|
|
ABORTUS |
|
||||||||||||||
|
SOP |
No.
Dokumen |
:
|
||||||||||||||
|
No. Revisi |
:
|
|||||||||||||||
|
Tgl.
Terbit |
:
|
|||||||||||||||
|
Halaman |
:
|
|||||||||||||||
|
Puskesmas |
|
|
||||||||||||||
|
1. Pengertian |
Abortus adalah
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidupdi luar kandungan, dan
sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau anak kurang
dari 500 gram Jenis dan derajat
abortus :
|
|||||||||||||||
|
2. Tujuan |
Sebagai acuan dalam melayani pasien sesuai dengan kebutuhannya |
|||||||||||||||
|
3. Kebijakan |
Keputusan
Kepala Puskesmas Rawalo NO …………….tanggal…................tentang asuhan
kebidanan |
|||||||||||||||
|
4. Referensi |
|
|||||||||||||||
|
5. Prosedur |
Alat dan bahan : PP test, alat kontrasepsi |
|||||||||||||||
|
6. Langkah-langkah |
a.
Petugas melakukan
anamnesa b.
Petugas melakukan
pemeriksaan fisik c.
Penatalaksanaan 1)
Abortus imminens terdiri
dari: ·
Istirahat tirah baring ·
Tablet penambah darah ·
Vitaminibu hamil
ditentukan 2)
Abortus insipient terdiri
dari : ·
Observasi tanda vital ·
Bila kondisi stabil rujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan yang untuk rencana pengeluaran hasil
konsepsi ·
Pengeluaran hasilkonsepsi
dapat dilaksanakan dengan kuret vacuum atau dengan cunam abortus, disusul
dengan kerokan 3)
Abortus inkomplit ·
Observasi tanda vital ·
Evaluasi tnda-tanda syok,
bila terjadi syok karena perdarahan, pasang IV line (bila perlu 2 jalur)
segera berikan infus cairan naCl fisiologis atau cairan ringer lakukan
disusul dengan darah ·
Setelah syok teratasi
rujukke fasilitas nselanjutnya untuk dilakukan kerokan (D/C). pasca tindakan
ergometrin IM 4)
Abortus komplit Tindakan memerlukan
pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu diberikan sulfas
feros dan dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan
mineral. |
|||||||||||||||
|
7. Bagan Alir |
|
|||||||||||||||
|
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
(bila diperlukan) |
|||||||||||||||
|
9. Unit terkait |
KIA dan PONED |
|||||||||||||||
|
10.
Dokumen
terkait |
Lembar resep |
|||||||||||||||
|
11.
Rekaman
Historis Perubahan |
|
|||||||||||||||
|
|
KETUBAN PECAH DINI |
|
||||||||||||||
|
SOP |
No.
Dokumen |
:
|
||||||||||||||
|
No. Revisi |
:
|
|||||||||||||||
|
Tgl.
Terbit |
:
|
|||||||||||||||
|
Halaman |
:
|
|||||||||||||||
|
Puskesmas Rawalo |
|
dr. Hendro Harjito NIP. 197009142002121002 |
||||||||||||||
|
1. Pengertian |
Pecahnya
selaput ketuban sebelum persalinan mulai |
|||||||||||||||
|
2. Tujuan |
Sebagai pedoman |
|||||||||||||||
|
3. Kebijakan |
Keputusan
Kepala Puskesmas Rawalo No…….tanggal…………tentang asuhan kebidanan |
|||||||||||||||
|
4. Referensi |
|
|||||||||||||||
|
5. Prosedur |
Alat dan bahan Ph darah, temperature
ibu, kertas lakmus |
|||||||||||||||
|
6. Langkah-langkah |
1. Bila kehamilan <32 minggu, TBJ+ 1500 gr, terapi konservatif
(diharapkan ketuban menutup) ·
Istirahat total ·
Sedative : fenobarbital
(luminal) 3x30 mg/ hari ·
Minum 2 liter (10 gelas)
/ hari ·
Antibiotic : amoksisilin
3x 500 mg (5 hari) ·
Deksametason 3x 5mg/ hari
(2 hari) ·
Bila dalam 3x24 jam air
ketuban tidak keluar pasien dapat mobilisasi ·
Bila terjadi infeksi
(AL> 15.000, suhu > 38 ºC, air ketuban keruh) maka akhiri kehamilan 2. Bila kehamilan 33-35 minggu, TBJ <2500 gr ·
Terapi konservatif 24 jam ·
Induksi 3. Bila kehamilan > 36 minggu, TBJ >2500 gr 4. Bila HIS (+) pimpin meneran 5. Bila HIS (-) ·
KPD < 6 jam, pelvic
score > 5 maka induksi ·
KPD < 6 jam, pelvic
score <5 maka rujuk RS (SC) |
|||||||||||||||
|
Bagan Alir |
|
|||||||||||||||
|
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
(Bila perlu) |
|||||||||||||||
|
8. Unit terkait |
KIA dan PONED |
|||||||||||||||
|
9.
Dokumen
terkait |
a.
Buku
KIA b.
Status
kehamilan |
|||||||||||||||
|
10.
Rekaman
Historis Perubahan |
|
|||||||||||||||
No comments:
Post a Comment