Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I KONSEP
DASAR PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS
A.
Pendahuluan
B.
Pengertian
C.
Tujuan dan Manfaat
D.
Ruang Lingkup
BAB II PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A.
Penetapan Target Puskesmas
B.
Pengumpulan data
C.
Pengolahan Data
D.
Analisis hasil
E.
Pelaksanaan
F.
Langkah Pelaksanaan
BAB
III PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A.
Cara pengumpulan
B.
Jenis Data
C.
Sumber Data
D.
Variabel Penilaian
BAB
IV PEDOMAN PENGOLAHAN DATA
A.
Metoda
B.
Penilaian Akhir
BAB
V PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN
PEMECAHAN
MASALAH
A.
Penyajian
B.
Analisa data
BAB VI PEMBINAAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. Dinas Kesehatan kabupaten/kota
B.
Dinas Kesehatan Provinsi
BAB
VII PENUTUP
vi
KONSEP
DASAR
PENILAIAN
KINERJA PUSKESMAS
A.
PENDAHULUAN
Dalam
rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun
Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/
kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk
menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi
dengan instrumen manajemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat Puskesmas
; (2) Lokakarya Mini Puskesmas ; (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen
sumberdaya termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen
Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Mempertimbangkan
rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan sebagaimana disebutkan
dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka
area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara
spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya,
yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas
merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran
cukup besar
1
dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas, maka
pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah
disempurnakan, dan selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.
B.
PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Penilaian
Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/
prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan
penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten/ kota melakukan
verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan
dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang
telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.
Pada
setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat melakukan
analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan
pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara
lebih mendalam dan terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan
a.
Tujuan Umum
Tercapainya
tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/ kota.
2
1).
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2).
Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3). Mendapatkaninformasi
analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota untuk tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
a.
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian
(prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
b.
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan
analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (out put dan out come).
c.
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota
dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada
tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d.
Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan
dan mendukung kebutuhan sumberdaya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang
lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan
wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/ kota dan kegiatan
upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
3
fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan
visi “ Indonesia Sehat 2010 “.
Sesuai
dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan di Daerah, maka kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
yang sudah diukur dengan kemampuan sumberdaya termasuk ketersediaan dan
kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap memperhatikan arahan dan kebijakan
tingkat propinsi dan pusat, yang dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional
termasuk konsensus global/ kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan
penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-lain).
Puskesmas
yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik berupa penambahan
upaya maupun suatu upaya kesehatan
inovasi, tetap dilakukan penilaian. Hasil kegiatan (output atau outcome)
yang dilakukan Puskesmas merupakan nilai tambah dalam penilaian kinerjanya dan
tetap harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan.
Apabila
upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang telah
didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya di daerah yang
bersangkutan maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di seluruh
Puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten/ kota. Olehkarenanya, kegiatan tersebut
sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas.
Dengan
pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing
Puskesmas kemungkinan “tidak lagi sama
di seluruh Puskesmas“, melainkan hanya berdasarkan “kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan” . Sedangkan kegiatan-kegiatan
pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di kabupaten/ kota, hanya akan
dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di kabupaten/ kota yang bersangkutan.
4
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut
berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan :
1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :
a.
Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan
nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan
kabupaten/ kota.
b.
Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain
penambahan upaya kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya
kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di
Puskesmas.
2.
Pelaksanaanmanajemen Puskesmas dalam
penyelenggaraan kegiatan, meliputi :
a.
Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan
lokakarya mini dan pelaksanaan penilaian kinerja,
b.
Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat,
obat, keuangan, dll.
3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :
a.
Penilaian input pelayanan berdasarkan standar
yang ditetapkan.
b.
Penilaian proses pelayanan dengan menilai
tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
c.
Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya
kesehatan yang diselenggarakan. Dimana masing-masing program/ kegiatan
mempunyai indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan
pada program penanggulangan TBC.
d.
Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas.
Belum
semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas dapat dinilai tingkat
mutunya, baik dalam aspek input, proses, out-put maupun out-comenya, karena
indikator dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan.
5
Sehingga, secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian kinerja,
akan tetapi dipilih beberapa indikator yang sudah ada standar penilaiannya.
Jenis
kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di
seluruh Puskesmas (sebagai “Daftar Menu“).
Sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupaten/ kota akan
menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dan jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan yang
dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar gedung.
Untuk
beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat memperoleh bantuan teknologi
ataupun tenaga dari Puskesmas sekitarnya atau tingkat kabupaten/ kota (sebagai
contoh: dalam situasi emergensi/ KLB, pelayanan kesehatan di daerah tertinggal,
perbatasan, transmigrasi, komunitas adat terpencil, dll) maka peran perbantuan
dapat diabaikan, sehingga hasilnya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan
Puskesmas.
Komponen
input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam variabel penilaian, akan
tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
proses penyusunan rencana dan penetapan besaran target Puskesmas. Selanjutnya
dalam melakukan analisa permasalahan/ kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka
komponen input sumberdaya dan lingkungan dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan baik dalam mencari penyebab masalah maupun penetapan alternatif
pemecahan masalah.
6
PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Pelaksanaan
penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai sejak
awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
Puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dipantau dan dibahas
melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas program di dalam
Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang melibatkan lintas sektor di
kecamatan.
Penilaian kinerja
Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat
lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota, maka
pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan pembinaan dinas
kesehatan kabupaten/kota.
1. Penetapan target Puskesmas
Target
Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase yang akan
dicapai Puskesmas pada akhir tahun.
Penetapan
besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk
Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara dinas
kesehatan kabupaten/ kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan Puskesmas.
Target
nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi, kabupaten/ kota dan
Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan :
a.
Besarnya masalah yang dihadapi oleh
masing-masing Puskesmas.
b.
Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.
c.
Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d.
Kendala-kendala maupun masalah dalam
penanganannya.
7
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk
kemampuan sumber daya manusia tahun yang akan
datang.
f.
Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis,
iklim, transport, dan lain-lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat
pendapatan ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain).
g.
Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya,
Puskesmas tidak dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan
target sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena
kendala geografi transportasi, dan lain-lain.
Bila
perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat, teliti dan tepat, maka
pencapaian hasilnya secara kumulatif akan memberikan kontribusi pada pencapaian
target kabupaten/ kota dan tingkatan administrasi di atasnya, sampai akhirnya
target nasional dapat tercapai.
2. Pengumpulan data hasil kegiatan
a.
Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil
kegiatan pada periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota bersama Puskesmas. Sebagai
contoh periode waktu penilaian adalah bulan Januari sampai dengan bulan Desember.
Penilaian kinerja Puskesmas merupakan
salah satu simpul dari satu rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas.
Oleh karena penilaian kinerja adalah kegiatan untuk menilai kinerja Puskesmas
berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, maka periode waktu penilaian
disesuaikan/ disinkronkan pula dengan perencanaan.
b.
Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di
sini adalah Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling dan Bidan di Desa serta hasil pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
c.
Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh
dari SP2TP dan pencatatan hasil kegiatan yang ada/ dibuat Puskesmas, tidak
hanya terbatas pada laporan SP2TP yang dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/
kota.
8
a.
Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari
kegiatan yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap target standar yang telah
ditetapkan.
b.
Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak
lagi diperhitungkan berdasarkan nilai bobot
4. Analisis hasil dan langkah pemecahan
a.
Melakukan identifikasi masalah, kendala/
hambatan dan penyebab serta latar belakangnya dengan cara mengisi format
analisa data dengan mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil
kegiatan lainnya yang terkait, input sumberdaya pendukungnya, lingkungan sosial
dan fisik yang mempengaruhi serta proses pelaksanaannya.
b.
Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/
pemecahan masalahnya.
c.
Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
dengan memperhatikan arahan dan rencana pengembangan di dalam wilayah
kabupaten/ kota
d.
Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun
depan, sebagai bagian dari kegiatan perencanaan Puskesmas.
5. Pelaksanaan penilaian
a.
Di tingkat Puskesmas
1)
Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur
keberhasilan kinerjanya.
2)
Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil pencapaian (out
– put dan out – come).
3)
Masing-masing penanggung jawab kegiatan
melakukan pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil
(out-put) kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
4)
Hasil yang telah dicapai, masing-masing
penanggung jawab kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/ hambatan,
mencari penyebab
9
dan latar
belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
5)
Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun
rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah
(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang) dengan metoda
analisis sederhana maupun analisa kecenderungan dengan menggunakan data yang
ada.
6)
Hasil perhitungan, analisa data dan usulan
rencana pemecahannya dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.
b. Di tingkat kabupaten/ kota
1)
Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam
melakukan perhitungan hasil kegiatan, menganalisa data dan membuat pemecahan
masalah.
2)
Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.
3)
Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir
kegiatan Puskesmas dan bersama dengan
Puskesmas menghitung dan menetapkan
kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
4)
Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan
masalah yang telah dibuat Puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan
berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas
5)
Mengirim umpan
balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan
kelompok Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan
kegiatan Puskesmas.
6)
Penetapan target dan dukungan sumberdaya
masing-masing Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan tahun depan.
10
6. Langkahpelaksanaan
penilaian
1) Langkah pelaksanaan penilaian di Puskesmas
No. |
|
Kegiatan |
|
|
|
|
|
I. |
Pra Penilaian
Kinerja Puskesmas *) |
|
|
|
|
||
a. |
Pemantauan hasil
kegiatan secara periodik
bulanan/ |
||
|
triwulan dan konsultasi ke kabupaten/ kota,
dalam rangka |
||
|
mencapai
target cakupan dan
mutu hasil kegiatan |
||
|
Puskesmas pada akhir tahun. |
|
|
II. |
Penilaian
Kinerja Puskesmas. |
|
|
|
|
||
a. |
Pengumpulan
data dan pengolahan data hasil kegiatan |
||
|
(dari data |
bulanan/ triwulan). |
|
|
|
|
|
b. |
Konsultasi |
ke/ pembinaan
dan bimbingan |
dari
dinas |
|
kesehatan kabupaten/ kota. |
|
|
|
|
||
|
Memberikan laporan
perhitungan kinerja Puskesmas |
||
|
kepada
dinkes kabupaten/ kota,
dan |
membahas |
|
|
keterkaitannya dengan verifikasi data dan
perhitungannya. |
||
|
|
||
c. |
Menerima umpan
balik nilai akhir
kinerja Puskesmas, |
||
|
berikut penjelasan dalam perbaikan perhitungan
bilamana |
||
|
terjadi kesalahan. |
|
|
|
|
||
d. |
Menyajikan
hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan |
||
|
mutu
kegiatan, dalam bentuk
grafik sarang laba-laba, |
||
|
ataupun cara penampilan lainnya. |
|
|
|
|
|
|
III. |
Pasca Penilaian
Kinerja Puskesmas *) |
|
|
|
|
||
a. |
Menganalisis masalah
dan kendala, merumuskan |
||
|
pemecahan
masalah, rencana perbaikan
sekaligus |
||
|
rencana usulan kegiatan tahun yang akan
datang. |
||
|
|
||
b. |
Menerima
informasi dari kabupaten/ kota tentang rencana |
||
|
anggaran
yang mungkin akan diterima
masing-masing |
||
|
Puskesmas
dengan membahas rancangan
kegiatan, |
||
|
besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan
sumber |
||
|
daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan
bersama |
11
2)
Waktu pelaksanaan
penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
No. |
Kegiatan |
|
|
I. |
Pra. Penilaian
Kinerja Puskesmas *) |
|
|
a. |
Pemantauan
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas |
|
dan
hasilnya untuk periode
waktu tertentu dan |
|
pembinaan
dalam rangka mendorong
pencapaian |
|
cakupan hasil kegiatan Puskesmas. |
|
|
II |
Penilaian
Kinerja Puskesmas. |
|
|
a. |
Menerima
konsultasi dari/ pembinaan dan bimbingan |
|
kepada Puskesmas. |
b. |
Menerima
laporan perhitungan penilaian kinerja dari |
|
Puskesmas,
melakukan verifikasi atas
data dan |
|
perhitungan Puskesmas. |
c. |
Memberikan
umpan balik nilai akhir penilaian kinerja |
12
Catatan
: Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota bersama Puskesmas
13
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data
merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan sesuai dengan pedoman.
Selanjutnya dilakukan pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk
definisi operasionalnya.
Kepala Puskesmas
bertanggungjawab dalam proses pengumpulan data. Adapun pelaksanaan pengumpulan
data dilakukan oleh penanggungjawab masing-masing kegiatan/ program dibantu
oleh staf Puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim.
A.
Cara pengumpulan data
Cara
pengumpulan data disesuaikan dengan data yang diperlukan sesuai dengan pedoman
penilaian kinerja Puskesmas serta kesepakatan Puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Sesuai
dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja Puskesmas dapat
berasal dari Puskesmas dan jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari lintas
sektor terkait serta masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data dibahas dalam
forum lokakarya mini Puskesmas maupun
15
pertemuan lintas
sektor kecamatan, untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data, antara lain
melalui :
1.
Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas
(SP2TP/SP3)
2. Pemeriksaan/ pengecekan catatan/ notulen
3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana
B.
Jenis data
Data
yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan jaringannya,
yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3.
Data hasil pengukuran/ penilaian mutu pelayanan
Puskemas
Data
tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana Puskesmas tidak sepenuhnya
berperan dalam pencapaian keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian
kinerja Puskesmas, misalnya :
1.
Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga
dan jumlah pemakai air bersih
2.
Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana
transportasi dan peralatan) yang tersedia di Puskesmas
16
3.
Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara
lain geografis, luas wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk
C.
Sumber data
Sumber
utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil kegiatan Puskesmas sesuai
dengan sistem pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan
program inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya, bukan laporan yang
dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota. Sebagai contoh, untuk menilai
mutu Puskesmas, dilaksanakan survey kepuasan pelanggan. Data hasil survey
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penilaian kinerja
Puskesmas.
Untuk
kepentingan verifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota digunakan laporan
hasil perhitungan Puskesmas untuk kinerja Puskesmas, laporan SP2TP, laporan
lain yang berkaitan dan supervisi langsung ke Puskesmas.
D.
VARIABEL PENILAIAN
Variabel
penilaian kinerja Puskesmas seyogyanya mewakili/ merepresentasikan fungsi,
azas, dan upaya pelayanan Puskesmas beserta jaringannya. Ruang lingkup
penilaian kinerja Puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian, yaitu :
17
1.
Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Setiap
komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan Angka Romawi (I, II,
III, IV, dst). Masing-masing jenis kegiatan utama terdiri dari kelompok
variabel yang ditulis dengan huruf latin besar (A,B,C, … dst), yang meliputi
beberapa sub variabel yang ditulis dengan angka (1,2,3, …. dst). Sebagai contoh
:
Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan :
I.
Promosi Kesehatan
II.
Kersehatan Lingkungan
III.
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana
A. Kesehatan Ibu
1. K1
2. Linakes
B. Kesehatan Anak
IV. Perbaikan Gizi Masyarakat
V.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan
18
Kelompok
variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tercantum dalam lampiran
pedoman ini merupakan “ daftar menu “. Penetapan kelompok variabel dan
sub-variabel dilaksanakan oleh
Puskesmas bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan mengacu
pada kebijakan program. Artinya Puskesmas melaksanakan tidak harus semua
kegiatan yang tercantum dalam pedoman ini, akan tetapi harus sesuai dengan yang
ditetapkan bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota.
Khusus untuk
Upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya sudah baku yaitu :
I.
Upaya Promosi Kesehatan
II.
Upaya Kesehatan Lingkungan
III.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana
IV. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
V.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
VI. Upaya Pengobatan
Akan tetapi Upaya Kesehatan
Pengembangan ditetapkan Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai
dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan Puskesmas.
Dari
setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan manajemennya dengan
bagian-bagian/ masing-masing kelompok mempunyai nilai yang sama.
19
PEDOMAN PENGOLAHAN DATA
Pengolahan
data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar
penyusunan perencanaan Puskesmas.
Kegiatan
pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah data terkumpul. Untuk
kepentingan tersebut telah disediakan kolom khusus pengolahan data dalam
formulir pengumpulan data.
Kegiatan pengolahan data meliputi :
1.
Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan
kebenaran data yang dikumpulkan (cleaning and editing)
2.
Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan
nilai keadaan dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3.
Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi
yang akan menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
(tabulating)
Pelaksanaan
pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh kepala Puskesmas bersama tim kecil Puskesmas. Sedangkan pengolahan
di tingkat kabupaten/ kota dilakukan oleh tim kecil yang ditugaskan kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota. Data yang diolah di tingkat kabupaten/ kota
berupa perhitungan hasil kinerja Puskesmas sehingga diperoleh informasi tentang
peringkat Puskesmas se kabupaten/ kota dalam kategori kelompoknya.
A.
METODA PENGOLAHAN DATA
Untuk
menghitung pencapain kinerja Puskesmas, ada 3 komponen penilaian beserta
kegiatan utama dan variable-variabel yang perlu diolah, yaitu :
1.
Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan
Puskesmas
21
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing-masing, perlu dihitung
hasil reratanya secara bertingkat, sebagaimana tercantum dalam format
pengumpulan data dan perhitungannya.
2. Komponen manajemen Puskesmas
Penilaian
manajemen disesuaikan dengan kondisi masing-masing variabel yang sudah
ditetapkan berdasarkan skala sumberdaya .
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk
menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil cakupan yang
dikelompokkan pada skala-skala yang ditetapkan pada setiap variabel
Sesuai
dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat Puskesmas dan kabupaten/ kota,
maka untuk kepentingan perhitungan kinerja Puskesmas ini, proses pengolahan
data di tingkat Puskesmas sudah dimulai sejak awal bulan Desember (Januari
tahun selanjutnya) pada saat data mulai dikumpulkan.
Untuk
memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan pembagi (denominator)
terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam proses pengolahan data. Cakupan
diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap variabel.
Cara menghitung :
1.
Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas
Menghitung
pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan kesehatan, masing-masing
kegiatan dihitung reratanya dari hasil masing-masing variabel, sedangkan tiap-tiap
variabel dihitung dari rerata sub variabel.
2.
Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan
pelayanan kesehatan Puskesmas
Dihitung berdasar cakupan
komponen mutu pelayanan dari rata-rata nilai setiap skala yang sesuai dengan
variabelnya .
22
3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas
Cara penilaian sama seperti
pada penilaian mutu pelayanan dengan menggunakan penilaian berdasar skala.
B. PENILAIAN AKHIR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Kelompok
Puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan pembahasan Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota, data dan informasi yang dikirimkan oleh Puskesmas telah ditelaah/ diteliti
ulang oleh tim di tingkat kabupaten/ kota.
Penilaian kinerja Puskesmas
mempunyai 3 komponen penilaian, yaitu :
1.
Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2.
Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
3.
Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan.
Penilaian Kinerja ditetapkan
menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok Puskesmas, yaitu :
Cakupan Pelayanan |
|
|
|
1. |
Kelompok I
: tingkat pencapaian hasil |
� |
91 % |
2. |
Kelompok
II : tingkat pencapaian hasil |
= |
81 – 90 % |
3. |
Kelompok III : tingkat pencapaian hasil |
� |
80 % |
Mutu Pelayanan Kesehatan dan Manajemen
1. Kelompok I
: Nilai rata-rata � 8.5
2. Kelompok II :
Nilai rata-rata 5,5 – 8,4
3. Kelompok III : Nilai rata-rata < 5,5
Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas di wilayahnya,
maka kinerja Puskesmas akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I
: Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II
: Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja
kurang
23
PENYAJIAN,
ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH
A. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN
Perhitungan
hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya diharapkan dapat memberikan gambaran
kepada masing-masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang
tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya dan sebagai bahan evaluasi/ penilaian pencapaian prestasi kinerjanya
yang diperhitungkan sendiri.
Untuk
memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja Puskesmas, maka hasil cakupan
kegiatan pelayanan dan manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk
gambaran “ grafik sarang laba-laba “.
Hasil
pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen disajikan dalam bentuk
sarang laba-laba yang berbeda. Setiap jari-jari grafik sarang laba-laba untuk
satu kelompok jenis kegiatan pelayanan/ manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi
masing-masing penanggung jawab kegiatan, dapat membuat hal yang sama untuk
masing-masing variabel kegiatannya.
Hasil pencapaian mutu
pelayanan dan manajemen dapat juga disajikan dalam bentuk grafik sarang
laba-laba.
Dengan
grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah mengetahui tingkat
kesenjangan pencapaian dan ketidak serasian antara hasil kegiatan dengan
manajemen, karena antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat
secara periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin.
23
25
Analisis
data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari data yang sudah diolah,
yang selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan masukan bagi
perencanaan, monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas.
Kesalahan yang sering
dilakukan dalam upaya menetapkan/ merumuskan masalah secara benar, ada 3 buah
hambatan :
1. Tidak mendiagnosa masalah dari gejalanya.
2.
Terlalu memfokuskan pada masalah yang relatif
kecil daripada masalah yang utama
3.
Kurang dapat menentukan alternatif dalam
penyelesaian masalah yang sebenarnya.
Langkah-langkah
merumuskan masalah dan penyebabnya.:
1.
Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil
cakupan kegiatan pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu kegiatan.
2.
Identifikasi faktor penyebab, pendukung, peluang
dan ancaman prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan yang dihadapi
Puskesmas dalam tahun anggaran berjalan.
3.
Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan
suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi
tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
4.
Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan metoda, untuk menentukan urutan masalah dari yang
paling penting sampai dengan yang kurang penting.
Untuk
melakukan analisa data selain diperlukan hasil pencapaian cakupan kegiatan
pelayanan, manajemen termasuk mutu pelayanan (bagi Puskesmas yang telah menerapkan mutu pelayanan) juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas, sumberdaya Puskesmas dan keadaan
lingkungan (fisik dan non fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan
dianalisa.
26
1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil
cakupan kegiatan pelayanan
Untuk
melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat dimulai dengan mengidentifikasi
kesenjangan yang tergambar dalam grafik sarang laba-laba. Pencapaian hasil
cakupan kegiatan yang terjadi kesenjangan di grafik sarang laba-laba ditulis ke
lampiran : “ Analisa data I “ pada judul matrik RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE /
untuk evaluasi kegiatan). Setiap lembar matrik untuk satu kegiatan yang terjadi
kesenjangan.
Analisis
penyebab kesenjangan, dalam aspek penyediaan dan pemanfaatan sumber daya.
Tuliskan pada kolom sumberdaya di kolom perencanaan tentang semua sumber daya (tenaga,
biaya, alat, obat, sarana transport, fasilitas kesehatan) yang direncanakan
untuk melakukan kegiatan tersebut. Kemudian tuliskan pada kolom sumberdaya di
kolom pelaksanaan tentang pelaksanaannya penggunaan yang tertulis pada kolom
sumberdaya di kolom perencanaan.
Demikian
juga tuliskan berapa % ternyata hasil yang dimanfaatkan penggunaan sumberdaya
pada kolom sumberdaya di kolom evaluasi dengan cara hasil sumberdaya di kolom
pelaksanaan dibagi sumberdaya perencanaan dikalikan 100 %.
Tuliskan
pada kolom kegiatan di kolom perencanaan tentang semua rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom
sumberdaya di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/ hitungan yang sama
tulislah pada kolom kegiatan di kolom pelaksanaan dan kolom kegiatan di kolom
evaluasi.
Tuliskan
pada kolom pencapaian di kolom perencanaan tentang semua hasil rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom
sumberdaya di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/ hitungan yang sama
27
tulislah pada
kolom pencapaian di kolom pelaksanaan dan kolom pencapaian di kolom evaluasi.
2. Identikasi faktor kelemahan, pendukung, peluang
dan ancaman masalah kegiatan pelayanan kesehatan
Dalam
mengumpulkan keterangan (informasi) yang berkaitan dengan masalah kegiatan
pelayanan kesehatan, dengan cara menuliskan dalam lampiran : Analisa Data II
(format “ SWOT “) tentang variabel, sub variabel dan sub-sub variabel (baik
yang tercantum maupun tidak tercantum dalam stratifikasi, namun ada dalam
catatan data kegiatan Puskesmas) dari kegiatan pelayanan yang terjadi
kesenjangan di grafik sarang laba-laba (jenis kegiatan yang ditulis sama dengan
semua kegiatan yang dinilai dalam matrik RAGPIE).
Tim
kecil menuliskan hasil analisa / pengamatan selama melaksanakan kegiatan
tersebut semua sumberdaya, lingkungan (fisik : keadaan geografis, iklim, dan
non fisik : pendapatan penduduk, adat-istiadat, pendidikan masyara-kat, dll)
yang mempengaruhi kegiatan tersebut dengan memisahkan unsur tersebut yang
menjadikan kegiatan terhambat/ kendala, mendukung keberhasilan kegiatan,
peluang di masa mendatang kegiatan tersebut dan ancaman kegiatan tersebut bila
tidak dilaksanakan ke dalam kolom-kolom kekuatan/ pendukung (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Demikian
juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan analisa kegiatan manajemen
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang menjadi hambatan/ kendala
(tulislah pada kolom kelemahan), dan yang menjadi kekuatan/ dukungan kegiatan
tersebut (tulislah pada kolom kekuatan/ pendukung), hal-hal yang menjadi
peluang bila kegiatan dilaksanakan pada tahun mendatang (pada kolom peluang),
serta hal-hal yang menjadi ancaman bila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan
pada tahun mendatang (pada kolom ancaman).
28
Sumberdaya
Puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan non fisik yang dicantumkan hanya
yang terkait saja.
3. Perumusan analisis sebab akibat
Dalam merumuskan analisis sebab akibat dapat menggunakan Pohon masalah, karena metodanya mudah
namun hasilnya relevan, namun Puskesmas
kabupaten/ kota dapat
menggunakan metoda lain yang sederhana, mudah
dan hasilnya relevan.
Pohon
masalah adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu
situasi tertentu, menyusun dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian
hubungan sebab akibat.
Mulai
dengan yang menjadikan prioritas utama masalah kegiatan pelayanan kesehatan
yang dipecahkan.
Catat
semua masalah terkait lainnya yang sudah diidentifikasikan dalam matrik RAGPIE
dan format SWOT.
Teknik
curah pendapat (brainstorming) dapat dipergunakan, atau disebutkan masalah yang
diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut:
�� Apa yang menjadi masalah utama
��
Apa yang menjadi akibat masalah ini
��
Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah
utama
��
Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah
pokok
Susun masalah yang telah
diidentifikasi oleh tim ke dalam bentuk sebuah pohon masalah
Setiap format pohon masalah untuk satu jenis
kegiatan.
29
PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Sesuai dengan pengertiannya, Puskesmas adalah
unit pelaksana
teknis dinas kesehatan
kabupaten/ kota. Olehkarenanya penyelenggaraan Puskesmas, tidak lepas dari
tanggungjawab Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Dengan terbitnya UU Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, provinsi mempunyai fungsi koordinasi
dalam penyelenggaraan pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan kesehatan.
Demikian pula halnya, dalam
penyelenggaraan Puskesmas, dinas kesehatan provinsi tetap mempunyai fungsi
koordinasi. Sehingga berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas,
baik dinas kesehatan kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsi juga
mempunyai peran dalam pelaksanaannya.
A. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Manfaat dari penilaian
kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan kabupaten/kota adalah :
1.
mendapatkan gambaran tingkat perkembangan
prestasi Puskesmas di wilayah kerjanya
2.
mengetahui masalah dan hambatan dalam
penyelenggaraan Puskesmas.
31
3. mendapatkan gambaran kemampuan manajemen
Puskesmas.
4.
dapat dipergunakan oleh dinas kesehatan
kabupaten/ kota sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada Puskesmas.
Sehingga pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih optimal/ fokus,
berdasarkan permasalahan dan kondisi Puskemas.
Ikut melakukan penilaian hasil manajemen
Puskesmas dengan cara melakukan peninjauan ke masing-masing Puskesmas
Memberi bimbingan dan fasilitasi dalam
pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas.
Setelah menerima hasil penilaian kinerja
Puskesmas, melakukan :
1. rekapitulasi data
2.
rekapitulasi masalah dan melakukan analisa
masalah serta menentukan cara penanggulangannya. A[pabila diperlukan dapat
mengajukan fasilitasi dari dinas keehatan provinsi.
3.
mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dinas
kesehatan provisni
4. membuat mapping/
pemetaan kinerja Puskesmas. B. Dinas Kesehatan provinsi
Manfaat
penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan provinsi adalah mendapatkan
gambaran prestasi Puskesmas, serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi
dinas kesehatan kabupaten/ kota dalam pembinaan dan pengembangan Puskemas
32
di wilayah
kerjanya. Selanjutnya Provinsi dapat lebih optimal dan fokus dalam memberikan
dukungan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja
Puskesmas.
Melakukan supervisi dan
bimbingan teknis kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dan Puskesmas
Setelah menerima laporan dari
dinas kesehatan kabupaten/kota selanjutnya dilakukan :
1. membuat rekap dari seluruh kabupaten/kota
2.
membuat rekap permasalahan dan melakukan analisa
masalah
3.
menyusun rencana penanggulangan dan pemecahan
masalah, apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitasi dari Pusat
4. membuat peta kinerja kabupaten
33
PENUTUP
Pedoman manajemen Puskesmas
sangat diperlukan untuk dapat mengoptimalkan penyelenggaraan Puskesmas.
Manajemen Puskesmas meliputi perencanaan, lokakarya mini dan penilaian kinerja.
Dengan disusunnya pedoman penilaian kinerja Puskesmas ini dapat dijadikan bagi
daerah dalam menerapkan dan mengembangkan instrumen/ manajemen tools bagi
Puskesmas khususnya dalam penilaian kinerja Puskesmas.
Buku pedoman ini bersifat
dinamis, sehingga daerah dapat melakukan pengembangan dan penyesuaian
berdasarkan kondisi dan kemampuan masing-masing daerah.
34
35 |
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
|
|
|
|
|
Lampiran-1 |
|
|
TARGET |
|
CAKUPAN |
|
|
SATUAN |
SASARAN |
PENCAPAIAN |
SUB VARIABEL |
VARIABEL |
NO |
JENIS KEGIATAN |
( T ) |
( H) |
( SV ) |
(V ) |
|
|
|
|
|
|
|
UPAYA KESEHATAN WAJIB |
|
|
|
|
I PROMOSI KESEHATAN
A Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
pada |
x |
x |
x |
x |
………… |
|
1 |
Rumah Tangga |
Rumah |
…………. |
…………. |
……….. |
x |
2 |
Institusi
Pendidikan (Sekolah) |
Sekolah |
…………. |
…………. |
………… |
x |
3 |
Institusi Sarana
Kesehatan |
Sarkes |
…………. |
…………. |
………… |
x |
4. |
Institusi TTU |
Lokasi |
…………. |
…………. |
………… |
x |
5 |
Institusi tempat
kerja |
Institusi |
…………. |
…………. |
………… |
x |
6 ………………………………………………
B |
Bayi Mendapat ASI eksklusif |
bayi |
………… |
…………… |
………….. |
……………. |
|
C |
Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan
Bersumber masyarakat |
x |
x |
x |
x |
…………. |
|
|
1 |
Posyandu Madya
(baru) |
Psy |
……….. |
……….. |
……….. |
x |
|
2 |
Pos yandu Purnama |
Psy |
……….. |
........... |
........... |
x |
3 ……………………..
D |
Penyuluhan Napza |
kelompok |
…………. |
……………… |
………….. |
………….. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
II |
KESEHATAN LINGKUNGAN |
|
|
|
|
|
|
A. |
Penyehatan Air |
x |
x |
x |
x |
……………… |
|
|
1 |
Inspeksi sanitasi
sarana air bersih |
Sarana |
……………. |
........... |
........... |
x |
|
2 |
Pembinaan kelompok
masyarakat / kelompok pemakai air |
kelompok |
……………. |
........... |
........... |
x |
B.
HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN |
x |
x |
x |
x |
…………….. |
||
|
1 |
Inspeksi sanitasi
tempat pengelolaan makanan |
Sarana |
……………. |
........... |
........... |
x |
|
2 |
Pembinaan tempat
pengelolaan makanan |
Sarana |
……………. |
........... |
........... |
x |
36 |
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
|
|
|
TARGET |
|
CAKUPAN |
|
|
|
|
|
|||
|
|
SATUAN |
SASARAN |
PENCAPAIAN |
SUB VARIABEL |
VARIABEL |
NO |
JENIS KEGIATAN |
|
( T ) |
( H) |
( SV ) |
(V ) |
|
|
|
|
|
|
|
C
Penyehatan tempat pembuangan sampah dan Limbah |
x |
x |
x |
x |
………………. |
|
|
1Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah |
sarana |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
2 …………………………
D Penyehatan Lingkungan
Permukiman dan jamban kelurga |
x |
x |
x |
x |
…………… |
|
1 |
Pemeriksaan
penyehatan lingkungan pada perumahan |
sarana |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
2 |
…………………………. |
|
|
|
|
|
E
Pengawasan sanitasi Tempat-Tempat Umum |
x |
x |
x |
x |
……………. |
|
1 |
Inspeksi sanitasi
tempat-tempat umum |
sarana |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
2 |
Sanitasi tempat
umum memenuhi syarat |
sarana |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
3 ……………………………………………………………………
F Pengamanan Tempat Pengelolaan
Pestisida |
x |
x |
x |
x |
………….. |
|
1 |
Ispeksi sanitasi
sarana pengelolaan pestisida |
sarana |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
2 |
Pembinaan tempat
pengelolaan pestisida |
sarana |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
3 …………………………………………………………………………………
H Pengendalian Vektor |
x |
x |
x |
x |
………… |
|
1 |
Pengawasan
tempat-2 potensial perindukan vektor di permukiman |
lokasi |
…………. |
………… |
………… |
x |
|
penduduk dan
sekitarnya |
|
|
|
|
|
2 |
Pemberdayaan
sasaran/kelompok/pokja pontensial dalam upaya |
Kelompok |
…………. |
………… |
………… |
x |
|
pemberantasan
tempat perindukan vektor penyakit di permukiman |
|
|
|
|
|
|
penduduk dan
sekitarnya |
|
|
|
|
|
3 |
Desa / lokasi
potensial yang mendapat intervensi pemberantasan |
Desa/Lok |
…………. |
…………. |
………… |
x |
|
vektor penyakit
menular |
|
|
|
|
|
III
KESEHATAN IBU DAN
ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A Kesehatan Ibu |
x |
x |
x |
x |
……………. |
|
1 |
Pelayanan
Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap |
Ibu hamil |
……………. |
…………….. |
…………… |
x |
2 |
Drop out K4 - K1 |
Ibu hamil |
……………. |
…………….. |
…………… |
x |
3 |
Pelayanan
persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan |
Ibu bersalin |
……………. |
…………….. |
…………… |
x |
37 |
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
|
|
|
|
|
|
TARGET |
|
CAKUPAN |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
SATUAN |
SASARAN |
PENCAPAIAN |
SUB VARIABEL |
VARIABEL |
NO |
|
JENIS KEGIATAN |
|
( T ) |
( H) |
( SV ) |
(V ) |
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar. |
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Pelayanan Nifas
Lengkap ( Ibu & neonatus ) sesuai
standar ( KN3 ) |
Ibu / Bayi |
……………. |
…………….. |
…………… |
x |
|
|
|
5 |
Pelayanan dan atau
rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi |
Ibu hamil |
……………. |
…………….. |
…………… |
x |
|
B |
Kesehatan Bayi |
x |
x |
x |
x |
……………. |
||
|
|
|
1 |
Penanganan dan
atau rujukan neonatus resiko tinggi |
bayi |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
|
|
|
2 |
Cakupan BBLR
ditangani |
bayi |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
|
|
|
3 |
………………………………………………………………………… |
|
|
|
|
|
|
C Upaya Kesehatan Balita dan
Anak Pra Sekolah |
x |
x |
x |
x |
………………….. |
|||
|
|
|
1 |
Pelayanan deteksi
dan stimulasi dini tumbuh ke,bang Balita (kontak pertama Balita |
………….. |
………….. |
………….. |
x |
|
|
|
|
2 |
Pelayanan deteksi
dan stimulasi dini tumbuh kembang Anak Pra Sekolah |
Anak |
……………. |
……………. |
……………. |
x |
D
Upaya Kesehatan Anak Usia sekolah dan Remaja |
x |
x |
x |
x |
………………….. |
||||
|
|
|
1 |
Pelayanan
kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes |
anak |
………….. |
………….. |
………….. |
x |
|
|
|
|
atau tenaga
terlatih/ guru UKS/ dokter kecil |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Cakupan pelayanan
kesehatan Remaja |
anak |
………….. |
………….. |
………….. |
x |
|
E |
Pelayanan Keluarga Berencana |
x |
x |
x |
x |
………………… |
||
|
|
|
1 |
Akseptor KB aktif
di Puskesmas (CU) |
PUS |
……………… |
……………… |
………………. |
x |
|
|
|
2 |
Akseptor aktif
MKET di Puskesmas |
orang |
………………….. |
………………….. |
………………….. |
x |
|
|
|
3 |
Akseptor MKET
dengan komplikasi |
orang |
………………….. |
………………….. |
………………….. |
x |
|
|
|
4 |
Akseptor MKET
mengalami kegagalan |
orang |
………………….. |
………………….. |
………………….. |
x |
|
|
|
|
|
|
|
|||
IV |
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT |
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
x |
x |
x |
x |
…………………… |
|
|
|
1 |
Pemberian capsul
vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada Balita 2 kali/tahun |
anak |
……………… |
……………… |
……………… |
x |
|
|
|
2 |
Pemberian tablet
besi ( 90 tablet ) pada Ibu hamil |
ibu hamil |
……………… |
……………… |
……………… |
x |
|
|
|
3 |
Pemberian PMT
pemulihan balita gizi buruk pada gakin |
anak |
……………… |
……………… |
……………… |
x |
|
|
|
4 |
Balita naik berat
badannya |
anak |
……………… |
……………… |
……………… |
x |
|
|
|
5Balita bawah garis
merah |
anak |
……………… |
……………… |
……………… |
x |
V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR
38 |
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
|
|
|
|
TARGET |
|
CAKUPAN |
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
SATUAN |
SASARAN |
PENCAPAIAN |
SUB VARIABEL |
VARIABEL |
NO |
|
JENIS KEGIATAN |
|
( T ) |
( H) |
( SV ) |
(V ) |
|
|
|
|
|
|
|
|
A |
TB PARU |
|
x |
x |
x |
x |
………… |
|
1 |
Pengobatan
penderita TB Paru (DOTS) BTA positif |
Orang |
........... |
........... |
………… |
x |
|
2 |
Pengobatan
penderita TB Paru (DOTS) BTA negatif Rontgen positif |
Orang |
........... |
........... |
………… |
x |
B |
Malaria *) |
x |
x |
x |
x |
………… |
|
|
1 |
Pemeriksaan
Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis*) |
% |
........... |
........... |
…………… |
x |
|
2 |
Penderita Malaria
Klinis yang diobati |
Orang |
........... |
........... |
…………… |
x |
|
3 |
Penderita '+'
(positif) malaria yang diobati sesuai standar |
Orang |
........... |
........... |
…………… |
x |
|
4 |
Penderita yang
terdeteksi Malaria Berat di Puskesmas yang dirujuk ke RS*) |
% |
……………. |
…………….. |
…………… |
x |
C |
Kusta |
|
x |
x |
x |
x |
………… |
|
1 |
Penemuan tersangka
penderita kusta |
Orang |
........... |
........... |
........... |
x |
|
2 |
Pengobatan
penderita kusta |
Orang |
........... |
........... |
........... |
x |
|
2 |
Pemeriksaan kontak
penderita |
Orang |
........... |
........... |
........... |
x |
D |
Pelayanan Imunisasi*) |
x |
x |
x |
x |
…………… |
|
|
1 |
Imunisasi DPT 1
pada bayi |
bayi |
.............. |
.............. |
…………… |
x |
|
2 |
Drop Out DPT 3 -
Campak |
bayi |
.............. |
.............. |
…………… |
x |
|
3 |
Imunisasi HB-1
< 7 hari |
bayi |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
|
4 |
Imunisasi Campak
pada bayi |
bayi |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
|
5 |
Imunisasi DT pada
anak kelas 1 SD |
anak |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
|
6 |
Imunisasi TT pada
anak SD kelas 2 dan 3 |
anak |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
E |
Diare |
|
x |
x |
x |
x |
………….. |
|
1 |
Penemuan kasus
diare di Puskesmas dan Kader |
Orang |
........... |
........... |
……………. |
x |
|
2 |
Kasus Diare
ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi |
Orang |
........... |
........... |
……………. |
x |
|
3 |
Kasus Diare
ditangani dengan Rehidrasi intravena |
orang |
........... |
........... |
........... |
x |
F |
ISPA |
|
x |
x |
x |
x |
……………. |
|
1 |
Penemuan kasus
pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas |
Orang |
........... |
........... |
........... |
x |
|
|
dan kader |
|
|
|
|
|
|
2 |
Jumlah kasus
pnemonia dan pnemonia berat ditangani |
Orang |
........... |
........... |
........... |
x |
|
3 |
Jumlah kasus
pnemonia berat / dengan tanda bahaya ditangani / dirujuk . |
% |
........... |
........... |
........... |
x |
G
Demam Berdarah Dengue (DBD)*) |
x |
x |
x |
x |
………….. |
||
|
1 |
Angka Bebas Jentik
(ABJ) |
% |
........... |
........... |
........... |
x |
|
2 |
Cakupan
Penyelidikan Epidemiologi (PE) |
% |
........... |
........... |
........... |
x |
3 …………………………
39 |
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
|
|
|
|
TARGET |
|
CAKUPAN |
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
SATUAN |
SASARAN |
PENCAPAIAN |
SUB VARIABEL |
VARIABEL |
NO |
|
JENIS KEGIATAN |
|
( T ) |
( H) |
( SV ) |
(V ) |
|
|
|
|
|
|
||
H
Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS |
x |
x |
x |
x |
…………….. |
||
|
1 |
Kasus PMS yang
diobati |
Orang |
.............. |
.............. |
…………… |
x |
|
2 |
Klien yang
mendapat penanganan HIV/AIDS |
Orang |
……………. |
…………….. |
…………… |
x |
J
Pencegahan dan penanggulangan Rabies*) |
x |
x |
x |
x |
.............. |
||
|
1 |
Cuci luka terhadap
kasus gigitan HPR |
% |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
|
2 |
Vaksinansi
terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi |
% |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
K
Pencegahan dan penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis*) |
x |
x |
x |
x |
.............. |
||
|
1 |
Kasus Filariasis
yang ditangani |
orang |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
|
2 |
Prosentase
pengobatan selektif Schistozomiasis |
orang |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
|
3 |
Prosentase
pengobatan selektif F. Buski |
orang |
.............. |
.............. |
.............. |
x |
|
|
|
|
|
|
|
|
VI |
UPAYA PENGOBATAN |
|
|
|
|
|
|
A. |
Pengobatan |
x |
x |
x |
x |
…………… |
|
|
1 |
Kunjungan rawat
jalan Umum |
Orang |
…………. |
…………. |
…………. |
x |
|
2 |
Kunjungan rawat
jalan gigi |
Orang |
…………. |
…………. |
…………. |
x |
B |
Pemeriksaan Laboratorium*) |
x |
x |
x |
x |
.............. |
|
|
1 |
Pemeriksaan
Hemoglobin pada ibu hamil |
Spesimen |
………………….. |
.............. |
.............. |
x |
|
2 |
Pemeriksaan darah
trombosit tersangka DBD |
Spesimen |
………………….. |
.............. |
.............. |
x |
|
3 |
Pemeriksaan darah malaria |
Spesimen |
………………….. |
.............. |
.............. |
x |
|
4 |
Pemeriksaan test
kehamilan |
Spesimen |
………………….. |
.............. |
.............. |
x |
|
5 |
Pemeriksaan sputum
TB |
Spesimen |
………………….. |
.............. |
.............. |
x |
|
6 |
Pemeriksaan Urine
Protein pada ibu hamil |
Spesimen |
………………….. |
.............. |
.............. |
x |
7 ……………………………………………………………………
40 |
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
|
|
TARGET |
|
CAKUPAN |
|
|
|
|
|||
|
SATUAN |
SASARAN |
PENCAPAIAN |
SUB VARIABEL |
VARIABEL |
NO |
JENIS KEGIATAN |
( T ) |
( H) |
( SV ) |
(V ) |
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN |
|
|
|
|
|
|
I Puskesmas dengan Rawat Inap |
x |
x |
x |
x |
.............. |
|
1 |
BOR Puskesmas
tempat tidur |
% |
……………… |
.............. |
…………. |
x |
2 |
Hari rawat rata-rata
( ALOS ) di Puskesmas Tempat tidur |
hari |
……………… |
.............. |
…………. |
x |
3 |
Asuhan keperawatan
individu pada pasien rawat inap |
Orang |
……………… |
………….. |
…………. |
x |
4 ………………………………………………………
II Upaya Kesehatan Usia Lanjut |
x |
x |
x |
x |
…………………….. |
|
1 |
Pembinaan Kelompok
Usia Lanjut sesuai standar |
Kelompok. |
……………… |
........... |
……………….. |
x |
2 |
Pemantauan
Kesehatan pada anggota Kelompok Usia |
Orang |
……………… |
........... |
……………….. |
x |
|
Lanjut yang dibina
sesuai standar |
|
|
|
|
|
3 ………………………………………………………….
III Upaya kesehatan Mata/ pencegahan kebutaan |
x |
x |
x |
x |
………… |
||
|
1 |
Penemuan Kasus di
masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan: |
Orang |
…………… |
........... |
........... |
x |
|
|
visus / refraksi |
|
|
|
|
|
|
2 |
Penemuan kasus
penyakit mata di Puskesmas |
Orang |
…………… |
……….. |
……….. |
x |
|
3 |
Penemuan kasus
buta katarak pada usia > 45 tahun |
Orang |
…………… |
……….. |
……….. |
x |
|
4 |
Pelayanan operasi
katarak di puskesmas |
Orang |
…………… |
........... |
........... |
x |
IV |
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan
Gangguan Pendengaran |
x |
x |
x |
x |
………… |
|
|
1 |
Penemuan Kasus dan
rujukan spesialis di Puskesmas |
Orang |
…………… |
…………… |
........... |
x |
|
|
melalui
pemeriksaan fungsi pendengaran |
|
…………… |
|
|
|
|
2 |
Pelayanan tindakan
/ operatif oleh spesialis di Puskesmas |
Orang |
........... |
........... |
x |
|
|
3 |
Kejadian
komplikasi operasi |
Orang |
…………… |
........... |
x |
x |
V |
Kesehatan Jiwa |
x |
x |
x |
x |
………….. |
|
|
1 |
Pemberdayaan
kelompok masyarakat khusus dalam upaya |
Kelompok |
…………… |
…………… |
………… |
x |
|
|
penemuan dini dan
rujukan kasus gangguan jiwa |
Orang |
|
|
|
|
|
2 |
Penemuan dan
penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan jiwa, |
…………… |
…………… |
………… |
x |
|
|
|
masalah Napza,
dll, dari rujukan kader dan masyarakat: |
|
|
|
|
|
|
3 |
Penanganan kasus
kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis |
Orang |
…………… |
…………… |
………… |
x |
|
4 |
Deteksi dan
penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa |
Orang |
…………… |
……….. |
……….. |
x |
|
|
gangguan
psikosomatik, masalah napza dll ) yang datang berobat |
|
|
|
|
|
|
|
di Puskesmas |
|
|
|
|
|
41 |
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
|
|
|
|
|
TARGET |
|
CAKUPAN |
|
||
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
SATUAN |
SASARAN |
PENCAPAIAN |
SUB VARIABEL |
|
VARIABEL |
|
|
|
|
|
|
|
|||||
NO |
|
JENIS KEGIATAN |
|
( T ) |
( H) |
( SV ) |
|
(V ) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
VI |
Kesehatan Olah Raga |
|
x |
x |
x |
x |
|
…………. |
|
|
|
1 |
Pemberdayaan
Masyarakat melalui pelatihan kader |
orang |
…………… |
…………… |
……….. |
|
x |
|
|
|
2 |
Pembinaan Kelompok
potensial / klub , dalam Kes. OR |
kelompok |
…………… |
…………… |
…………… |
|
x |
|
|
|
3 |
Pemeriksaan
kesegaran jasmani anak sekolah |
Orang |
…………… |
…………… |
…………… |
|
x |
|
|
|
4 |
Pemeriksaan
kesegaran jasmani pada atlet |
Orang |
…………… |
…………… |
…………… |
|
x |
|
|
VII |
Pencegahan dan penanggulangan penyakit
gigi |
x |
x |
x |
x |
|
…………….. |
|
||
|
1 |
Pembinaan
kesehatan gigi di Posyandu |
Posyandu |
.............. |
.............. |
………….. |
|
x |
|
|
|
2 |
Pembinaan kesehatan
gigi pada TK |
TK |
.............. |
.............. |
………….. |
|
x |
|
|
|
3 |
Pembinaan dan
bimbingan sikat gigi massal pada SD / MI |
SD/MI |
.............. |
.............. |
………….. |
|
x |
|
|
|
4 |
Perawatan
kesehatan gigi pada SD / MI |
SD/MI |
.............. |
.............. |
………….. |
|
x |
|
|
|
5 |
Murid SD/MI
mendapat perawatan kesehatan gigi |
Orang |
.............. |
.............. |
………….. |
|
x |
|
|
|
6 |
Gigi tetap yang
dicabut |
|
Gigi |
.............. |
.............. |
………….. |
|
x |
|
|
7 |
Gigi tetap yang
ditambal permanen |
Gigi |
.............. |
.............. |
………….. |
|
x |
|
|
VIII |
Perawatan Kesehatan Masyarakat |
|
x |
x |
x |
x |
|
…………… |
|
|
|
1 |
Kegiatan asuhan
keperawatan |
pada keluarga |
Keluarga |
........... |
........... |
………….. |
|
x |
|
|
2 |
Kegiatan asuhan
keperawatan |
pada kelompok
masyarakat |
Kelompok |
........... |
........... |
………….. |
|
x |
|
|
3 |
Pemberdayaan dalam
upaya kemandirian pada keluarga lepas asuh |
Keluarga |
........... |
........... |
………….. |
|
x |
|
|
|
4 |
Pemberdayaan dalam
upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh |
Kelompok |
........... |
........... |
………….. |
|
x |
|
|
IX |
Bina Kesehatan Tradisional |
|
x |
x |
x |
x |
|
………….. |
|
|
|
1 |
Pembinaan TOGA dan
pemanfaatannya pada sasaran masyarakat |
Keluarga |
……….. |
........... |
........... |
|
x |
|
|
|
2 |
Pembinaan pengobat
Tradisional yang menggunakan tanaman obat |
Orang |
……….. |
........... |
........... |
|
x |
|
|
|
3 |
Pembinaan pengobat
Tradisional dengan ketrampilan |
Orang |
……….. |
………. |
………. |
|
x |
|
|
|
4 |
Pembinaan pengobat
Tradisional lainnya |
Orang |
……….. |
........... |
........... |
|
x |
|
|
X |
Bina Kesehatan Kerja |
|
x |
x |
x |
x |
|
………….. |
|
|
|
1 |
Pos UKK berfungsi
baik |
|
Pos |
……….. |
........... |
........... |
|
x |
|
|
2 |
Pos UKK menuju
SIMASKER |
|
kali |
……….. |
........... |
........... |
|
x |
|
|
3 |
Pelayanan
Kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja di pos UKK |
Orang |
……….. |
........... |
........... |
|
x |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
38
47
PENGOBATAN
KIA
V P2M IV GIZI
48
50
No comments:
Post a Comment