1312 ANALISIS PENCAPAIAN, TINDAK LANJUT DAN DOKUMENTASI HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT

 

ANALISIS PENCAPAIAN, TINDAK LANJUT DAN DOKUMENTASI HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT

TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA UPAYA KIA

MASALAH

Analisis Sebab Masalah

Perencanaan (Plan)

Pelaksanaan (Do)

Periksa Hasilnya (Check)

Tindak Lanjut (Action)

Masih ada 3 kematian bayi:

-   1 Karena Asfiksia

-   1 Karena IUFD

-   1 karena Atresia Billier

-   Masih ada kehamilan dengan 4 Terlalu (Terlalu muda < 19 th, Terlalu tua > 35th, Terlalu banyak > 4 anak, Terlalu sering jarak < 2 tahun)

-  Masih ada kejadian 3 Terlambat yaitu:

1)    Terlambat mengetahui faktor resiko

2)    Terlambat merujuk

3)    Terlambat mendapat pelayanan di fasilitas rujukan

1.   Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

 

 

2.   Kunjungan rumah ibu hamil beresiko dan Neonatal beresiko

 

 

 

 

 

3.   Pembinaan sarana pelayanan kesehatan secara berkala dengan penyeliaan fasilitatif kesehatan ibu dan anak, penyeliaan fasilitatif Asuhan Persalinan

 

4.   Pendampingan ibu hamil oleh kader

 

1.   Program P4K sudah dilaksanakan setiap bulan oleh Bidan Poskeskel

 

2.   Kunjungan rumah Ibu hamil beresiko dan Neonatal bersesiko

 

 

 

 

 

3.   Penyeliaan fasilitatif KIA dan Asuhan Persalinan di seluruh sarana pelayanan kesehatan Wilayah Puskesmas

 

4.   Pendampingan ibu hamil oleh kader

 

1.   Dari hasil P4K terjaring 39/bulan ibu hamil dikunjungi dilaksanakan P4K sesuai standar

 

2.   Dari hasil kunjungan rumah terjaring 18 Ibu hamil beresiko dan 6 Neonatal beresiko

 

 

 

 

3.   Sampai dengan April 2016 sudah 7 sarana pelayanan kesehatan yang dilakukan pembinaan penyeliaan fasilitatif

 

 

4.   Dari hasil pendampingan ibu hamil oleh kader terjaring 65 Ibu Hamil yang selesai dilakukan pendampingan

1.   Setiap bulan Puskesmas menjadwalkan kegiatan P4K di 3 Kelurahan dan menyusun SOP P4K

 

2.   Setiap bulan menjadwalkan kegiatan kunjungan rmah ibu hamil beresiko dan neonatal beresiko  serta manyusun SOP Kunjungan Rumah Ibu hamil Beresiko

 

3.   Membuat jadwal pembinaan sarana pelayanan kesehatan secara berkala dan membuat SOP Penyeliaan Fasilitatif

 

4.   Setiap bulan Puskesmas membuat jadwal pendampingan ibu hamil oleh kader  dan membuat

 

 

 

 

 

5.   Melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP) sesuai standar

 

 

 

 

 

 

6.   Penyuluhan 4 Terlalu dan 3 Terlambat

 

 

 

5.   Audit Maternal Perinatal sudah dilaksanakan sesuai standar

 

 

 

 

 

 

6.   Penyuluhan 4 Terlalu dan 3 Terlambat di kelompok kelas ibu hamil sudah dilaksanakan

 

 

 

5.   3 kematian bayi yang terjadi sudah dilakukan Audit Maternal Perinatal sesuai standar

 

 

 

 

 

6.   3 kelompok kelas ibu hamil mendapat penyuluhan 4 Terlalu dan 3 Terlambat secara berkala

SOP Pendampingan Ibu hamil

 

5.   Melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP) sesuai standar setiap ada kematian Bayi, Balita dan Ibu serta membuat SOP Audit Maternal Perinatal (AMP)

 

6.   Puskesmas membuat jadwal penyuluhan 4 Terlalu dan 3 Terlambat secara berkala

 

 

 

 

Penanggungjawab Upaya kesehatan masyarakat

 

 

 

 

 


 

ANALISIS PENCAPAIAN, TINDAK LANJUT DAN DOKUMENTASI HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT

TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

 

Masalah

Analisis Sebab Masalah

Perencanaan (Plan)

Pelaksanaan (Do)

Periksa Hasilnya (Check)

Tindak Lanjut

(Action)

Ket.

Cakupan rumah sehat masih di bawah 95 %

Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memprioritaskan fasilitas sanitasi dasar di rumah tinggal (jamban, SPAL, ventilasi, Lantai)

-     Penyuluhan dan IS dan pendataan Rumah sehat dilaksanakan sesuai jadwal terlampir

 

-     Melakukan Pemicuan STBM di pemukiman yang memiliki faktor resiko lingkungan (sedang-tinggi)

 

-    Dari hasil survey IS diperoleh data

 

 

 

 

-    Melaksanakan pemicuan STBM di 1 kelurahan binaan pada tahun 2016

Setiap tiga bulan sekali dilaksanakan kunjungan rumah dalam rangka Inspeksi Sanitasi

Melakukan IS Rumah sehat secara rutin

 

Cakupan TTU/ TPM yang memenuhi syarat masih di bawah 80 %

Masih kurangnya pemahaman pengelola tentang pentingnya sarana sanitasi di TTU/TPM

Inspeksi Sanitasi dan pembinaan TTU/TPM

 

 

Melakukan IS TTU/TPM secara rutin dan terjadwal

 

Cakupan  Sekolah yang memenuhi syarat kesehatan masih di bawah 80%

Terbatasnya anggaran yang diperuntukkan untuk memenuhi sarana dan prasarana sanitasi di sekolah

Inspeksi Sekolah Sehat

 

 

Melakukan IS dan Pembinaan  Sekolah sehat di wilayah binaan Puskesmas

 

 

 

 

 

Penanggungjawab Upaya Kesling

 

 

 

 

 

 


 

ANALISIS PENCAPAIAN, TINDAK LANJUT DAN DOKUMENTASI HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT

TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT (P2)

 

Masalah

Analisis Sebab Masalah

Perencanaan (Plan)

Pelaksanaan

(Do)

Periksa Hasilnya

(Check)

Tindak Lanjut

(Action)

Ket.

Masih tingginya angka kesakitan DBD

-  Faktor Perubahan musim

-  Faktor mobilitas penduduk

-  Tingkat partisipasi masyarakat , kader dalam pencegahan DBD

-  Masih kurangnya dukungan dari lintas sektor terkait

-  Melaksanakan peningkatan kapasitas kader jumantik

-  Memberikan KIE tentang Penanggulangan DBD kepada masyarakat setiap ada kesempatan

 

Melaksanakan Pertemuan Peningkatan kapasitas kader jumantik di 3 kelurahan di wilayah binaan Puskesmas

Melakukan pencatatan dan memonitor secara periodik tentang pelaksanaan PJB oleh kader Jumantik di masing-masing kelurahan

3 bulan sekali dilakukan pengumpulan laporan dari kader, bidan poskeskel

 

Adanya pemahaman masyarakat, bahwa setiap ada kajadian DBD harus di fogging

Masih kurangnya pemahaman  dan informasi tentang Fogging DBD

-  Melakukan Penyelidikan Epidemiologis secara cepat dan akurat setiap ada laporan yang masuk, baik informasi dari

Berkoordinasi dengan tim upaya Promkes dalam melaksanakan desinfo kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui forum kegiatan

Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan dengan merefres kembali pemahaman tentang penanggulangan DBD kepada masyarakat

Malakukan PE secara tepat, cepat untuk dapat meminimalkan kejadian KLB dan mengurangi kecemasan masyarakat akan DBD

 

 

 

 

 

Cakupan Penemuan kasus ISPA Pneumonia Balita  masih dibawah 100 %

 

 

 

 

Masih kurangnya peran serta aktif Bidan, atau kader poskeskel dalam melaporkan kasus ISPA Pneumonia Balita di wilayahnya

 

 

 

 

 

 

 

Masih belum optimalnya pelaksanaan MTBS ISPA , hitung nafas dan memperhatikan TTDK pada pasien-pasien dengan gangguan sukar bernafas yang datang ke Fasyankes

RS/KDRS, Dinkes ataupun dari masyarakat langsung

 

Melakukan desifo tentang program P2 ISPA beserta pelaporannya agar supaya Poskeskel atau kader  dapat aktif dalam melaporkan kasus ISPA pada balita ke puskesmas secara rutin

 

 

Berkoordinasi dengan pelayanan KIA dan BP terutama dalam pelaksanaan P2 ISPA Penumonia Balita di Puskesmas (terutama dalam hitung nafas dan TTDK)

 

 

yang ada di masyarakat

 

 

 

Dilaksanakan berbarengan ada kegiatan Posyandu Rutin

 

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan koordinasi dilaksanakan sewaktu ada kegiatan lokmin bulanan Puskesmas

 

 

 

 

Dari hasil kegiatan Posyandu, telah diinformasikan beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan P2 ISPA baik kepada ibu ibu yang hadir di posyandu, kader dan bidan poskeskel

 

 

Masalah masih belum tercapainya cakupan ISPA Pneumonia Balita sudah disampaikan pada rapat lokminbulanan puskesmas

 

 

 

 

Setiap awal bulan dipantau pelaporan ISPA

 

Masih rendahnya Case Detection Rate TB

Masih belum optimalnya pelaksanaan penjaringan suspect TB

Berkoordinasi dengan pelayanan KIA dan BP terutama dalam penjaringan suspect TB, selain tanda tanda pasien TB yang jelas, untuk pasien dengan gangguan ISPA yang berulang biasa diarahkan dilakukan screening TB

 

 

 

 

 

 

 

 

Penanggungjawab Upaya P2

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment