KERANGKA ACUAN (TERM OF REFERENCE) PROGRAM DIARE
PUSKESMAS DTP MANDE
A.
Pendahuluan
Hingga saat ini penyakit Diare masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat
dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Di dunia,
sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare, sebagian kematian
tersebut terjadi di negara berkembang (Parashar, 2003). Menurut WHO, di negara
berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena
diare, 8 dari 10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun. Rata-rata anak usia
< 3 tahun di negara berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun.
(WHO, 2005). Hasil survey Subdit diare angka kesakitan diare semua umur tahun
2000 adalah 301/1000 penduduk, tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006
adalah 423/1000 penduduk. Kematian diare pada balita 75,3 per 100.000
balita dan semua umur 23,2 per 100.000 penduduk semua umur (Hasil SKRT 2001).
Diare merupakan penyebab kematian no 4 (13,2%) pada semua umur dalam kelompok
penyakit menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi
postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (Hasil Riskesdas 2007).
B. Latar Belakang
Strategi program pengendalian penyakit diare yaitu
melaksanakan tata laksana diare yang standar di sarana kesehatan melalui Lima
Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE), meningkatkan tatalaksana penderita
diare di rumah tangga yang tepat dan benar, meningkatkan SKD dan penanggulangan
KLB diare, melaksanakan upaya pencegahan yang efektif dan melaksanakan
monitoring dan evaluasi.
C. TUJUAN
Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena
diare bersama lintas program dan sektor terkait.
Khusus :
1.
Tercapainya penurunan angka kesakitan.
2.
Terlaksananya talalaksana diare sesuai standar.
3.
Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan, penanggulangan
maupun pemberantasannya di semua jenjang pelayanan.
4.
Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup
sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan
kematian karena diare dapat dicegah.
5.
Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare di suatu
wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya.
D. CARA
PELAKSANAAN :
1.
Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar di sarana
Kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE)
2.
Meningkatkan tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat dan
benar (kunjungan rumah)
3.
Meningkatkan SKD dan penanggulangan KLB Diare
4.
Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yang efektif.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
E. SASARAN
:
1. Pasien
penderita Diare
2.
Masyarakat
F. KEGIATAN
|
NO |
JENIS
KEGIATAN |
HARI |
|||||
|
SENIN |
SELASA |
RABU |
KAMIS |
JUMAT |
SABTU |
||
|
1 |
Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar di sarana
Kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE) |
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Meningkatkan tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat
dan benar(kunjungan rumah) |
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Meningkatkan SKD dan penanggulangan KLB Diare |
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yang efektif. |
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Melaksanakan monitoring dan evaluasi |
|
|
|
|
|
|
G. BIAYA
1.
APBN
2.
APBD I dan II
3.
BLN
4.
Dana Operasional Puskesmas
H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN DOKUMENTASI
1.
Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
2.
Dokumentasi penunjang dan foto kegiatan
Mengetahui: Mande, …………..…….2016
Kepala
Puskesmas DTP Mande, Petugas,
drg.
Tutik Suprihatin, M.Kes. _________________
NIP.
19650408 199403 2002 NIP. ………………………
No comments:
Post a Comment