PEDOMAN PROGRAM PONED
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PONED merupakan singkatan
dari Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Dasar yaitu program yang bertujuan
menurunkan angka kematian dan peningkatan kualitas hidup ibu dan anak di
pelayanan primer. Sedangkan program yang sejalan dengan ini di tingkat
pelayanan lanjutan adalah PONEK ( Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi
Komprehensif).
Diperkirakan 15%
kehamilan dan persalinan akan mengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini
dapat diprediksi dan dipersiapkan sehingga tidak sampai mengakibatkan kematian.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kematian ibu dan
bayi antara lain:
1. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih
2. Tenaga kesehatan melakukan penanganan
sesuai dengan prosedur yang ada
3. Tenaga kesehatan mampu mengidentifikasi
dini komplikasi
4. Tenaga kesehatan dapat memberikan
pertolongan pertama dan melakukan stabilisasi sebelum dirujuk ke rumah sakit
apabila menemukan komplikasi.
5. Proses rujukan efektif
6. Pelayanan di rumah sakit yang cepat dan
tepat guna
Dari
uraian diatas dapat dilihat peranan puskesmas terutama yang sudah dinyatakan
mampu PONED sangat besar untuk keberhasilan program ini.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan program PONED meliputi :
1.
Ibu hamil
2.
Neonatus
3.
Puskesmas mampu PONED
4.
Rumah sakit mampu PONEK
B.
Tujuan Pedoman
Tujuan diterbitkannya pedoman ini adalah sebagai acuan
dalam pemberian pelayanan kepada pasien khususnya kasus obstetri dan neonatal
emergensi sehingga pada akhirnya dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.
C.
Batasan Operasional
1.
Puskesmas mampu PONED
Adalah puskesmas
dengan rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan obstertri dan neonatal
emergensi/komplikasi tingkat dasar dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam
seminggu.
2.
Rumah sakit mampu PONEK
Rumah sakit PONEK 24 jam memiliki
tenaga dengan kemampuan serta sarana dan prasarana penunjang yang memadai untuk
memberikan pelayanan pertolongan kegawatdarurataan obstetrik dan neonatal dasar
maupun komprehensif untuk secara langsung terhadap ibu hamil/ ibu bersalin
serta ibu nifas baik yang datang sendiri maupun yang dirujuk oleh
kader/masyarakat, bidan di desa, puskesmas maupun puskesmas mampu PONED.
3.
Sistem rujukan
Adalah penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
D. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (lembaran negara Republik Indonesia tahun 2009 no. 144)
2. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran (lembarn negara Republik Indonesia tahun 2004 no. 116)
3. Undang – undang No 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (lembaran negara Republik Indonesia
tahun 1999 no.)
4. Undanga-undang no. 24
tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) (lembar negara
Republik Indonesia tahun 2011 no. 116)
5. Peraturan Presiden no.
72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
6. Peraturan Menteri
Kesehatan no 01 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Perseorangan (lembaran negara
Republik Indonesia tahun 2012 no. 122)
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Puskesmas
mampu PONED adalah :
|
No |
Struktur |
Kualifikasi |
|
|
Tim Inti Dokter umum
(minimal 1 orang) Bidan, minimal DIII
(minimal 1 orang) Perawat, minimal
DIII (minimal 1 orang) |
pelatihan
PONED pelatihan
PONED |
B. Jadual Kegiatan, termasuk
Pengaturan Jaga PONED
1.
Pengaturan
jadwal bidan dibuat dan di pertanggung jawabkan oleh Kordinator PONED
2.
Jadwal
jaga dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan didistribusikan pada akhir bulan
sebelum pelaksanaan jadwal.
3.
Untuk
tenaga doter, bidan maupun perawat yang memiliki keperluan penting pada hari
tertentu, maka petugas perawat tersebut dapat bertukar jadwal dengan sejawatnya
dan mencatatakan perubahan jaga tersebut di lembar jadwal jaga.
4.
Jadwal
dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam, libur dan cuti.
BAB III
STANDAR
FASILITAS
A. Denah Ruangan
RUANG
TINDAKAN RUANG BIDAN RUANG BAYI GUDANG TEMPAT RUANG NIFAS RUANG TUNGGU MEJA PDFTRAN
B. Standar Fasilitas
I.
Fasilitas & Sarana
Ruangan Tindakan berlokasi di
gedung PONED puskesmas untuk mempermudah pemindahan ibu pasca bersalin ke ruang Nifas untuk
monitoring selanjutnya. Ruang PONED di puskesmas Bandar I ada sebanyak 4 kamar, dan 1 kamar diperuntukkan
untuk ibu bersalin.,1 kamar
untuk ibu nifas,1 kamar ruang bayi,1 kamar ruang bidan
II. Peralatan
Peralatan yang tersedia di puskesmas dengan
PONED adalah sbb
Alat maternal:
1.
Meja instrumen 2 rak 2 buah
2.
Bak Instrumen tertutup besar
(Obsgin) 1 buah
3.
Tromol kasa 2 buah
4.
Nierbekken/ Kidney disk 2 buah
5.
Timbangan injak dewasa 1 buah
6.
Pengukur tinggi badan
(microtoise) 1 buah
7.
Standar infus 1 buah
8.
Lampu periksa Halogen 1 unit
9.
Tensimeter/ sphygmomanometer
dewasa 1 buah
10.
Stetoskop dewasa 1 buah
11.
Termometer 1 buah
12.
Tabung oksigen + Regulator 1
unit
13.
Masker oksigen + Kanula nasal 2
unit
14.
Tempat tidur periksa
(examination bed) 2 unit
15.
Lemari Obat 1 buah
16.
Meteran/ metline 1 buah
17.
Pita pengukur lengan atas
(LILA) 1 buah
18.
Pocket Fetal Hearth Rate
Monitor (Doppler) 1 unit
19.
Tempat tidur untuk persalinan
(Partus bed) 2 unit
20.
Plastik alas tidur 1 buah
21.
Klem kasa (korentang) 1 buah
22.
Tempat klem kasa (korentang) 1
buah
23.
Spekulum Sims kecil 1 buah
24.
Spekulum Sims medium 1 buah
25.
Spekulum Sims besar 1 buah
26.
Spekulum cocor bebek Grave
kecil 1 buah
27.
Spekulum cocor bebek Grave
medium 1 buah
28.
Spekulum cocor bebek Grave
besar 1 buah
29.
Kit resusitasi dewasa 1 unit
30.
Nasogastric tube dewasa 1 buah
31.
Kacamata/ goggle 2 buah
32.
Masker 1 kotak
33.
Apron 2 buah
34.
Sepatu boot 2 pasang
35.
Sterilisator kering 1 buah
36.
Tempat sampah tertutup 3 buah
37.
Setengah Kocher 4 buah
38.
Gunting episiotomy 4 buah
39.
Gunting talipusat 4 buah
40.
Gunting benang 4 buah
41.
Pinset anatomis 4 buah
42.
Pinset sirurgis 4 buah
43.
Needle holder 4 buah
44.
Nelaton kateter 4 buah
45.
Jarum jahit tajam (cutting) G9
1 amplop
46.
Jarum jahit tajam (cutting) G11
1 amplop
47.
Klem Kelly/ Klem Kocher lurus 1
buah
48.
Klem Fenster/ Klem Ovum 4 buah
49.
Needle holder 2 buah
50.
Pinset anatomis 1 buah
51.
Pinset sirurgis 1 buah
52.
Mangkok iodin 1 buah
53.
Tenakulum Schroeder 1 buah
54.
Gunting Mayo CVD 1 buah
55.
Aligator ekstraktor AKDR 1 buah
56.
Klem penarik benang AKDR 1 buah
57.
Sonde uterus Sims 1 buah
58.
Tes celup Urinalisis Glukose
& Protein 1 kit
59.
Tes celup hCG (tes kehamilan)
200 buah
60.
Benang chromic 3/0 1 kotak
61.
Spuit disposable (steril) 1 ml
100 buah
62.
Spuit disposable (steril) 3 ml
200 buah
63.
Spuit disposable (steril) 5 ml
200 buah
64.
Spuit disposable (steril) 10 ml
50 buah
65.
Spuit disposable (steril) 20 ml
50 buah
66.
Infus Set Dewasa 50 buah
67.
Kateter intravena 18 G 50 buah
68.
Kateter intravena 20 G 50 buah
69.
Kateter Folley dewasa 16 G 5
buah
70.
Kateter Folley dewasa 18 G 5
buah
71.
Kantong urin 10 buah
72.
Sarung tangan steril 7 50
pasang
73.
Sarung tangan steril 7,5 50
pasang
74.
Sarung tangan steril 8 50
pasang
75.
Sarung tangan panjang (manual
plasenta) 10 pasang
76.
Plester non woven 1 buah
77.
Sabun cair untuk cuci tangan 1
buah
78.
Povidon Iodin 10 % 1 buah
79.
Alkohol 75 % 1 buah
Alat Neonatal/bayi:
1.
Timbangan neonatus + bayi 1
buah
2.
Lampu emergensi 2 buah
3.
Kit resusitasi neonates 1 unit
4.
Sungkup resusitasi 1 set
5.
Pompa penghisap lendir elektrik
1 set
6.
Handuk pembungkus neonatus 6
buah
7.
Klem arteri Kocher mosquito
lurus 1 buah
8.
Klem arteri Kocher mosquito
lengkung 1 buah
9.
Klem arteri Pean mosquito 1
buah
10.
Pinset sirurgis 1 buah
11.
Pinset jaringan kecil 1 buah
12.
Pinset bengkok kecil 1 buah
13.
Needle holder 2 buah
14.
Gunting jaringan Mayo ujung
tajam 1 buah
15.
Gunting jaringan Mayo ujung
tumpul 1 buah
16.
Gunting jaringan Iris lengkung
1 buah
17.
Skalpel 1 buah
18.
Bisturi 5 buah
19.
Baskom kecil 1 buah
20.
Pinset jaringan (sirurgis) 1
buah
21.
Kantong Metode Kanguru 10 buah
22.
Inkubator Ruangan dengan
termostat sederhana 1 buah
23.
Infus Set Pediatrik 1 kotak
24.
Kanula penghisap lendir
neonatus 2 buah
25.
Klem tali pusat 100 buah
e. Ambulance
Untuk menunjang
pelayanan terhadap pasien puskesmas memiliki 2 ( dua ) unit ambulance yang siap
24 jam beserta pengemudi.
Fasilitas & Sarana untuk
Ambulance
A.
Perlengkapan Ambulance
1.
Ac
2.
Sirine
3.
Lampu rotater
4.
Sabuk pengaman
5.
Sumber listrik / stop kontak
6.
Lemari untuk alat medis
7.
Lampu ruangan
8.
Wastafel
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. TATA LAKSANA PELAYANAN PONED
I. Petugas Penanggung Jawab
-
Dokter
-
Bidan
-
Perawat
-
Petugas laboratarium
-
Petugas Administrasi
II. Perangkat Kerja
-
Tensimeter
-
Stetoskop
-
ATK
III. Tata Laksana
1.
Petugas menerima kunjungan ibu
hamil yang akan melahirkan baik yang datang sendiri maupun yang dirujuk oleh
masyarakat/kader atau bidan
2.
Petugas akan melakukan pemeriksaan
kondisi ibu, dan mengidentifikasi terhadap adanya kemungkinan komplikasi
3.
Apabila kondisi ibu
memungkinkan untuk ditangani di puskesmas maka ibu akan dipersiapkan untuk
melahirkan di puskesmas
4.
Apabila kondisi ibu tidak
memungkinkan ditangani di puskesmas, maka petugas mempersiapkan atau memberikan
penanganan awal untuk menstabilkan kondisi ibu sambil menghubungi rumah sakit
yang akan menerima rujukan.
5.
Ibu dirujuk ke rumah sakit
dengan pengawalan tenaga kesehatan yang terlatih hingga diterima di rumah sakit
yang dituju.
Kasus-kasus yang membutuhkan rujukan:
·
Perdarahan dalam persalinan
·
Eklamsi
·
Retensio plasenta
·
Penyulit pada persalinan
·
Infeksi
·
Penyakit lain yang mengancam
keselamatan ibu bersalin
·
Persalinan pre-term
·
Grafik patograf menunjukan
persalinan sudah masuk ke fase bertindak
E. TATA LAKSANA
TRANSPORTASI PASIEN
I. Petugas Penanggung Jawab
-
Dokter
-
Bidan
-
Perawat
-
Supir Ambulan
II. Perangkat Kerja
-
Ambulan
-
Alat Tulis
III. Tata Laksana
Transportasi Pasien
1.
Pengemudi ambulan mempersiapkan
ambulan dan menempatkannya di depan pintu keluar dengan posisi sedemikian
sehingga memudahkan pasien masuk.
2.
Petugas bersama dengan
pengemudi menaikkan pasien dan menempatkannya di bed pasien di ambulan dengan
posisi senyaman mungkin bagi pasien.
3.
Pengemudi mengendarai ambulan
sambil petugas pendamping pasien memastikan kondisi pasien tetap stabil
4.
Setelah sampai di rumah sakit
yang dituju, petugas menyerahkan surat rujukan dan pasien kepada petugas di
rumah sakit
BAB V
LOGISTIK
OBAT YANG DIPERLUKAN DALAM
PELAYANAN PONED
I.
Perdarahan
·
Ringer Laktat (500 ml)
·
NaCl 0,9% (500 ml)
·
Metil ergometrin maleat injeksi
0,2 mg (1 ml)
·
Metil ergometrin maleat tablet
75 mg (tablet)
·
Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml)
·
Transfusi set dewasa
·
Kateter intravena no. 18 G
·
Kateter Folley no.18
·
Kantong urin dewasa
·
Disposible syringe 3 ml
·
Disposible syringe 5 ml
II.
Hipertensi dalam kehamilan
·
Ringer Laktat (500 ml)
·
MgSO4 20% (25 ml)
·
MgSO4 40% (25 ml)
·
Glukonas kalsikus 10% injeksi
(20 ml)
·
Diazepam 5 mg injeksi (2 ml)
·
Nifedipin 10 mg (tablet)
·
Transfusi set dewasa
·
Kateter intravena no. 18 G
·
Kateter Folley no.18
·
Kantong urin dewasa
·
Disposible syringe 3 ml
·
Disposible syringe 5 ml
·
Disposible syringe 10 ml
III.
Infeksi
·
Ringer Laktat (500 ml)
·
NaCl 0,9% (500 ml)
·
Ampisilin 1 g injeksi
·
Metronidazol 500 mg injeksi
·
Amoksilin 500 mg (tablet)
·
Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml)
·
Aquadest pro injeksi (25 ml)
·
Parasetamol 500 mg (tablet)
·
Infus set dewasa
·
Kateter intravena no. 18 G
·
Kateter Folley no.18
·
Kantong urin dewasa
·
Disposible syringe 3 ml
·
Disposible syringe 5 ml
IV.
Abortus
·
Ringer Laktat (500 ml)
·
NaCl 0,9% (500 ml)
·
Diazepam 5 mg injeksi (2 ml)
·
Metil ergometrin maleat injeksi
0,2 mg (1 ml)
·
Metil ergometrin maleat tablet
75 mg (tablet)
·
Amoksilin 500 mg (tablet)
·
Asam Mefenamat 500 mg (tablet)
·
Infus set dewasa
·
Kateter intravena no. 18 G
·
Disposible syringe 3 ml
·
Disposible syringe 5 ml
V.
Robekan jalan lahir
·
Ringer Laktat (500 ml)
·
NaCl 0,9% (500 ml)
·
Lidokain HCl 2% injeksi (2 ml)
·
Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml)
·
Metil ergometrin maleat injeksi
0,2 mg (1 ml)
·
Amoksilin 500 mg (tablet)
·
Asam Mefenamat 500 mg (tablet)
·
Chromic catgut no.1, atraumatik
(sachet)
·
Chromic catgut no.2/0 atau 3/0,
atraumatik (sachet)
·
Transfusi set dewasa
·
Kateter intravena no. 18 G
·
Kateter Folley no.18
·
Kantong urin dewasa
·
Disposible syringe 3 ml
·
Disposible syringe 5 ml
VI.
Syok anafi laktik
·
Ringer Laktat (500 ml)
·
NaCl 0,9% (500 ml)
·
Adrenalin 0,1% injeksi (1 ml)
·
Difenhidramin HCl 10 mg injeksi
(1 ml)
·
Dexametason 5 mg injeksi (1 ml)
·
Transfusi set dewasa
·
Kateter intravena no. 18 G
·
Kateter Folley no.18
·
Kantong urin dewasa
·
Disposible syringe 3 ml
·
Disposible syringe 5 ml
KEBUTUHAN OBAT PELAYANAN
NEONATAL EMERGENSI DASAR
·
Vit.K1/Pithomenadion inject
·
Spuit 1 ml (utk vit.K)
·
Salep mata tetrasiklin 1%
·
Cairan infus RL Botol infus 500
ml
·
Cairan infus NaCl 0,9% Botol
infus 500 ml
·
Cairan infus Dextrose 10% Botol
infus 500 ml
·
Aquadest untuk pelarut Botol
·
Alkohol 70%
·
Povidone Iodine
·
Penicillin procain
·
Ampicillin injeksi
·
Gentamisin injeksi Vial 2 ml
isi 20 mg
·
Gentamisin injeksi Vial 2 ml
isi 80 mg
·
Fenobarbital injeksi
·
Diazepam injeksi Ampul 1 ml dan
2 ml
·
Abbocath/wing needle
·
Vaksin Hepatitis Uniject
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A.
Pengertian
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
- Asesmen resiko
- Identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien
- Pelaporan dan analisis insiden
- Implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh :
- Kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan
- Tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil
B.
Tujuan
§ Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
§ Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
§ Menurunkan Kejadian Tidak
Diharapkan ( KTD ) di puskesmas
§ Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
1.
Pasien mendapatkan informasi
mengenai Hak pasien
2.
Melakukan pendidikan pasien dan
keluarga
3.
Keselamatan pasien dan
kesinambungan pelayanan
4.
Penggunaan metoda-metoda
peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
5.
Mendidik staf tentang
keselamatan pasien
6.
Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan keselamatan pasien
- TATA LAKSANA
a.
Melakukan upaya pencegahan kejadian
tidak diinginkan terhadap pasien.
b.
Memberikan pertolongan pertama
sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
c.
Melaporkan setiap kejadian
kepada kordinator klinis
d.
Mengobservasi keadaan umum
pasien
e.
Mendokumentasikan kejadian
tersebut
BAB VII
KESELAMATAN
KERJA
I.
Pendahuluan
Angka pengidap HIV di
Indonesia terus meningkat secara bermakna. Demikian juga penyakit-penyakit lain
yang penularannya melalui produk darah atau benda yang terkontaminasi dengan
produk darah penderita seperti Hepatitis B dan Hepatitis C.
Maka sudah seharusnya
setiap orang yang bersentuhan dengan penderita penyakit ini harus melakukan
rosedur Kewaspadaan Umum atau Universal
Precaution untuk menjaga dirinya sendiri tidak tertular penyakit dan tidak
menularkan penyakit.
II.
Tujuan
a.
Mencegah petugas kesehatan
tertular penyakit dari pasien.
b.
Mencegah petugas kesehatan
menularkan penyakit kepada pasien.
III.
Prinsip Keselamatan Kerja
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan
keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi
ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5
(lima) kegiatan pokok yaitu :
a.
Cuci tangan guna mencegah
infeksi silang
b.
Pemakaian alat pelindung
diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah serta
cairan infeksi yang lain.
c.
Pengelolaan alat kesehatan
bekas pakai
d.
Pengelolaan jarum dan alat
tajam untuk mencegah perlukaan
e.
Pengelolaan limbah dan sanitasi
ruangan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja
pelaksanaan PONED dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Bila ada kasus dengan resiko dan Petugas Poned ada
permasalahan dan ada kegagalan dalam melaksanakan tindakan
2. Melaksanakan laporan hasil kegiatan setiap bulan
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi pelaksanaan
kegiatan PONED di puskesmas Bandar I sehingga tercapai hasil pelayanan yang
optimal bagi keselamatan ibu bersalin dan bayi baru lahir.
PONED Puskesmas Bandar I di harapkan
sebagai tempat rujukan tingkat pertama
pada kasus ibu bersalin dan neonatal.
No comments:
Post a Comment