|
PROSEDUR OPERASIONAL GENSET |
||
No. Dokumen |
No. Revisi 00 |
Halaman 1 dari 2 |
|
Prosedur Tetap IPSRS |
Tanggal Terbit |
Ditetapkan Direktur Prof. Dr. dr.
Syamsu, Sp. PD-KAI |
|
Pengertian |
Genset adalah alat pembangkit listrik
sebagai pengganti suplay listrik
ketika PLN yang mengalami sumber listrik utama mengalami gangguan. |
||
Tujuan |
Untuk menghindari
kesalahan operasional Genset yang dapat menggaggu pelayanan Rumah Sakit Unhas |
||
Kebijakan
|
|
||
Prosedur |
1.
Sistem
pengoperasian dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu : a. Pengoperasian secara manual b. Pengoperasian secara otomatis 2. Pengoperasian Secara Manual a. Posisikan semua selector switch (Man-Off-Auto)
pada posisi Man (manual). b. Lihat modul GCP genset-1. Tekan push button “Man” c. Tekan push button “Start” pada modul GCP genset-1 selama ±3 detik, maka genset-1 akan start dan running. d. Bila menginginkan
circuit breaker incoming genset-1 “On”, maka tekan push button
“On” (warna hijau). e. Bila menghendaki genset-1 dan 2 bekerja paralel,
maka lihat modul GCP genset-2. Tekan push button “Man”. f. Tekan push button “Start” pada modul GCP genset-2
selama ±3 detik, maka genset-2
akan start dan running. g. Posisikan synchronizing switch pada posisi Man
(manual). h. Lihat Synchronoscope, lampu led akan tampak
bergerak-gerak searah putaran jarum jam dan bila sudah menunjuk angka 12 (dua
belas), tekan push button “On” genset-2. Circuit breaker incoming genset-2
akan “On”, dengan demikian genset-1 dan genset-2 telah bekerja parallel. 3.
Pengoperasian
Secara Otomatis a. Posisikan semua selector switch pada posisi Auto (otomatis) b. Tentukan leader, misalkan : leader-1 c. Lihat modul GCP. Tekan push button “Auto” pada
genset-1 dan genset-2. d. Bilamana PLN padam (hilang tegangan), maka
genset-1, genset-2 akan start dan running serentak, lalu circuit breaker
sebagai leader akan “On” terlebih dahulu. Setelah mengalami proses
synchronisasi maka breaker incoming genset-2
akan “On” secara otomatis. e. Bilamana beban yang ada kurang dari 30% (beban 2
genset) maka circuit breaker incoming
genset-2 akan “Off” dan setelah melalui proses re-cooling, genset-2 akan
segera stop. f. Bilamana beban naik hingga mencapai 80%, maka
genset-2 akan start dan running. Setelah melalui synchronisasi maka circuit
breaker incoming genset-2 akan “On’. Dengan demikian genset-1 dan genset-2
telah bekerja paralel. g. Bila PLN hidup kembali (PLN normal), maka ± 60 detik kemudian circuit breaker incoming genset akan “Off” dan
tegangan kembali disupply PLN. Genset akan segera stop setelah melalui proses
re-cooling. |
||
Unit
Terkait |
IPSRS |
||
Petugas |
Tenaga IPSRS |
Riwayat
Perubahan |
||
No/Tanggal
Revisi |
Sebelum
Perubahan |
Sesudah
Perubahan |
|
- |
- |
Persetujuan |
|||
No/Tanggal
Revisi |
Kepala
Instalasi IPSRS |
Direktur
Pelayanan Penunjang, Sarana Medik dan Kerjasama |
Direktur
Utama |
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment