PEDOMAN PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK

 

KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS

PUSKESMAS SUKOMULYO

NOMOR : 445/       /437.52.08/2015

 

Tentang :

PEDOMAN PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK

PUSKESMAS SUKOMUYO

 

KEPALA UPT PUSKESMAS SUKOMULYO

 

 

Menimbang    :    a. bahwa untuk mengatur bagaimana cara kerja di poli MTBS dan Anak dengan baik dan benar, agar tidak terjadi kesalahan perlu didukung oleh pedoman pelayanan poli MTBS dan Anak;

 

                           c.   bahwa agar pedoman sebagaimana dimaksud pada huruf a, diatas mempunyai kekuatan hukum, perlu ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Sukomulyo;

 

Mengingat      :    1.   Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;

                           2.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;

3.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;

4.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;

5.    Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;

6.    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamtan Pasien;

7.    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis;

8.    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;

9.    Peraturan Bupati Gresik Nomor 37 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan.

10. SK Bupati tentnag ijin operasional Puskesmas ………..

11.    Peraturan daerah ttg Tarif Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Nomor 4 tahu 201

 

MEMUTUSKAN :

 

 

 

Menetapkan :KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SUKOMULYO TENTANG PEDOMAN PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK

PUSKESMAS SUKOMUYO

 

 

 

KESATU         :    Memberlakukan pedoaman pelayanan POli MTBS dan Anak sebagaimana terlampir.

           

KEDUA       :        Mengamanatkan ke[ada Penanggung jawab Poli MTBS dan Anak beserta petugas yang lain mempedomani pedoman pelayanan serta melengkapi standar operasional prosedur dan juknis yang diperlukan.

KETIGA      : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

KEEMPAT   : Bila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan diadakan peninjauan kembali.

 

 

   Ditetapkan di Gresik 

pada tanggal    

 

                                                                               

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

             PUSKESMAS SUKOMULYO,

 

 

 

                                                                  ANIK LUTHFIYAH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran :

SK Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Sukomulyo

Nomor    : 

Tentang   : Pedoman Pelayanan Poli MTBS dan Anak Puskesmas Sukomulyo

 

 


PEDOMAN PELAYANAN DI POLI MTBS dan anak

PUSKESMAS SUKOMULYO

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

A. LATAR BELAKANG

           Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memberikan jaminan terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

             Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

             Dalam rangka memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu , maka di Poli mtbs perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan khususnya pasien poli mtbs puskesmas sukomulyo ,Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan poli mtbs  harus berdasarkan standar pelayanan poli mtbs puskesmas sukomulyo.

 

B. TUJUAN

Sebagai bahan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di poli mtbs pada pasien anak usia 2 bulan -12 tahun, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat dan memberikan kepuasan pada masyarakat.

 

 

 

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup pelayanan poli mtbs meliputi :

Dimulai dari memanggil pasien sesuai urutan antrian hingga penulisan di kertas pemeriksaan dan penatalaksanaan sesuai kondisi pasien.

 

D. BATASAN OPERASIONAL

MTBS ( Manajemen terpadu balita sakit ) adalah

 

E. LANDASAN HUKUM

1.     Undang – undang No 36 Tahun 2009  tentang Kesehatan

2.     Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

3.     Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

4.     Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

5.     Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.1691 tahun 2011 tentang keselamtan pasien rumah sakit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

 

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM poli mtbs  adalah :

 

No

Jenis ketenenagaan

Kompetensi (Ijazah)

Kompetensi tambahan (pelatihan)

Jumlah

1

Fungsional dokter

Dokter

1. Pelatihan MTBS/ MTBM

 

1

2

Fungsional perawat terampil

D III Keperawatan

1. Pelatihan MTBS/ MTBM

1

3

Fungsional bidan terampil

D III kebidanan

1. Pelatihan MTBS / MTBM

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Petugas di poli mtbs berjumlah 3 (tiga) orang dengan standar minimal sudah melaksanakan pelatihan mtbs/mtbm,

Kategori :

1 orang dokter  (Dokter bertindak sebagai konsultan)

1 orang perawat

1 orang bidan

 

C. JADUAL PELAYANAN

Jam buka pelayanan : senin- kamis : 08.00 - 11.30

                  Jumat                    : 08.00 - 10.00

                  Sabtu                      : 08.00 - 10.30

 

 

 

 

 

 

BAB III

 

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

Rectangle: Rounded Corners: BED PEMERIKSAAN
Rectangle: Rounded Corners: TROLY
Octagon: WASTAFEL
Cube: SAMPAH MEDIS
Cube: SAMPAH NON MEDIS
Rectangle: Rounded Corners: MEJA ANAMNESA
Rectangle: Rounded Corners: MEJA ANAMNESA
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


B. STANDAR FASILITAS

I.  Fasilitas & Sarana

 

Poli MTBS berlokasi di lantai 1 gedung puskesmas sukomulyo. Ruangan terdiri dari 1 (satu ) tempat tidur pemeriksaan  dan  mempunyai  fasilitas air mengalir untuk cuci tangan.

 

Peralatan poli mtbs adalah sejumlah alat medis yang dipergunakan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di poli mtbs

 

A. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak

1. Alat pengukur panjang bayi

2. Pengukur tinggi badan anak

3. Sphygmomanometer dan manset anak

4. Steteskop Pediatric

5. Termometer anak

6. Timbangan anak

7. Timbangan bayi

8. Otoscope

9. Spatula lidah

10. ARI timer

11. Meteran

12. Pen light

 

B.  Bahan Habis Pakai

1. Kasa/ kapas

2. MAsker wajah

3. Sabun Tangan/ antiseptic

4. Sarung tangan non steril

 

C.  Perlengkapan

1. Bantal

2. Sarung bantal

3. Selimut

4. Tirai

5. Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka penutup

 

 

 

 

D.  Meubelair

1. Kursi kerja

2. Lemari arsip

3. Meja tulis 1/2 biro

5.  Pencatatan dan Pelaporan

1. Buku register pelayanan

2. Formulir informed consent

3. Formulir rujukan

4. Form mtbs / mtbm

5. Kertas resep

6. Surat keterangan sakit

7. Surat keterangan sehat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

 

TATALAKSANA PELAYANAN

 

 

A.  TATA LAKSANA PELAYANAN POLI MTBS

 

 

          I.     Petugas Penanggung Jawab

-        Perawat/ bidan poli

        II.     Perangkat Kerja

-    Status Medis

-    Timbangan

-    Microtoa

-    Form mtbs/mtbm

      III.           Tata Laksana Pelayanan poli mtbs

1.   Memanggil pasien sesuai nomer urut

2.   Mengukur Berat Badan dan Tinggi badan

3.   Melakukan anamnese dan mencatat di rekam medis

4.   Pemeriksaan fisik dan vital sign pasien

5.   Klasifikasi sesuai umur (< 5 tahun atau > 5 tahun)

6.   Jika < 5 tahun klasifikasikan penyakit dan lakukan tindakan  sesuai dengan buku panduan mtbs/ mtbm Dan catat di form mtbs dan mtbm

7.   JIka > 5 tahun pengobatan berdasarkan pada buku pengobatan rasional

8.   Bila tidak diperlukan tindakan lainnya pasien diberi resep dan bisa langsung pulang

9.   Pasien dianjurkan kontrol kembali sesuai dengan saran petugas

 

 

 

 

 

B. TATA LAKSANA SISTEM RUJUKAN

I.          Petugas Penanggung Jawab

-      Dokter 

-      Perawat/ bidan

II.      Perangkat Kerja

-        Formulir persetujuan tindakan

-        Formulir rujukan

III.   Tata Laksana Sistim Rujukan

1.      Rujukan luar gedung

ü Pasien/ keluarga pasien dijelaskan oleh petugas mengenai keadaan pasien untuk  dirujuk ke rs guna pemeriksaan lebih lanjut.

ü Perawat/ bidan menisi form rujukan dengan kelngkapan : asal puskesmas, poli/ rs tujuan,  Identitas pasien, keluhan dan diagnosa

2.            Pemeriksaan Laboratorium

ü  Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai tujuan pemeriksaan laboratorium , bila setuju maka keluarga pasien harus mengisi informed consent

ü  Petugas mengisi formulir pemeriksaan dan diserahkan ke petugas laboratorium

3.     Rujukan dalam gedung

ü  Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan pemeriksaan/ tindakan lanjutan

ü Bila keluarga setuju, jika rujukan perlu tidakan maka harus mengisi inform consent                                   

ü Petugas mengisi formulir rujukan antar poli dan pasien diantar ke poli tujuan     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BABV

LOGISTIK

 

A. Bahan dan obat

1. Parasetamol sirup 1

2. Parasetamol tablet

3. Vitamin A 200.000 iu

4. Vitamin A 100.000 iu

5. Oralit

6. Gelas

7. Sendok

8. Teko tempat air

 

   

Penyediaan obat dan bahan habis pakai dilakukan melalui gudang obat.  Kebutuhan obat, bahan habis pakai dihitung tiap 1 bulan. berdasarkan analisis kebutuhan obat dan bahan habis pakai satu bulan yang lalu dengan cadangan 10 %,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

 

  • Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
  • Tujuan penerapan keslamatan paisen adaah terciptanya budaya keselamtan pasien, meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap apsien dan masyarakat, menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
  • Puskesmas sukomlyo wajib menerapkan standar keselamtan pasien yang meliputi :

1.                                                    Hak pasien

2.                                                    Mendidik pasien dan keluarga

3.                                                    Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

4.  Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien

5.                                                    Mendidik staf tentang keselamatan pasien

6.                                                    Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

7.                                                    Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

n   Tujuh langkah menuju keselamatan pasien di puskesmas sukomulyo adalah :

1. Membangun kesdaran akan nilai keselmatan pasien

2. Memimpin dan mendukung staf

3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko

4. Mengembangkan sistem pelaporan

5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien

7. Mencegag cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

 

I.          Pendahuluan

HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal. Setiap hari ribuan anak berusia kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV. Dari keseluruhan kasus baru 25% terjadi di Negara - negara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.

Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara langsung ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung, pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).

Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka kesakitan  hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua  penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.

Dengan munculnya penyebaran penyakit  tersebut diatas memperkuat keinginan untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “ Kewaspadaan Umum “ atau “Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi “Petugas Kesehatan”.

Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani  dan melakukan kontak langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.

 

II.        Tujuan

a.       Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi  diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.

 

b.  Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip “Universal Precaution”.

 

III.      Tindakan yang beresiko terpajan

a.    Cuci tangan yang kurang benar.

b.    Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.

c.    Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.

d.    Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.

e.    Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.

f.     Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.

 

IV.       Prinsip Keselamatan Kerja

Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :

a.    Cuci tangan guna mencegah infeksi silang

b.    Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.

c.    Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai

d.    Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan

e.    Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

 

          Indikator mutu yang digunakan di poli mtbs  Puskesmas SUkomulyo  dalam memberikan pelayanan adalah

1. waktu tunggu poli mtbs ≤ 60 menit

Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien selesai mendaftar sampai dilayani di poli

2.  kepuasan pelanggan ≥ 90%

Kepuasan adalh pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.

3. Jam buka pelayanan

Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan di poli jam buka 08.00 s.d 11.30setiap hari kerja kecuali jumat dan sabtu

 

             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                        

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IX

PENUTUP

 

 

 

 

       Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan poli mtbs ini dibuat sebagai acuan pelayanan bagi petugas di puskesmas sukomulyo. Mudah - mudahan dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.

No comments:

Post a Comment