PEMANTAUAN GARAM IODIUM ANAK SEKOLAH
A. Pendahuluan
Dalam
undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pada Bab VIII
tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat,
antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar
gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan
kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang
dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan
program pemantauan garam beriodium Anak Sekolah.
B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat
merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan
secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis.
Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta
pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya
kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat
yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup
masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah
Kecamatan Srandakan berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Anak Sekolah
pada tahun 2014 menurut TB/U yaitu
sangat pendek sebesar 0,75%, pendek sebesar 7,04% dan normal sebesar 92,2%.
Sedangkan status gizi menurut IMT/U yaitu sangat kurus tidak ada, kurus sebesar
19,6%, normal sebesar 79,4% dan gemuk 1,01%.
Permasalahan
yang terjadi di masyarakat tersebut akibat dari faktor pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat tentang gizi seimbang. Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan
dari strkutur jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di
masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua lapisan
masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan penganggulangan masalah gizi. Untuk itu perlu sosialisasi kepada masyarakat dalam hal ini melalui kader
tentang gerakan nasional sagar gizi menuju Manusia Indonesia Prima.
C. Maksud dan Tujuan
1.
Tujuan Umum
Memperoleh gambaran
berkala tentang akses masyarakat terhadap garam beriodium
2.
Tujuan Khusus
a.
Memperoleh informasi tentang
garam yang digunakan di tingkat masyarakat
b.
Memperoleh informasi tentang
pembelian garam yang digunakan masyarakat
c.
Memperoleh informasi tentang
merk dagang garam yang dikonsumsi masyarakat
D. Kegiatan Pokok
Pemantauan
garam beriodium anak sekolah dilakukan dengan pemeriksaan garam yang dibawa
siswa dari rumah menggunakan iodina test
di sekolah yang digunakan sebagai sample.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan pemantauan
garam iodium anak sekolah di sekolah dilakukan dengan cara :
1. Petugas gizi membuat dan menyampaikan
surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatan pada Sekolah Dasar
2.
Guru UKS menyampaikan informasi kepada siswa kelas
5 untuk membawa garam dari rumah masing-masing
3.
Petugas gizi dan UKS datang ke Sekolah Dasar untuk melakukan
pemeriksaan garam menggunakan iodina test
4.
Petugas gizi merekap data hasil pemeriksaan dan
melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
F. Sasaran
Sasaran kegiatan pemantauan
garam iodium anak sekolah adalah 40 siswa dari sekolah yang digunakan sebagai sample setiap desa.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan survei garam beridiom
pada anak sekolah dilaksanakan
pada bulan Mei 2015.
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program UKM dan
kepala puskesmas setiap bulan lalu diberikan evaluasi oleh kepala puskesmas.
I. Pencacatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan program
gizi Puskesmas Srandakan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul melalui email.
Mengetahui Srandakan, 03 Januari 2015
Kepala Puskesmas Srandakan Petugas Gizi
dr.Rr.Anugrah Wiendyasari Heni Dawati. AMd.Gizi
NIP.197810 16 200501 2 012
NIP.19871203 201001 2 010
No comments:
Post a Comment