743abcdefg Renc layanan terpadu disusun komprehensif oleh tim interprofesi S

 

 KOP

KRITERIA 7.4.3

 

RENCANA LAYANAN TERPADU DISUSUN SECARA KOMPREHENSIF OLEH TIM KESEHATAN ANTAR PROFESI DENGAN KEJELASAN TANGGUNG JAWAB DARI MASING-MASING ANGGOTANYA

 

 

MAKSUD DAN TUJUAN

·      Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan yang melibatkan tim kesehatan. Rencana layanan terpadu meliputi: tujuan layanan yang akan diberikan, pendidikan kesehatan pada pasien dan/atau keluarga pasien, jadwal kegiatan, sumber daya yang akan digunakan, dan kejelasan tanggung jawab tiap anggota tim kesehatan dalam melaksanakan  layanan.

 

ELEMEN PENILAIAN

1.    Layanan di lakukan secara paripurna untuk mencapai hasil yang di inginkan oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien.

2.    Rencana layanan tersebut di susun dengan tahapan waktu yang jelas.

3.    Rencana layanan tersebut di laksanakan dengan mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia.

4.    Resiko yang mungkin terjadi pada pasien di pertimbangkan sejak awal dalam menyusun rencana layanan.

5.    Efek samping dan resiko pengobatan di informasikan.

6.    Rencana layanan tersebut di dokumentasikan dalam rekam medis.

7.    Rencana layanan yang disusun juga memuat pendidikan/penyuluhan pasien.

 

 


 

 

 

 

 

 

 


PELAKSANAAN LAYANAN TERPADU

 

SOP

 

No. Dokumen  :SOP/VII/UKP/22/2016

No. Revisi         :

Tanggal Terbit  : 2 Maret 2016

Halaman           :     1        

 

 

PUSKESMAS

KALIBAGOR

 

 

 

dr.Fajar Windiyasari D.W, MM

NIP. 19751126 200701 2 006

1.   PENGERTIAN

 

 

Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil selama kehamilannya, agar ibu memahami pentingnya pemelihraan kesehatan selama hamil dan juga untuk mendeteksi dini faktor resiko serta menangani masalah tersebut secara dini.

2.   TUJUAN

Memastikan  pelayanan KIA dilakukan oleh bidan sesuai dengan peraturan, Dokumen, dan undang-undang yang berlaku agar ibu mendapatkan  pelayanan kesehatan yang bermutu.

3.   REFERENSI

Saifudin, AB. 2002. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neoatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

4.   PERALATAN

1.         Sabun, handuk air mengalir

2.         Timbangan injak

3.         Alat pengukur tinggi badan.

4.         Meteran kain dan pita LILA

5.         Tensi meter dan Stetoskop.

6.         Stetoskop linek

7.         Reflek hammer

8.         Jam tangan dan Selimut

9.         Kalender kehamilan

10.      Administrasi klinik ( Kartu ibu, Buku KIA, buku register ibu, buku kohort ibu, blangko rujukan internal dan eksternal, kantong persalinan, form P4K )

5.   PROSEDUR

1.    Menerima kartu RM dan memanggil pasien

2.    Anamnesis ibu meliputi

a.    Identifikasi diri ibu dan suami

b.    Riwayat kehamilan sekarang dan lalu

c.     Riwayat kesehatan atau penyakit yang diderita sekarang dan lalu.

d.    Riwayat sosial ekonomi

3.    Pemerikaan fisik meliputi

a.    Vital sign: tekanan darah, suhu, respirasi, nadi.

b.    Mengukur tinggi badan, berat badan, LILA

c.     Pemeriksaan fisik head to toe

 

 

 





 

 

 PUSKESMAS KALIBAGOR

PELAKSANAAN LAYANAN TERPADU

 

 

 

 

dr.Fajar Windiyasari D.W, MM

NIP. 19751126 200701 2 006

SOP

No. Dokumen  :SOP/VII/UKP/22/2016

No. Revisi         :

Tanggal Terbit  : 2 Maret 2016

Halaman           :     2        

 

d.    Pemeriksaan abdomen

1)    Pemeriksaan leopold 1-4 untuk menentukan posisi dan presentasi janin.

2)    Menghitung umur kehamilan

3)    Auskultasi

4.    Melakukan rujukan internal

a.    Laborat untuk pemeriksaan Hb, golda dan protein urine.

b.    Poli umum jika tekanan darah >140/90 mmHg atau diastole ≥15 mmHg

c.     Pojok gizi jika LILA <23,5 cm, Hb <11gr%

d.    Poli gigi bila ada kelainan.keluhan penyakit gigi.

5.    Untuk kunjungan ulang pada ibu hamil (K4) dirujuk ke laborat untuk pemeriksaan Hb dan pemeriksaan urin protein.

6.    Melakukan tindakan medis seperti Imunisasi TT, pemberian infus, oksigen (jika perlu).

7.    Melakukan rujukan eksternal bila ada indikasi penyakit menular dan atau beresiko tinggi kematian.

8.    Melakukan KIE sesuai dengan keluhan yang dialami ibu.

9.    Memberikan resep sesuai dengan hasil pemeriksaan.

Melakukan pencatatan data dan hasil pemeriksaan ke dalam buku KIA, Kartu Ibu, Register, kohort ibu hamil, kantong persalinan, buku resti dan form P4K.

6.    UNIT TERKAIT

KIA, Laborat, Gizi, Poli Umum, Gigi

7.    REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO

YANG DIUBAH

ISI PERUBAHAN

TANGGAL MULAI DIBERLAKUKAN

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 


PEMBERIAN INFORMASI EFEK SAMPING DAN RISIKO PENGOBATAN

 

SOP

No. Dokumen  :SOP/VII/UKP/24/2016

 

No. Revisi         :

Tanggal Terbit  : 2 Maret 2016

Halaman           :     1        

 

 

 PUSKESMAS

KALIBAGOR

 

 

 

dr.Fajar Windiyasari D.W, MM

NIP. 19751126 200701 2 006

1.  PENGERTIAN

Pemberian informasi efek samping dan risiko pengobatan adalah pemberian informasi tentang efek samping dan risiko pengobatan kepada pasien terutama pada pasien yang akan menjalani pengobatan jangka panjang

2.  TUJUAN

Agar pasien yang akan menjalani pengobatan (terutama pengobatan jangka panjang) memahami efek samping dan risiko yang bisa ditimbulkan selama pengobatan

3.  KEBIJAKAN

 

4.  REFERENSI

 

5.  PERALATAN

Alat standar diagnostik, alat tulis, rekam medis

6.  PROSEDUR

1.    Petugas melakukan anamnesa

2.    Petugas melakukan vital sign

3.    Petugas melakukan pemeriksaan fisik

4.    Petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan

5.    Petugas melakukan rencana terapi

6.    Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan yang didapat

7.    Petugas menjelaskan efek samping obat yang akan diberikan

8.    Petugas menjelaskan risiko pengobatan yang mungkin terjadi pada pasien

9.    Petugas memberitahukan kepada pasien untuk menginformasikan kepada petugas bila terjadi reaksi efek samping

10. Petugas memastikan pasien mengerti penjelasan yang diberikan

 

7.  UNIT TERKAIT

Semua Unit pelayanan

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 


PENDIDIKAN / PENYULUHAN

 

SOP

 

 

 

No. Dokumen  :SOP/VII/UKP/25/2016

No. Revisi         :

Tanggal Terbit  : 2 Maret 2016

Halaman           :     1        

 

 

 

PUSKESMAS

KALIBAGOR

 

 

 

dr.Fajar Windiyasari D.W, MM

NIP. 19751126 200701 2 006

1.   Pengertian

 

 

Pendidikan/penyuluhan adalah menyampaikan informasi berupa pesan kepada pihak lain dengan cara tertentu untuk menambah wawasan tentang penyakitnya dan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan peran serta dalam menghadapi penyakitnya

2.   Tujuan

 

Untuk menjadi acuan bagi tenaga medis atau tenaga keperawatan dalam melakukan pendidikan atau penyuluhan pasien

3.   Kebijakan

Pelaksanaan pendidikan / penyuluhan pasien harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam instruksi kerja

4.   Referensi

 

5.  Peralatan

Alat tulis, Alat peraga

6.    Prosedur

1.      Melakukan anamnesa pada pasien

2.      Melakukan pemeriksaan fisik

3.      Menentukan diagnosa

4.      Menentukan tujuan pendidikan/penyuluhan

5.      Memilih metode yang tepat

6.      Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan

7.      Melaksanakan pendidikan/penyuluhan

8.      Menilai hasil pendidikan/penyuluhan

9.      Melakukan tindak lanjut dari pendidikan/penyuluhan

7.    Diagram alir


 




 

 

 PUSKESMAS KALIBAGOR

PENDIDIKAN / PENYULUHAN

 

 

 

 

dr.Fajar Windiyasari D.W, MM

NIP. 19751126 200701 2 006

SOP

No. Dokumen  :SOP/VII/UKP/25/2016

No. Revisi         :

Tanggal Terbit  : 2 Maret 2016

Halaman           :     2        

8.    UNIT TERKAIT

Bp umum

9.    REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO

YANG DIUBAH

ISI PERUBAHAN

TANGGAL MULAI DIBERLAKUKAN

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 


PENYUSUNAN LAYANAN TERPADU

 

SOP

 

 

 

No. Dokumen  :SOP/VII/UKP/23/2016

 

No. Revisi         :

Tanggal Terbit  : 2 Maret 2016

Halaman           :     1        

 

PUSKESMAS

KALIBAGOR

 

 

 

 

dr.Fajar Windiyasari D.W, MM

NIP. 19751126 200701 2 006

1.  PENGERTIAN

Penyusunan layanan terpadu adalah prosedur dalam menyusun rencana layanan yang sesuai dengan kondisi pasien dan standar pelayanan klinis yang dilakukan oleh tim interprofesi

2.  TUJUAN

Mendapatkan ketepatan rencana layanan yang sesuai dengan kondisi pasien jika diperlukan penanganan secara tim

3.  KEBIJAKAN

 

4.  REFERENSI

 

5.  PERALATAN

Alat tulis

6.  PROSEDUR

1.    Koordinator tim interprofesi membuat undangan pertemuan kepada seluruh anggota tim

2.    Tim interprofesi membahas pelaksanaan layanan terpadu

3.    Tim interprofesi menyusun tujuan layanan yang akan diberikan

4.    Tim interprofesi menentukan jadual pelaksanaan layanan terpadu

5.    Tim interprofesi menentukan susunan tim interprofesi

6.    Tim interprofesi menentukan tugas masing-masing

7.    Tim interprofesi menentukan tempat pelaksanaan layanan terpadu

8.    Tim interprofesi menentukan acara pelaksanaan layanan terpadu

9.    Tim interprofesi menyusun pendidikan/penyuluhan pada pasien

10. Tim interprofesi mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi pada layanan

7.  UNIT TERKAIT

Tim Interprofesi

8.  REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO

YANG DIUBAH

ISI PERUBAHAN

TANGGAL MULAI DIBERLAKUKAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment