221a Profil Kepala Puskesmas

 

Profil Kepala Puskesmas

 

Nama : drg Isah Listiyani
NIP : 19680523 200604 2 001

 

 

Riwayat pendidikan :
1. SD Negeri LEMPUYANGAN II
2. SMP Negeri 3 YOGYAKARTA
3. SMA Negeri 4 YOGYAKARTA

        4. Fakultas Kedokteran Gigi UGM

 

Riwayat pekerjaan :

  1. Dokter gigi Puskesmas Prambanan    2006 s/d 2009
  2. Dokter gigi Puskesmas Tempel I    2009 s/d 2012
  3. Dokter gigi Puskesmas Ngaglik I    2012 s/d 2013
  4. Dokter gigi Puskesmas Ngaglik II 2013 s/d 2014
    Kepala Puskesmas ngemplak II   2014 – sekarang

 

TUGAS POKOK :

a.      Perumusan kebijakan teknis  penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat

b.      Penyelenggara pelayanan klinis

c.      Penyelenggara kesehatan masyarakat

d.      Penyelenggara Ketata Usahaan

e.      Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya

 

 

 

 

 

Selamat Datang

 

 

Salam sehat

 

 Semoga hari ini anda semua tetap dalam keadaan sehat sejahtera

Visi : Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan dengan Pelayanan Prima untuk mewujudkan Masyarakat Sehat dan Mandiri

MISI

  1. Memberikan Pelayanan kesehatan yang Bermetu dan Komprehensif.
  2. Memastikan ketersediaan Sumber Daya untuk Pengembangan Pelayanan.
  3. Menjadi Fasilitator dalam mewujudkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dan PHBS.
  4. Mengembangkan sistim Manajemen yang Aktuntabel.

KEBIJAKAN MUTU

Kami pegawai Puskesmas Ngemplak II berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan:

  1. Memberikan Pelayanan yang Cepat, Tepat dan Menyeluruh.
  2. Meningkatkan Profesionalisme Petugas.
  3. Mengelola Sarana dan Prasarana yang memadai.
  4. Memberdayakan Masyarakat menuju Kemandirian.
  5. Menerapkan sistim Manajemen ISO 9001:2008 secara efektif dan efisien.

 

 

 

 

 

 


Moto :

Bersama kami PEDULI MENUJU SEHAT DAN MANDIRI

 

Profesional dalam melakukan Pekerjaan.

Penuh Empati kepada Pasien dan Rekan Kerja

Disiplin dan Unggul Dalam pelayan

Lincah dan Cekatan dalam melayani

Inovatif Dalam Berkarya.

 

Puskesmas Ngemplak  II  berada di dusun Jetis, Widodomartani, Sleman,Yogyakarta

Puskesmas Ngemplak II terletak di sebelah selatan gunung merapi, berbatasan  dengan wilayah jawa tengah. Puskesmas Ngemplak II mempunyai wilayah kerja sebanyak 2 desa meliputi desa Widodomartani dan Wedomartani.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lihat profil lengkapku

Jenis pelayanan kesehatan yang pernah anda dapatkan dari Puskesmas Ngemplak II

tanggal

Dokter Kecil, Agen Perubahan untuk Hidup Bersih & Sehat

 

TP UKS Kecamatan Ngemplak II pada tanggal 15 – 16 Juni 20011 mengadakan  pelatihan dokter kecil yang diikuti oleh 122 siswa siswa SD/MI.

Drs. H. Warsidi, Msi selaku Camat Nusawungu dalam sambutan pembukaan menyampaikan pentingnya pembudayaan hidup bersih dan sehat sejak usia dini. Pelathan dokter kecil ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan generasi dan lingkungan yang sehat.

 

Selanjutnya Drs. H. Warsidi, Msi menyampaikan bahwa kolaborasi penggerakkan pembangunan antara sektor pendidikan dan kesehatan  melalui pelatihan dokter kecil ini sebagai salah satu implementasi program  Bangga Mbangun Desa melalui penguatan  pilar pendidikan dan kesehatan.

 

“Proses pendidikan di sekolah tidak hanya melahirkan generasi pintar, akan tetapi juga disertai dengan sehat jasmani dan rohaninya. Sekolah dan lingkungan yang sehat, serta anak didik yang cerdas merupakan  kebanggaan kita semua” papar camat

 

Tak dapat dibantah bahwa aspek kesehatan sangat penting dalam kehidupan, termasuk dalam keberlangsungan proses pendidikan. Bila kondisi peserta didik tidak sehat, dampaknya aktivitas belajar pun menjadi terhambat. Sebaliknya pula, jika kondisi kesehatan peserta didik terjaga dengan baik maka pembelajaran akan berlangsung secara baik pula karena para siswa secara optimal mampu menyerap ilmu pengetahuan.

 

Selain itu, dapat dikatakan bahwa antara pendidikan dan kesehatan memiliki hubungan dan  berkaitan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil. Sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Pendek kata, sehat atau tidaknya lingkungan sekolah akan berdampak pada tinggi atau rendahnya efektivitas pembelajaran, absensi siswa, dan derajat kesehatan siswa.

Institusi sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal, dipercaya akan membentuk perilaku dan pola pikir peserta didik. Sehingga untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan siswa, maka mutlak untuk dilakukan sejak dini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School. Program sekolah sehat itu menitikberatkan pada upaya promotif,  preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan peserta didiknya.

 

Masalah kesehatan yang dihadapi oleh siswa sangat kompleks dan bervariasi sehingga pembiasaan hidup sehat  harus disesuaikan  dengan tingkatan usia. Pada anak usia TK/SD berkaitan dengan kebersihan perorangan seperti gosok gigi, kebiasaan cuci tangan, serta kebersihan kuku dan rambut.

Siapapun sepakat bahwa anak sekolah perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Pembiasaan perilaku sehat di kalangan anak sekolah akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan hidup sehat di lingkungan keluarga dan masyarakat.  Pengembangan program sekolah sehat harus terus diperluas, tak hanya cukup dalam bentuk perlombaan antarsekolah yang bersifat seremonial dan tak berkelanjutan.


Salah satu upaya mewujudkan generasi sehat adalah dengan  Pelatihan dokter kecil  yang bertujuan memberikan sosialisasi dan edukasi sejak dini mengenai pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan upaya promotif dan preventif. Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan edukasi bagaimana mempraktikkan PHBS kepada generasi muda, seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kesehatan gigi, memelihara kebersihan lingkungan dan berbagai hal sederhana lainnya yang mudah dipahami dan dipraktikkan sehari-hari dan dapat diterapkan sejak usia dini. 

Satu kegiatan utama preventif yang diupayakan pemerintah adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan salah satu pesertanya adalah Dokter Kecil. Kegiatan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (3 September 1989).
  
Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi syarat dan terlatih untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan sekolah agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan lingkungannya untuk hidup lebih sehat. 

Dokter Kecil merupakan ujung tombak dari program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk memperhatikan kesehatan anak sekolah. Komunitas Dokter Kecil telah terbukti dapat menjadi agen perubah dalam menggerakkan budaya hidup sehat di komunitas sekelilingnya (UNICEF Indonesia)   

Melalui program revitalisasi Dokter Kecil sosialisasi budaya PHBS akan dapat dilaksanakan secara efektif, karena anak akan menjadi agent of change bagi dirinya, lingkungan sekolahnya, dan keluarganya.

 

No comments:

Post a Comment