SOP PERAWATAN JENAZAH PASIEN HIV/AIDS

 

 

PERAWATAN JENAZAH PASIEN

HIV/AIDS

 

SOP

No. Dokumen

:

No.Revisi      

:

TanggalTerbit

:

Halaman

:

 

PUSKESMAS CICALENGKA DTP

 

Disahkan Oleh      :  Kepala Puskesmas Cicalengka DTP

KEPALAPUSKESMAS CICALENGKA DTP

 

drg.Nurtiana
NIP 19760810 200801 2 010

Pengertian

Memberikan perawatan jenazah pasien HIV/AIDS dengan aman dan benar.

Tujuan

1.  Melindungi petugas / keluarga, lingkungan dari tertularnya virus HIV/AIDS

2.  Memberikan rasa aman bagi petugas yang merawat / memandikan jenazah HIV/AIDS.

Kebijakan

SK Kepala Puskesmas No.......................

Referensi

Permenkes No 21 tahun 2013

Prosedur

1.  Persiapan :

1.1.  Alat :

1.1.1.     Masker

1.1.2.     Sarung tangan karet

1.1.3.     Apron

1.1.4.     Sepatu Boot

1.1.5.     Kapas / kassa

1.1.6.     Plester kedap air

1.1.7.     Identitas jenazah

2.  Langkah – langkah :

2.1.   Tindakan di ruangan :

2.1.1.     Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan karet

2.1.2.     Pakai masker penutup mulut dan baju pelindung (Apron)

2.1.3.     Luruskan tubuh, tutup mata telinga dan mulut jenazah dengan kapas atau kasa.

2.1.4.     Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.

 

 

2.1.5.     Lepaskan alat kesehatan yang terpasang dan amankan.

2.1.6.     Setiap luka harus diplester rapat.

2.1.7.     Pasang label identitas jenazah pada kaki.

2.1.8.     Mencuci tangan sesudah melepas sarung tangan.

2.1.9.     Keluarga/ teman diberi kesempatan untuk melihat jenazah.

2.2.   Tindakan di kamar jenazah :

2.2.1.     Petugas cuci tangan sebelum memakai sarung tangan.

2.2.2.     Alat perlindungan pribadi dikenakan:

2.2.2.1.   Sarung tangan karet panjang sampai siku.

2.2.2.2.   Sepatu boot

2.2.2.3.   Pelindung wajah (masker dan kaca mata)

2.2.2.4.   Apron plastik kedap air.

2.2.2.5.   Jas

2.2.3.     Jenazah dimandikan

2.2.4.     Bungkus jenazah dengan kain kafan atau kain pembungkus sesuai agama dan keyakinan yang dianut.

2.2.5.     Cuci tangan dengan sabun setelah sarung tangan dilepas.

2.3.     Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.

2.4.     Jenazah tidak boleh dibalsam, disuntik untuk pengawetan kecuali oleh petugas khusus.

2.5.     Jenazah tidak boleh diotopsi, dalam hal tertentu otopsi dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan RS.

 

3.  Hal – hal yang harus diperhatikan :

3.1.     Segera mencuci kulit dan permukan tubuh lain dengan air  bila terkena darah atau cairan tubuh lain.

3.2.     Dilarang memanipulasi alat suntik, atau jarum suntik buang semua alat/ benda tajam dalam wadah tahan tusukan.

3.3.     Setiap permukaan yang terkena percikan atau tumpahan darah, segera dibersihkan dengan larutan klorin 0,5 %.

3.4.     Peralatan yang akan dipakai lagi harus diproses dengan urutan : dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi atau sterilisasi.

3.5.     Sampah dan bahan terkontaminasi ditempatkan dalam kantong plastik, pembuangan sampah dan bahan tercemar sesuai cara pengelolaan sampah medis.

Unit Terkait

IRNA, Kamar Jenazah

 

No comments:

Post a Comment