

iii.

Albumin / Plasma protein

 

 

darah

darah terkait

iv.

Imunoglobulin

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Tes pre transfusi

 

 

 

ii.

Peresepan

 

 

b. Proses

iii.

Persiapan / Dispensing

 

 

Transfusi

iv.

Pengantaran

 

 

darah /

v.

Pemberian

 

 

Produk

vi.

Penyimpanan

 

 

darah terkait

vii. Monitoring

 

 

 

viii. Presentasi / Pemaketan

 

 

 

ix.

Suply / Pesan

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Salah pasien

 

 

 

ii.

Salah Darah / Produk darah

 

 

 

iii.

Salah dosis / Frekuensi

 

 

 

iv.

Salah jumlah

 

 

 

v.

Salah label dispensing / Instruksi

 

 

c. Masalah

vi.

Kontraindikasi

 

 

 

vii. S

alah penyimpanan

 

 

 

viii. Obat atau Dosis yang diabaikan

 

 

 

ix.

Darah kadaluarsa

 

 

 

x.

Efek samping (Adverse effect)

 

 

 

 

 

 

 

a. Nutrisi

i.

Nutrisi umum

7.

Nutrisi

yang

ii.

Nutrisi khusus

 

 

terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

22


 

 

 

i.

Peresepan / Permintaan

 

 

 

ii.

Pesiapan / Manufaktur / memasak

 

 

 

iii.

Supply / order

 

 

b. Proses

iv.

Penyajian

 

 

nutrisi

v.

Dispensing / Alokasi

 

 

 

vi.

Pengantaran

 

 

 

vii. Pemberian

 

 

 

viii. Penyimpanan

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Salah pasien

 

 

 

ii.

Salah diet

 

 

c. Masalah

iii.

Salah jumlah

 

 

 

iv.

Salah Frekuensi

 

 

 

v.

Salah konsistensi

 

 

 

 

 

 

a. Oksigen /

Daftar oksigen /gas terkait

 

 

Gas terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b. Proses

i.

Label silinder / warna kode / Index pin

 

 

ii.

Peresepan

 

 

penggunaan

 

 

oksigen

iii.

Pemberian

 

 

iv.

Pengantaran

 

 

/ Gas

 

 

v.

Suply / order

 

 

 

8.

Oksigen / Gas

 

 

 

 

i.

Salah pasien

 

 

 

 

 

 

ii.

Salah gas

 

 

 

iii.

Salah rate / flow / konsentrasi

 

 

c. Masalah

iv.

Salah mode pengantaran

 

 

v.

Kontraindikasi

 

 

 

 

 

 

vi.

Salah penyimpanan

 

 

 

vii. Gagal pemberian

 

 

 

viii. Kontaminasi

 

 

 

 

 

 

 

a. Tipe Alat

 

 

 

 

medis /

 

 

 

 

Alat

Daftar Alat medis / Alat kesehatan /

 

Alat medis /

kesehatan /

Equipment property

 

Equipment

 

 

 

Alat

 

 

 

Property

 

 

9.

kesehatan /

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Equipment

 

i.

Presentasi / Pemaketan tidak baik

 

property

 

ii.

Ketidaktersediaan

 

 

b. Masalah

iii.

Inapropiate for task

 

 

 

iv.

Tidak bersih / Tidak steril

 

 

 

v.

Kegagalan / Malfungsi

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

23


 

 

 

i.

Tidak kooperatif

 

 

 

ii.  Tidak pantas / Sikap bermusuhan/

 

 

 

 

Kasar

 

 

a. Perilaku

iii.

Berisiko/ Sembrono / Berbahaya

 

 

pasien

iv.

Masalah dengan penggunaan

 

 

 

 

substansi / Abuse

10.

Pasien

 

v.

Menggangu (Harrassment)

 

vi.

Diskriminasitif / Berprasangka

 

 

 

 

 

 

vii. Berkeliaran, Melarikan diri.

 

 

 

viii. Sengaja mencederai diri, Bunuh diri.

 

 

 

 

 

 

 

b. Agresi /

i.

Agresi verbal

 

 

ii.

Kekerasan fisik

 

 

Assault

 

 

 

iii.

Ancaman nyawa

 

 

 

 

 

 

 

a. Tipe Jatuh

i.

Tersandung

 

 

ii.

Slip

 

 

 

iii.

Kolaps

 

 

 

iv.

Hilang keseimbangan

 

 

 

 

 

 

 

 

i.

Velbed

 

 

 

ii.

Tempat tidur

11.

Jatuh

 

iii.

Kursi

b. Keterlibatan

iv.

Strecher

 

 

 

 

saat jatuh

v.

Toilet

 

 

 

vi.

Peralatan terapi

 

 

 

vii.

Tangga

 

 

 

viii. Dibawa/dibantu oleh orang lain

 

 

 

 

 

 

 

a.Benturan

i.

Kontak dengan benda/binatang

 

 

tumpul

ii.

Kontak dengan orang

 

 

 

 

 

 

iii.

Hancur, remuk

 

 

b. Serangan

ix.

i.

 

 

x.

ii. iii. iv.

 

 

tajam/

 

 

i.

Cakaran, sayatan, tusukan, gigitan,

 

 

tusukan

 

 

 

sengatan

 

 

 

 

12.

Kecelakaan

 

 

 

c. Kejadian

i.

Benturan akibat ledakan bom

 

 

 

 

mekanik

 

 

ii.

Kontak dengan mesin

 

 

lain

 

 

 

 

 

 

d. Peristiwa

 

 

 

 

mekanik

 

 

 

 

lain

 

 

 

 

e. Mekanisme

i.

Panas yang berlebihan, dingin yang

 

 

Panas

 

berlebihan

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

24


 

 

 

i.

Ancaman mekanik pernafasan,

 

 

f. Ancaman

 

tenggelam atau hampir tenggelam,

 

 

pada

 

pembatasan oksigen - kekurangan

 

 

pernafasan

 

tempat (Confinement to Oxygen-

 

 

 

 

Deficient Place)

 

 

 

 

 

 

 

g. Paparan

 

 

 

 

bahan

i.

Keracunan bahan kimia atau

 

 

kimia atau

 

substansi lain

 

 

substansi

ii.

Bahan kimia korosif

 

 

lainnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

h. Mekanisme

i.

Paparan listrik/radiasi

 

 

spesifik yang

ii.

Paparan suara/ getaran

 

 

lain

iii.

Paparan tekanan udara

 

 

menyebabkan

 

 

iv.

Paparan karena gravitasi rendah

 

 

cedera

 

 

 

 

 

 

 

 

 

i. Paparan

 

 

 

 

karena

 

 

 

 

dampak

 

 

 

 

cuaca,

 

 

 

 

bencana

 

 

 

 

alam

 

 

 

Infrastruktur/

j. Keterlibatan

i.

Daftar struktur

 

Bangunan/

ii.

Daftar Bangunan

 

Benda lain

Struktur/

iii.

Daftar Furniture

13.

bangunan

yang

iv.

Inadekuat

 

Masalah

 

terpasang

v.

Damaged/Faulty/Worn

 

 

 

Tetap

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. Beban kerja

 

 

 

 

manajemen

 

 

 

 

yang

 

 

 

 

berlebihan

 

 

 

 

Ketersediaan/

 

 

 

 

keadekuatan

 

 

 

 

tempat tidur/

 

 

 

 

pelayanan

 

 

 

Resource /

Sumber Daya

 

 

 

Ketersediaan/Manusia

 

 

14.

Manajemen

 

 

 

organisasi

keadekuatan

 

 

 

 

 

 

 

 

staf

 

 

 

 

Organisasi/

 

 

 

 

Tim

 

 

 

 

b. Protocols/

 

 

 

 

Kebijakan/ SOP

 

 

 

 

Guideline

 

 

 

 

c. Ketersediaan

 

 

 

 

/ Adequacy

 

 

 

 

 

 

 


 

25


 

 

a.Pengambil

 

 

 

an/

 

 

 

Pick up

 

 

 

Transport

 

15.

Laboratorium

Sorting

 

/ Patologi

Data entry

 

 

 

 

 

Prosesing

 

 

 

Verifikasi /

 

 

 

Validasi

 

 

 

Hasil

 

 

 

 

 

 

Contoh :

 

 

Insiden

:  Pasien jatuh dari tempat tidur

Tipe Insiden

:

Jatuh

Subtipe insiden

:  Tipe jatuh : slip / terpeleset,

Keterlibatan saat jatuh

:

toilet

Insiden

: Tertukar hasil pemeriksaan

 

 

laboratorium

Tipe Insiden

:

Laboratorium

Subtipe insiden

:

Hasil

 

IV.  ANALISA PENYEBAB INSIDEN DAN REKOMENDASI

 

Penyebab insiden dapat diketahui setelah melakukan investigasi dan analisa baik investigasi sederhana (simple investigation) maupun investigasi komprehensif (root cause analyisis).

 

Penyebab insiden terbagi dua yaitu :

 

1.        Penyebab langsung (immediate / direct cause)

 

Penyebab yang langsung berhubungan dengan insiden / dampak terhadap pasien

 

2.        Akar masalah (root cause).

 

Penyebab yang melatarbelakangi penyebab langsung (underlying cause)

 

V.       FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN

 

Faktor kontributor adalah faktor yang melatarbelakangi terjadinya insiden. Penyebab insiden dapat digolongkan berdasarkan penggolongan faktor Kontributor seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Faktor kontributor dapat dipilih lebih dari satu.


 

26


1.    FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL / DI LUAR RS

 

Komponen

 

a. Regulator dan Ekonomi

b. Peraturan & Kebijakan Depkes

c. Peraturan Nasional

d. Hubungan dengan Organisasi lain

 

 

2.        FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMEN

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Organisasi & Manajemen

a. Struktur Organisasi

 

b. Pengawasan

 

c. Jenjang Pengambilan Keputusan

 

 

Kebijakan, Standar & Tujuan

a. Tujuan & Misi

 

b. Penyusunan Fungsi Manajemen

 

c. Kontrak Service

 

d. Sumber Keuangan

 

e. Pelayanan Informasi

 

f. Kebijakan diklat

 

g. Prosedur & Kebijakan

 

h. Fasilitas & Perlengkapan

 

i. Manajemen Risiko

 

j. Manajemen K3

 

k. Quality Improvement

 

 

Administrasi

Sistim Administrasi

 

 

Budaya Keselamatan

a. Attitude kerja

 

b. Dukungan manajemen oleh

 

seluruh staf

 

 

SDM

a. Ketersediaan

 

b. Tingkat Pendidikan &

 

Keterampilan Staf yang berbeda

 

c. Beban Kerja yang optimal

Diklat

Manajemen Training Pelatihan

 

/ Refreshing

 

 


 

 

 

27


3.    FAKTOR LINGKUNGAN KERJA

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Desain dan Bangunan

a. Manajemen Pemeliharaan

 

b. Penilaian Ergonomik

 

c. Fungsionalitas

 

 

Lingkungan

a. Housekeeping

 

b. Pengawasan Lingkungan Fisik

 

c. Perpindahan Pasien antar Ruangan

 

 

Peralatan / sarana / prasarana

a. Malfungsi Alat

 

b. Ketidaktersediaan

 

c. Manajemen Pemeliharaan

 

d. Fungsionalitas

 

e. Desain, Penggunaan &

 

Pemeliharaan peralatan

 

 

 

4.        FAKTOR KONTRIBUTOR : TIM

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Supervisi & Konsultasi

a. Adanya kemauan staf junior

 

berkomunikasi

 

b. Cepat Tanggap

 

 

Konsistensi

a. Kesamaan tugas antar profesi

 

b. Kesamaan tugas antar staf yang

 

setingkat

 

 

Kepemimpinan & Tanggung Jawab

a. Kepemimpinan Efektif

 

b. Job Desc Jelas

 

 

Respon terhadap Insiden

Dukungan peers setelah insiden

 

 

 

 

5.       FAKTOR KONTRIBUTOR : PETUGAS

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Kompetensi

a. Verifikasi Kualifikasi

 

b. Verifikasi Pengetahuan

 

& Keterampilan

 

 


 

28


Stressor Fisik dan Mental

a. Motivasi

 

b. Stresor Mental: efek beban kerja

 

beban mental

 

c. Stresor Fisik: Efek beban kerja =

 

Gangguan Fisik

 

 

 

6.       FAKTOR KONTRIBUTOR : TUGAS

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Ketersediaan SOP

a. Prosedur Peninjauan & Revisi SPO

 

b. Ketersediaan SPO

 

c. Kualitas Informasi

 

d. Prosedur Investigasi

 

 

Ketersediaan & akurasi hasil test

a. Test Tidak Dilakukan

 

b. Ketidaksesuaian antara

 

interpretasi hasil test

 

 

Faktor Penunjang dalam validasi alat

a. Ketersediaan, penggunaan, reliabilitas

medis

b. Kalibrasi

 

 

Desain Tugas

Penyelesaian tugas tepat waktu

 

dan sesuai SPO

 

 

7.  FAKTOR KONTRIBUTOR : PASIEN

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Kondisi

Penyakit yang kompleks, berat,

 

multikomplikasi

 

 

Personal

a. Kepribadian

 

b. Bahasa

 

c. Kondisi Sosial

 

d. Keluarga

 

 

Pengobatan

Mengetahui risiko yang

 

berhubungan dengan pengobatan

 

 

Riwayat

a. Riwayat Medis

 

b. Riwayat Kepribadian

 

c. Riwayat Emosi

 

 

Hubungan Staf dan Pasien

Hubungan yang baik

 

 


 

29


8.       FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI

 

Komunikasi Verbal

a. Komunikasi antar staf junior

 

dan senior

 

b. Komunikasi antar Profesi

 

c. Komunikasi antar Staf dan Pasien

 

d. Komunikasi antar Unit Departemen

 

 

Komunikasi Tertulis

Ketidaklengkapan Informasi

 

 

 

Contoh :

 

Pasien mengalami luka bakar saat dilakukan fisioterapi. Petugas fisioterapi adalah petugas yang baru bekerja tiga bulan di RS X. Hasil investigasi ditemukan :

 

1.        Penyebab langsung (Direct / Proximate/ Immediate Cause)

 

Peralatan / sarana / prasarana : intensitas berlebihan pada alat tranducer

 

Petugas : fisioterapis kurang memahami prosedur penggunaan alat

2.        Akar penyebab masalah (underlying root cause)

 

 Peralatan/sarana/prasarana : Manajemen pemeliharaan / maintenance alat tidak ada

 

 Manajemen (Diklat) : tidak pernah diberikan training dan orientasi

 

3.        Rekomendasi / Solusi Bisa dibagi atas :

 

Jangka pendek

 

Jangka menengah

 

Jangka panjang


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

30


BAB V

 

P E N U T U P

 

Sistem pelaporan insiden di rumah sakit merupakan awal proses analisis dan investigasi insiden. Diharapkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini dapat menjadi acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan sistem pelaporan dan analisis di rumah sakitnya.

 

Dengan meningkatnya jumlah laporan insiden akan tergambarkan budaya dan motivasi untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kepada pasien. Hasil analisis insiden akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama di kemudian hari.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

31


Lampiran 1

 

TIM PENYUSUN

 

PEDOMAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT SURAT KEPUTUSAN NOMOR : HK.02.04/III.4/0613/2014

 

Penanggung Jawab : Prof. Dr. dr. Herkutanto, SpF(K), SH, LL.M

 

Ketua                                        : dr. Adib A. Yahya, MARS

 

Anggota                                   : 1. dr. Arjaty W Daud, MARS

 

2. dr. Hilda Hamdi

 

3. dr. Herta Puspitasari


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

32


Lampiran 2

 

Formulir Laporan Insiden Internal ke Tim KP di RS

 

Rumah Sakit ...........

 

LAPORAN INSIDEN

 

(INTERNAL)

 

I.       DATA PASIEN

 

Nama : ......................................................................................................................................................................

 

RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL   2 x 24 JAM

 

 

No MR

:

.................................................

Ruangan :..................

Umur

:

…. Bulan …. Tahun

 

Kelompok Umur*

:   0-1 bulan

> 1 bulan - 1 tahun

 

 

> 1 tahun - 5 tahun

> 5 tahun - 15 tahun

 

 

> 15 tahun - 30 tahun

> 30 tahun - 65 tahun

 

 

> 65 tahun

 

 

Jenis kelamin              :      Laki-laki          Perempuan

 

Penanggung biaya pasien :

 

Pribadi                    Asuransi Swasta

 

BPJS                         lainnya (sebutkan)

 

Tanggal Masuk RS : ......................................................... Jam ..............................................

 

II.       RINCIAN KEJADIAN

 

1.        Tanggal dan Waktu Insiden

 

2.         Insiden : ...........................................................................................................................

 

3.        Kronologis Insiden

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

4.        Jenis Insiden* :

 

Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)

 

33


Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event)

 

Kejadian Tidak Cedera / KTC

 

KPC

 

5.         Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*

 

Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya

 

Pasien

 

Keluarga / Pendamping pasien

 

Pengunjung

 

Lain-lain............................................................................................(sebutkan)

 

6.         Insiden menyangkut pasien :

 

Pasien rawat inap Pasien rawat jalan

 

Pasien UGD

 

Lain-lain ........................................................................................... (sebutkan)

 

7.     Tempat Insiden

 

Lokasi kejadian ...................................................................................... (sebutkan)

 

(Tempat pasien berada)

 

8.         Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)

 

Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya

 

Anak dan Subspesialisasinya

 

Bedah dan Subspesialisasinya

 

Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya

 

THT dan Subspesialisasinya

 

Mata dan Subspesialisasinya

 

Saraf dan Subspesialisasinya

 

Anastesi dan Subspesialisasinya

 

Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya

 

Jantung dan Subspesialisasinya

 

Paru dan Subspesialisasinya

 

Jiwa dan Subspesialisasinya

 

Lain-lain ........................................................................................... (sebutkan)

 

9.                     Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden

 

Unit kerja penyebab .................................................................... (sebutkan)


 

34


10.    Akibat Insiden Terhadap Pasien* :  Kematian

 

Cedera Irreversibel / Cedera Berat

 

Cedera Reversibel / Cedera Sedang

 

Cedera Ringan

 

Tidak ada cedera

 

11.     Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

12.     Tindakan dilakukan oleh* :

 

Tim : terdiri dari : ..........................................................................................................

 

Dokter

 

Perawat

 

Petugas lainnya.....................................................................................................

 

13. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*

 

Ya             Tidak

 

Apabila ya, isi bagian dibawah ini.

 

Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?

 

....................................................................................................................................

 

....................................................................................................................................

 

Pembuat Laporan

:...................................

Penerima Laporan

:...................................

Paraf

:...................................

Paraf

:...................................

Tgl Terima

:...................................

Tgl Lapor

:...................................

 

 

 

 

Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor) :

 

BIRU

HIJAU

KUNING

MERAH

 

NB. * = pilih satu jawaban.


 

 

35


Lampiran 3

 

RAHASIA

 

KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KKPRS (Patient Safety Incident Report)

 

Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien. Laporan bersifat anonim, tidak mencantumkan nama, hanya diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.

 

Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) , bila ada kerancuan persepsi, isilah sesuai dengan pemahaman yang ada.

 

Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap. Jangan dikosongkan agar data dapat dianalisa.

 

Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS).

 

KODE RS : ................................. (lewat : http://www.buk.depkes.go.id)

 

I.         DATA PASIEN

 

Umur

:

…. Bulan …. Tahun

 

Kelompok umur :

0-1 bulan

 

> 1 bulan - 1 tahun

 

 

> 1 tahun - 5 tahun

> 5 tahun - 15 tahun

 

 

>15 tahun - 30 tahun

> 30 tahun - 65 tahun

 

 

> 65 tahun

 

 

Jenis kelamin

:

Laki-laki

Perempuan

Penanggung biaya pasien :

 

 

 

 

Pribadi

Asuransi Swasta

 

 

JKN

Lainnya (sebutkan)

Tanggal Masuk RS :

........................................................

 

Jam ..............................................

 

II. RINCIAN KEJADIAN

 

1.        Tanggal dan Waktu Insiden

 

Tanggal : ................................................................... Jam ...............................................

 

2.        Insiden : ............................................................................................................................

 

3.        Grading Risiko


 

36


4.        Kronologis Insiden

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

5.        Jenis Insiden* :

 

Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)

 

Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event)

Kejadian Tidak Cedera / KTC

 

6.

Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*

 

 

Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya

 

 

Pasien

 

 

Keluarga / Pendamping pasien

 

 

Pengunjung

 

 

Lain-lain ...........................................................................................

(sebutkan)

7.

Insiden terjadi pada* :

 

 

Pasien

 

 

Lain-lain ...........................................................................................

(sebutkan)

 

Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 RS.

 

8.

Insiden menyangkut pasien :

 

 

Pasien rawat inap D Pasien rawat jalan D Pasien UGD

 

 

Lain-lain ...........................................................................................

(sebutkan)

9.

Tempat Insiden

 

 

Lokasi kejadian ...................................................................................... (sebutkan)

 

(Tempat pasien berada)

 

10. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)

 

Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya

 

Anak dan Subspesialisasinya

 

Bedah dan Subspesialisasinya

 

Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya

 

THT dan Subspesialisasinya

 

Mata dan Subspesialisasinya


 

37


Saraf dan Subspesialisasinya

 

Anastesi dan Subspesialisasinya

 

Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya

 

Jantung dan Subspesialisasinya

 

Paru dan Subspesialisasinya

 

Jiwa dan Subspesialisasinya

 

Lain-lain ........................................................................................... (sebutkan)

 

11. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden

 

Unit kerja penyebab ............................................................................. (sebutkan)

 

12. Akibat Insiden Terhadap Pasien* :

 

Kematian

 

Cedera Irreversibel / Cedera Berat

 

Cedera Reversibel / Cedera Sedang

 

Cedera Ringan

 

Tidak ada cedera

 

13.    Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

14.    Tindakan dilakukan oleh* :

 

Tim : terdiri dari : .................................................................................................

 

Dokter

 

Perawat

 

Petugas lainnya ....................................................................................................

 

15. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*

 

Ya             Tidak

 

Apabila ya, isi bagian dibawah ini.

 

Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit

 

kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?

 

....................................................................................................................................

 

....................................................................................................................................


 

 

 

 

 

38


III.    TIPE INSIDEN

 

Insiden : ..............................................................................................................

 

Tipe Insiden : ..............................................................................................................

 

Subtipe Insiden : ........................................................................................................

 

IV.  ANALISA PENYEBAB INSIDEN

 

Dalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)

 

a.        Faktor Eksternal / di luar RS

 

b.        Faktor Organisasi dan Manajemen

 

c.         Faktor Lingkungan kerja

 

d.        Faktor Tim

 

e.        Faktor Petugas / Staf

 

f.          Faktor Tugas

 

g.        Faktor Pasien

 

h.        Faktor Komunikasi

 

V.       FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN

 

Faktor kontributor adalah faktor yang melatarbelakangi terjadinya insiden. Penyebab insiden dapat digolongkan berdasarkan penggolongan faktor Kontributor seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Faktor kontributor dapat dipilih lebih dari satu.

 

1.        FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL / DI LUAR RS

 

Komponen

 

a. Regulator dan Ekonomi

b. Peraturan & Kebijakan Depkes

c. Peraturan Nasional

d. Hubungan dengan Organisasi lain


 

 

 

 

 

 

 

 

39


2.    FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMEN

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Organisasi & Manajemen

a. Struktur Organisasi

 

b. Pengawasan

 

c. Jenjang Pengambilan Keputusan

 

 

Kebijakan, Standar & Tujuan

a. Tujuan & Misi

 

b. Penyusunan Fungsi Manajemen

 

c. Kontrak Service

 

d. Sumber Keuangan

 

e. Pelayanan Informasi

 

f. Kebijakan diklat

 

g. Prosedur & Kebijakan

 

h. Fasilitas & Perlengkapan

 

i. Manajemen Risiko

 

j. Manajemen K3

 

k. Quality Improvement

 

 

Administrasi

Sistim Administrasi

 

 

Budaya Keselamatan

a. Attitude kerja

 

b. Dukungan manajemen oleh

 

seluruh staf

 

 

SDM

a. Ketersediaan

 

b. Tingkat Pendidikan &

 

Keterampilan Staf yang berbeda

 

c. Beban Kerja yang optimal

Diklat

Manajemen Training Pelatihan

 

/ Refreshing

 

 

 

3.    FAKTOR LINGKUNGAN KERJA

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Desain dan Bangunan

a. Manajemen Pemeliharaan

 

b. Penilaian Ergonomik

 

c. Fungsionalitas

 

 

Lingkungan

a. Housekeeping

 

b. Pengawasan Lingkungan Fisik

 

c. Perpindahan Pasien antar Ruangan

 

 


 

40


 

Peralatan / sarana / prasarana

a. Malfungsi Alat

 

 

b. Ketidaktersediaan

 

 

c. Manajemen Pemeliharaan

 

 

d. Fungsionalitas

 

 

e. Desain, Penggunaan &

 

 

Pemeliharaan peralatan

 

 

 

4.  FAKTOR KONTRIBUTOR : TIM

 

 

 

 

 

Komponen

SubKomponen

 

 

 

 

Supervisi & Konsultasi

a. Adanya kemauan staf junior

 

 

berkomunikasi

 

 

b. Cepat Tanggap

 

 

 

 

Konsistensi

a. Kesamaan tugas antar profesi

 

 

b. Kesamaan tugas antar staf yang

 

 

setingkat

 

 

 

 

Kepemimpinan & Tanggung Jawab

a. Kepemimpinan Efektif

 

 

b. Job Desc Jelas

 

 

 

 

Respon terhadap Insiden

Dukungan peers setelah insiden

 

 

 

 

5.        FAKTOR KONTRIBUTOR : PETUGAS

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Kompetensi

a. Verifikasi Kualifikasi

 

b. Verifikasi Pengetahuan &

 

Keterampilan

 

 

Stressor Fisik dan Mental

a. Motivasi

 

b. Stresor Mental: efek beban kerja

 

beban mental

 

c. Stresor Fisik: Efek beban kerja =

 

Gangguan Fisik

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

41


6.    FAKTOR KONTRIBUTOR : TUGAS

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Ketersediaan SOP

a. Prosedur Peninjauan & Revisi SPO

 

b. Ketersediaan SPO

 

c. Kualitas Informasi

 

d. Prosedur Investigasi

Ketersediaan & akurasi hasil test

a. Test Tidak Dilakukan

 

b. Ketidaksesuaian antara

 

interpretasi hasil test

 

 

Faktor Penunjang dalam validasi

a. Ketersediaan, penggunaan,

alat medis

reliabilitas

 

b. Kalibrasi

Desain Tugas

Penyelesaian tugas tepat waktu

 

dan sesuai SPO

 

 

 

7.    FAKTOR KONTRIBUTOR : PASIEN

 

Komponen

SubKomponen

 

 

Kondisi

Penyakit yang kompleks,

 

berat, multikomplikasi

 

 

Personal

a. Kepribadian

 

b. Bahasa

 

c. Kondisi Sosial

 

d. Keluarga

 

 

Pengobatan

Mengetahui risiko yang

 

berhubungan dengan pengobatan

 

 

Riwayat

a. Riwayat Medis

 

b. Riwayat Kepribadian

 

c. Riwayat Emosi

 

 

Hubungan Staf dan Pasien

Hubungan yang baik

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

42


8.         FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI

 

Komunikasi Verbal

a. Komunikasi antar staf junior

 

dan senior

 

b. Komunikasi antar Profesi

 

c. Komunikasi antar Staf dan Pasien

 

d. Komunikasi antar Unit

 

Departemen

 

 

Komunikasi Tertulis

Ketidaklengkapan Informasi

 

 

 

Contoh :

 

Pasien mengalami luka bakar saat dilakukan fisioterapi. Petugas fisioterapi adalah petugas yang baru bekerja tiga bulan di RS X. Hasil investigasi ditemukan :

 

1.        Penyebab langsung (Direct / Proximate/ Immediate Cause)

 

Peralatan / sarana / prasarana : intensitas berlebihan pada alat tranducer

 

Petugas : fisioterapis kurang memahami prosedur penggunaan alat

 

2.        Akar penyebab masalah (underlying root cause)

 

Peralatan/sarana/prasarana : Manajemen pemeliharaan/ maintenance alat tidak ada

 

Manajemen (Diklat) : tidak pernah diberikan training dan orientasi

 

3.       Rekomendasi / Solusi Bisa dibagi atas : Jangka pendek

 

Jangka menengah Jangka panjang

 

1.        Penyebab langsung (Direct / Proximate/ Immediate Cause)

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................


 

 

43


2.        Akar penyebab masalah (underlying - root cause)

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

..............................................................................................................................................

 

3.        Rekomendasi / Solusi

 

No

Akar Masalah

Rekomendasi/Solusi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NB. * : pilih satu jawaban, kecuali bila berpendapat lain.

 

Saran : baca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

44


Lampiran 4

 

 

 

 

 

Tahapan Laporan Insiden Eksternal

 

(Panduan e- report bagi RS)

 

Akses Website KKPRS yaitu : http://www.buk.depkes.go.id Klik Banner Keselamatan Pasien di RS

 

Setelah tampil terdapat 2 isian yang perlu diperhatikan yaitu username dan password

 

Username merupakan kode RS

 

Untuk mendapatkan password, RS mengajukan terlebih dahulu ke

 

Kementerian

 

Kesehatan dengan surat permintaan resmi (form terlampir)

 

Lakukan entry data

 

Apabila masih kurang jelas silahkan hubungi :

 

SEKRETARIAT KKPRS

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

d/a Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196

 

Jakarta 12950

Telepon / fax : (021) 5274915

Surat elektronik : subdit.rspendidikan@gmail.com


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

45


Lampiran 5

 

Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien


 

 

UNIT/

 

DEPT

INST


 

 

TIM KP-RS

 

DIREKTUR

 

KPPRS

 

 

 

 

 


 

 

 

Insiden

 

(KTD/KNC)

 

 

 

 

 

 

 

Tangani

 

Segera


Atasan Langsung

Unit

 

Laporan

 

Kejadian

(2x24 jam)

 

Atasan

 

Langsung

 

 

 

Grading

 

 

Biru/              Merah/

 

Hijau              Kuning

 

 

Investigasi

 

Sederhana

 

Rekomondasi


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Laporan Kejadian

 

Hasil Investigasi

 

Analisa/

 

Regrading


 

 

 

RCA

 

 

Feed Back

Pembelajaran/

Laporan

Laporan

ke Unit

Rekomondasi

 

 


 

 

 

 

 

 

 

46


Lampiran 6 . Contoh surat permintaan password pelaporan IKPRS

 

 

 

 

 

 

 

 

Kepada Sekretariat Komite Keselamatan Pasien RS

 

Subdit Bina Yankes di RS Pendidikan

 

Ruang 507 lantai 5 alamat Kementerian Kesehatan RI

 

Di Jakarta

 

Sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Keselamatan Pasien di RS tahun 2011, RS harus melaporkan insiden KTD secara tertulis ke Komite Keselamatan Pasien RS (KKPRS), oleh karena sudah dikembangkannya pengelolaan sistem pelaporan insiden secara elektronik (e-reporting) bersama ini kami sampaikan permohonan untuk mendapatkan password untuk melakukan entrian insiden keselamatan pasien di RS.

 

Nama Rumah Sakit :

 

Alamat                      :

 

Kabupaten/Kota    : ___________________________________________

 

Propinsi : ___________________________________________

 

Contact Person : ___________________________________________

 

Telepon : ___________________________________________

 

HP : ___________________________________________

 

E-Mail Rumah Sakit : ___________________________________________

 

Mengetahui tanda tangan ketua Tim KPRS

 

Direktur RS nama jelas

 

Note ; surat bisa discan dan diemailkan kepada sekretariat KPPRS dengan alamat

 

subdit.rspendidikan@gmail.com . Password dikirim lewat email resmi RS dan harus segera diganti (menjadi tanggung jawab RS bila ada penyalahgunaan).


 

47


Lampiran 7

 

PENGURUS KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKPRS)

 

 

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 251/MENKES/SK/VII/2012

TENTANG

KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

 

Mengangkat Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit untuk masa bakti tahun 2012-2015.

 

Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu bertugas memberikan masukan dan pertimbangan kepada Menteri dalam rangka penyusunan kebijakan nasional dan peraturan keselamatan pasien rumah sakit.

 

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Diktum Ketiga, Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi:

 

1.        penyusunan standar dan pedoman keselamatan pasien rumah sakit;

 

2.        kerja sama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri;

 

3.        pengkajian program keselamatan pasien rumah sakit;

 

4.        pengembangan dan pengelolaan sistem pelaporan insiden untuk pembelajaran di rumah sakit; dan

 

5.        monitoring dan evaluasi pelaksanaan progaram keselamatan pasien rumah sakit.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

48


Lampiran 8

 

SUSUNAN ANGGOTA

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

 

Pengarah

:

1.

Sekretaris Jenderal

 

 

2.

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

 

 

3.

Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal

Ketua

: Prof. Dr. Herkutanto, SpF (K), SH, LL.M

Wakil Ketua : Dr. Nico A. Lumenta.K. Nefro,MM

Sekretaris

: Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan

Anggota

:

1.

Dr. dr. Sutoto, M.Kes. (Asosiasi Perumahsakitan)

 

2.     dr. Gmar Wahid, Sp.P (Pakar Perumahsakitan)

 

3.     dr. Adib Yahya, MARS (Pakar Perumahsakitan)

 

4.      Prof. dr. Laksono Trisnantoro, Ph.D (Pakar Perumahsakitan)

 

5.     Elis Puji Utami, Ns, Skep, M. Kes (Unsur Keperawatan)

 

6 . Dr. Zaenal Abidln, MH Kes, (Pakar Kesehatan)

 

7.      DR. drg. Nursanty Andi Sapada (Kementerian Kesehatan)

 

8 . Dr. Hem Ariyadi, MPH (Asosiasi Perumahsakitan)

 

Sekretariat :  1. Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di

 

Rumah Sakit Pendidikan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan

 

2.     Kasie Standarisasi, Subdit Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Pendidikan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan

 

3.     Kasie Bimbingan dan Evaluasi, Subdit Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Pendidikan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan

 

4.     drg. Christiana Hendarjudani, M.Kes

 

5.     dr. Wita Nurshanti Nasution

 

6.     dr. Ida Bagus Anom

 

7.     dr. Supinah


 

 

49


 

No comments:

Post a Comment