KRITERIA
7.6.3
PENANGANAN, PENGGUNAAN, DAN PEMBERIAN DARAH DAN
PRODUK OBAT DAN/ATAU CAIRAN INTRAVENA DIPANDU DENGAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
YANG JELAS
MAKSUD
DAN TUJUAN
·
Penggunaan dan pemberian obat
dan/atau cairan intravena merupakan kegiatan yang berisiko terhadap
terjadinya infeksi, oleh karena itu perlu dipandu dengan kebijakan dan prosedur
yang jelas.
ELEMEN
PENILAIAN
1.
Penanganan,
penggunaan dan pemberian obat/cairan intravena diarahkan oleh kebijakan dan
prosedur yang baku.
2.
Obat/cairan
intravena diberikan sesuai kebijakan dan prosedur.
|
SOP
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT
DAN / ATAU CAIRAN INTRAVENA |
|
|
SOP |
No.
Dokumen : SOP/VII/UKP/34/2016 |
|
|
No. Revisi : |
|||
Tanggal
Terbit : |
|||
Halaman : 1 |
|||
PUSKESMAS KALIBAGOR |
|
dr.Fajar
Windiyasari D.W, MM NIP.
19751126 200701 2 006 |
|
1.
PENGERTIAN |
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan
obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. |
||
2.
TUJUAN |
1.
Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat di absorbs dari
pada dengan injeksi parenteral lain. 2.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan 3.
Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar |
||
3.
KEBIJAKAN |
|
||
4.
REFERENSI |
|
||
5.
PERALATAN |
1.
Buku catatan pemberian obat atau kartu obat 2.
Kapas alkohol 3.
Sarung tangan 4.
Obat yang sesuai 5.
Spuit 2 ml – 5 ml 6.
Bak spuit 7.
Baki obat 8.
Plester 9.
Perlak pengalas 10.
Pembendung vena (torniquet) 11.
Kassa steril (bila perlu) 12.
Bengkok |
||
6.
PROSEDUR |
1. Cuci
tangan 2. Siapkan
obat dengan prinsip 6 benar 3. Salam
terapeutik 4. Identifikasi
klien 5. Beritahu
klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan 6. Atur
klien pada posisi yang nyaman 7. Pasang
perlak pengalas 8. Bebaskan
lengan klien dari baju atau kemeja |
PUSKESMAS KALIBAGOR |
SOP
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT
DAN / ATAU CAIRAN INTRAVENA |
dr.Fajar
Windiyasari D.W, MM NIP.
19751126 200701 2 006 |
|
SOP |
No.
Dokumen : SOP/VII/UKP/34/2016 |
||
No. Revisi : |
|||
Tanggal
Terbit : |
|||
Halaman : 2 |
|||
|
9.
Letakkan pembendung 10. Pilih
area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal.
Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan. 11. Pakai
sarung tangan 12. Bersihkan
area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari
arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode
ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung
mikroorganisme. 13. Pegang
kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan. 14. Buka
tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan
dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak
bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan
pasti. Pegang jarum pada posisi 30. 15. Rendahkan
posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena 16. Lakukan
aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger. 17. Observasi
adanya darah pada spuit 18. Jika
ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan. 19. Keluarkan
jarum dengan sudut yang sama seperti saat di masukkan, sambil melakukan
penekanan dengan menggunakan kapas alcohol pada area penusukan 20. Tutup
area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang di beri betadin 21. Kembalikan
posisi klien 22. Buang
peralatan yang sudah tidak diperlukan kedalam bengkok 23. Buka
sarung tangan 24. Cuci
tangan 25. Dokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan |
||
7.
UNIT
TERKAIT |
Ruang tindakan, kamar
bersalin |
PUSKESMAS KALIBAGOR |
SOP
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT
DAN / ATAU CAIRAN INTRAVENA |
dr.Fajar
Windiyasari D.W, MM NIP.
19751126 200701 2 006 |
|||||||||
SOP |
No.
Dokumen : SOP/VII/UKP/34/2016 |
||||||||||
No. Revisi : |
|||||||||||
Tanggal
Terbit : |
|||||||||||
Halaman : 3 |
|||||||||||
8.
REKAMAN
HISTORIS |
|
No comments:
Post a Comment