1313 Analisis Penilaian Kinerja PUSKESMAS


A.      PENCAPAIAN KINERJA UNTUK TIAP JENIS PELAYANAN DAN UPAYA PUSKESMAS

 

Gambaran Capaian  Upaya Puskesmas Wanasari Tahun 2017 dan Target Capaian 2017

 

 

 

No

Indikator  SPM

Target Sasaran/Capaian 2017

Gambaran Capaian

Kesenjangan

Keterangan

Target

 

2017

 

A.

Pelayanan Kesehatan Dasar

 

 

1

Cakupan K1 

100%

111 %

-

Tercapai

 

2

Cakupan K4

100%

94,5 %

-5,5%

Tidak  Tercapai

 

3

Cakupan pertolongan persalinan Nakes  

100%

102 %

-

 Tercapai

 

4

Angka Kematian Ibu

0

0 Kasus

-

Tercapai

 

5

Angka Kematian Bayi

0

31 Kasus

28

Tidak tercapai

 

6

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

100%

233 %

-

Tercapai

 

7

Cakupan pelayanan nifas 90%

100%

93,8%

-6,2%

Tidak Tercapai

 

8

Cakupan neonatus dengan komplikasi ditangani

100%

100 %

-

Tercapai

 

9

Cakupan kunjungan  bayi

100%

80,6%

-19,4%

Tidak Tercapai

 

10

Cakupan desa UCI

100%

95,30%

-4,7%

Tidak Tercapai

 

11

Cakupan pelayanan anak balita

100%

32,2 %

-67,8%

Tidak Tercapai

 

12

Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan

7 kasus

100%

-

Tercapai

 

13

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin

100%

100%

-

Tercapai

 

14

Cakupan  penjaringan  kesehatan siswa SD dan setingkat 100%

1225 siswa

100%

-

Tercapai

 

15

Cakupan peserta KB aktif

12984

84 %

-16%

Tidak Tercapai

 

B

P2P

 

 

16

Cakupan penemuan dan penanganan penderita  penyakit 100%

 

 

 

 

 

a. Pneumonia 100%

100%

80%

-20%

Tidak Tercapai

 

 

b. Diare

476  kasus

100%

-

Tercapai

 

 

c. Acute Flacit Paralysis (AFP)

0

0

0

Tercapai

 

 

d.Penemuan pasien baru TB BTA positif

70%

19,2% (14org)

-50,8%

Tidak Tercapai

 

 

e. Penemuan suspek TBC

75%

29,45%

 (51 org)

-45,55%

Tidak Tercapai

 

 

f. Kesembuhan

85%

64%

-21%

Tidak Tercapai

 

 

g. Error Rate

0%

0%

-

 Tercapai

 

17

Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%

21308

100%

-

Menurun

 

18

Caakupan Pelayanan Kesehatan rujukan  pasien masyarakat miskin

100%

100%

-

Tercapai

 

C

Penyelidikan Epidemiologi

 

 

19

Penyelidikan Epidemiologi dan penanggulangan KLB 100%

3

100%

-

 Tercapai

 

D

Pelayanan Gizi  Masyarakat

 

 

21.

Balita Ditimbang Berat badannya

100%

63,12%

36,9%

Tidak Tercapai

 

22

Balita Gizi Buruk ditangani

100%

100%

-

Tercapai

 

23

Balita 6-59 bulan dapat Vit A

100%

100%

-

Tercapai

 

24

Bayi 0-6 bulan dapat ASI Eksklusif

100%

41,96%

-58,1%

Tidak tercapai

25

Ibu Hamil dapat Fe 90 tablet

100%

94,5%

-5,5%

Tidak Tercapai

26

RT yang mengkonsumsi garam beryodium

100%

97,33%

-2,7%

Tidak Tercapai

E

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

 

 

27

Cakupan TTU

100%

100%

-

Tercapai

 

28

Cakupan akses air bersih

100%

68%

-32%

Tidak Tercapai

 

39

Cakupan Jamban

100%

56%

-44%

Tidak Tercapai

 

30

Cakupan TPM

100%

100%

-

Tercapai

 

31

Cakupan rumah sehat

100%

50%

-50%

Tidak tercapai

 

32

Cakupan TP2 Pestisida

100%

100%

-

Tercapai

 

33

Rumah Bebas jentik nyamuk aedes

100%

96%

-4%

Tidak Tercapai

 

34

Institusi yang dibina

100%

100%

-

Tercapai

 

G

PROGRAM  PROMKES  DAN  PEMBERDAYAAN  MASYARAKAT

 

 

35

Cakupan Desa  Siaga Aktif

Pembinaan Forum Kesehatan Desa/Kelurahan

7 Desa aktif

100%

-

Tercapai

 

36

Pembentukan POSKESTREN

100%(1)

100% (1)

-

Tercapai

 

37

Cakupan Posyandu Purnama

75%  (57)

66,67% (46)

-8,33%

Tidak Tercapai

 

38

Cakupan Posyandu Mandiri

40%

14,04%

-25,96%

Tidak Tercapai

 

39

PHBS

  • Pendataan PHBS tatanan RT
  • Pembinaan PHBS tatanan RT

 

100%

80%

 

-32,71%

-21,26%

 

-67,29%

-58,74%

 

Tidak Tercapai

Tidak Tercapai

 

40

Penyuluhan P3NAPZA & Kespro

100%

100%

-

Tercapai

 

41

FGD / Refreshing Kader Kes

100%

100%

-

Tercapai

 

42

Pembinaan Kelompok Khusus (UKK)

100%(3)

100%(3)

-

Tercapai

 

43

Pendataan Pembtra

70%

100%

-

Tercapai

 

Program UKGS

 

 

 

 

 

a.     Jumlah SD yang Dikunjungi

100%(30)

100%(30)

-

Tercapai

 

 

b.     Jumlah murid yang diperiksa

100%(1225)

100%(1225)

-

Meningkat

 

 

c.     Jumlah murid yang perlu perawatan / dirujuk

168

168

-

Meningkat

 

 

d.     Jumlah murid mendapat perawatan di pusk

60%

100%

-

Meningkat

 

ANALISIS MASALAH

Berdasarkan hasil pelaksanaan program yang telah dilaksanakan selama tahun 2017, masih ada beberapa masalah yang dihadapi oleh masing – masing program :

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 

1) K4 ANC

Tahun 2017 Puskesmas wanasari kunjungan K4 ibu hamil masih kurang dari target dari target 100% hanya mencapai 94,5%. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya ibu sudah melakukan K1 tetapi mengalami abortus, ibu hamil K1 akses sehingga tidak mencapai K4, biasanya ibu hamil pendatang dari luar kota, walaupun persentasinya tidak begitu banyak akan tetapi memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi target cakupan kunjungan ke 4 ibu hamil. Kemudian bisa juga disebabkan karena ibu hamil saat trimester 3 memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan lain sehingga tidak tercatat di puskesmas. Untuk tindak lanjut, pj KIA diharapkan lebih meningkatkan pencarian data di RB atau RS sekitar Puskesmas yang menangani pemeriksaan KIA.

Selain dari faktor ibu hamil sendiri dari faktor tenaga kesehatan juga perlu ditingkatkan kwalitas dalam memberi pelayanan terhadap ibu hamil sesuai standar ANC, misalnya pemeriksaan haemoglobin pada trimester 1 dan 3 untuk mendeteksi anemi pada ibu hamil, secara teoritis anemia pada ibu hamil bisa mengakibatkan abortus, IUFD,IUGR, dan kelahiran prematur.

1)    Angka kematian ibu

Tahun 2017 Puskesmas Wanasari tidak ada kasus kematian ibu. Akan tetapi kita harus tetap meningkatkan kompetensi dalam pemeriksaan kehamilan dan penanganan persalinan dan nifas serta meningkatkan pengetahuan akan  pentingnya  deteksi dini, penanganan kasus resiko tinggi sesuai dengan protap dan penyuluhan tentang reproduksi sehat bagi remaja, karena kehamilan diusia < 20 tahun dan > 35 tahun walaupun sebagai hanya faktor resiko kalau dipandang dari anatomi dan fisiologi  umur < dari 20 tahun produksinya belum sempurna, kehamilan > 35 tahun alat reproduksinnya sudah tidak baik lagi, Selain upaya tersebut diatas juga Perlu peningkatan ketrampilan dan pengetahuan petugas tentang kegiatan yang bertujuan menurunkan AKI, Selain itu perlu adanya evaluasi secara komprehenship dari desa, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan RS, untuk peningkatan kualitas pelayanan sehingga bisa menekan angka kematian ibu.

3). Angka Kematian Bayi ( AKB )

Angka kematian bayi tahun 2017 masih cukup tinggi yaitu sebanyak 28 kasus.  Penyebab kematian : BBLR/BBLSR (prematur)=9, kejang = 4, Aspixia berat = 3, gangguan pencernaan = 1, febris = 1, diare = 1, infeksi otak = 1, DBD=2, anemia=1, downsindrom=1, kecelakaan=1, pengecilan otak=1, mutah =1, kelainan kongenital =1. Dari angka diatas penyebab terbanyak adalah kasus BBLR/BBLSR (prematur).Secara teoritis ada berbagai faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir antara lain faktor demografi, perilaku kesehatan, lingkungan, pelayanan kesehatan dan faktor biomedis yaitu berat badan ibu hamil, tinggi badan ibu, ukuran lingkar lengan ibu, umur ibu, paritas, riwayat kelahiran yang lalu, kadar hemoglobin, dan tekanan darah ibu.Untuk menurunkan angka kematian bayi harus dilakukan sejak dini yaitu sejak ibu melakukan kunjungan K1 dengan penapisan faktor resiko seperti pemeriksaan kadar hemoglobin, protein urin, pengukuran LILA,selain melakukan 14 standar ante natal care dan anc terfokus, juga perlu peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan seperti penanganan asfiksi pada bayi baru lahir, karena di Puskesmas Wanasari kematian bayi yang disebabkan karena asfiksia sebanyak 3 kasus menduduki urutan kedua setelah BBLR. 

           4). Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2017 sebesar 102% dari target 100%. Program BPJS dan jampersal memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sehingga Puskesmas Wanasari pada tahun 2017 bisa melebihi target. Meskipun demikian perlu peningkatan kualitas pelayanan persalinan,diharapkan semua persalinan bisa ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, perencaan persalinaan persalinan dan pencegahan komplikasi perlu disiapkan oleh ibu hamil dan keluarga melalui bimbingan bidan atau tenaga kesehatan lain dengan pemasangan stiker P4K  , sehingga pertolongan persalinan yang sehat dan aman dapat terwujud.

            5). Program Keluarga Berencana

            Cakupan Program KB aktif Puskesmas Wanasari tahun 2017 belum mencapaii target yaitu 84% dari target 100%. Akseptor KB suntik menduduki urutan pertama sebanyak 70,1% dari jumlah PUS 12938, dan 29,9% akseptor menggunakan kontrasepsi yang lain seperti IUD, Pil, MOW,MOP, IMLPANT dan Kondom. Angka ini hanya selisih 0,1% dibanding tahun lalu sebesar 70%, dan 30% yang menggunakan alkon selain suntik. Sedangkan akseptor KB IUD ada penambahan akseptor baru sebesar 183 sehingga terjadi peningkatan dari jumlah 456 menjadi 639 di akhir tahun 2017. Dilihat dari prosentase diatas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kesadaran akseptor untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang terutama IUD. Namun masih perlu adanya konseling tentang pentingnya penggunaan kontrasepsi KB untuk meningkatkan cakupan program KB.

2.  Program Perbaikan Gizi Masyarakat

           1) Pemantauan Gizi

Dari hasil pelaksanaan program tahun 2017, ditemukan balita dengan gizi kurang sejumlah 2,30%, Gizi buruk 0,93%, Gizi baik 96,76%, gizi lebih 0%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa masih ditemukannya kasus Gizi kurang dan gizi buruk di tahun 2017 ,Hal ini dikarenakan Penjaringan balita melalui posyandu sehingga kasus balita gizi kurang dan gizi buruk bisa ditemukan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan status gizi dari gizi kurang dan gizi buruk agar menjadi gizi baik berupa pemberian PMT yang didanai oleh BOK, APBD  Kabupaten Brebes

           2) Partisipasi Masyarakat

Cakupan D/S Puskesmas Wanasari tahun 2017 sebagai indikator partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan posyandu, yaitu sebesar 63,12% masih belum mencapai target dari 100% .Hal ini perlu ditingkatkan untuk memberikan dan menumbuhkan  pemahaman masyarakat akan pentingnya posyandu dan juga perhatian pemerintah desa dan masyarakat untuk berperan serta akatif dalam kegiatan posyandu harus dilakukan secara terus menerus melalui pembinaan kader, penyuluhan oleh kader posyandu  karena posyandu milik masyarakat ( UKBM ) sebagai upaya untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita serta penjaringan terhadap balita yang mengalami baik gizi kurang maupun gizi buruk. Upaya yang dilakukan oleh puskesmas dalam rangka penurunan angka gizi buruk di wilayah puskesmas Wanasari tak akan mencapai hasil yang optimal tanpa dukungan dari pemerintah desa, lintas sektor dan juga masyarakat.

      3) Program pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI eksklusif pada tahun 2017 belum mencapai hasil yang optimal karena dari target 100 % baru bisa tercapai 41,96%.Hal ini dikarenakan masih ada pengaruh budaya di Masyarakat bahwa bayi lahir perlu makan dengan mendapatkan makanan selain ASI, ibu nifas juga beranggapan bahwa ASI dalam 3 hari pertama belum keluar bayine rewel sehingga bayi diberi susu formula,dan  belum semua masyarakat pada umumnya dan ibu nifas pada khususnya menyadari pentingnya pemberian asi eksklusi, untuk meningkatkan target tersebut perlu dipersiapkan sejak ibu tersebut hamil baik melalui kelas antenatal,dan waktu ibu ANC, penyuluhan tentang asi eksklusif saat melakukan kunjungan nifas dan neonatal.

 

3.  Program   Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit  (P2P)

1. Imunisasi

          1) Imunisasi Rutin

7 desa di wilayah puskesmas Wanasari sudah memenuhi target imunisasi dasar rutin yaitu 95%, dapat ditunjukkan dengan angka sebagai berikut imunisasi BCG= 98,3%, DPT 3= 96,4%, Polio 4= 96,5%, Campak= 96,5%.Walaupun sudah melebihi target  akan tetapi  masih belum mencapai 100% Sehingga pelu dilakukan upaya peningkatan kinerja untuk satu tahun kedepan mulai penghitungan sasaran program, pelaksanaan kegiatan sweeping hingga pada sistem pelaporan dan evaluasi program dari masing-masing desa, sehingga desa UCI bisa tercapai di semua desa Kecamatan Wanasari.

          2) Pelaksanan TT hamil 5 dosis

Pelaksanaan TT ibu hamil Tahun 2017 dengan sasaran 1435  .TT1 tercapai 27,94%, TT2 26,06%, TT2+ 38,90 %, TT3 7,53%, TT4 4,39%, TT5 0,98%. Hal ini dikarenakan adanya pencatatan TT 5 dosis sehingga ada ibu hamil yang sudah diimunisasi saat capeng dan WUS, Untuk meningkatkan cakupan  perlu adanya penyuluhan tentang imunisasi pada bumil dan bagi petugas kesehatan perlu adanya validasi data terhadap ibu hamil yang diimunisasi  TT.

            3) Pelaksanakan TT WUS

Pelaksanaan TT WUS  Tahun 2017 dengan sasaran 16521 . Hasil cakupan TT1 WUS 1,8%, TT2 WUS 0,8%, TT3 WUS 0,1% TT4 0,1% TT5 0%. Angka ini masih jauh dari target sasaran dikarenakan banyak data yang tidak tercatat. Wanita Usia Subur (WUS) juga banyak yang tidak mau diimunisasi saat tidak hamil.  Juga kurangnya  konsistensi untuk melakukan TT ulang, baik dari provider ataupun dari masyarakatnya sendiri. Untuk meningkatkan cakupan TT WUS perlu diadakan penyuluhan pentingnya imunisasi pada WUS.

2.  ISPA dan Diare

Angka proyeksi Diare dan ISPA pada tahun 2017 telah melampaui target yang di rencanakan, karena semakin meningkatnya sistim pelaporan kasus dari tiap desa ke koordinator program, pelaporan mingguan dari tiap pembina wilayah,selain itu karena jumlah kunjungan kasus yang memang meningkat.

3. Survelans KLB campak  

Untuk mengantisipasi kejadian KLB campak  maka perlu adanya system deteksi dini melalui pelaporan kasus yang segera dan mengaktifkan kembali forum Kesehatan Desa (FKD) , apabila terjadi KLB  segera dapat tertangani dan ditindaklanjuti.

4. TBC Paru

Penemuan suspek TBC Paru sebanyak 51 kasus (27,45%) dari target 70%,  penemuan kasus Baru  BTA positif (CDR) 14 kasus (19,2%), dan angka kesembuhan 64% dari terget 85%. Hal ini masih jauh dari target. Untuk meningkatkan cakupan CDR dan angka kesembuhan, pada tahun 2017 telah dilakukan berbagai upaya seperti peningkatan SDM, baik tenaga medis, paramedis dan laboratorium, pertemuan jejaring antar unit pelayanan kesehatan dan asistensi ke rumah sakit. Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dievaluasi untuk menilai apakah hasil kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan sekaligus mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan untuk selanjutnya disusun rencana tindak lanjut perbaikan.

 Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA(+)

 

§  Evaluasi pengobatan pada penderita TB paru BTA(+) dilakukan melalui pemeriksaan dahak mikroskopis pada akhir fase intensif hasil pemeriksaan negatif. Dinyatakan sembuh bila hasil pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan ditambah minimal satu kali pemeriksaan sebelumnya (sesudah fase awal atau satu bulan sebelum akhir pengobatan) hasilnya negatif.

§  Bila pemeriksaan follow up tidak dilakukan, namun pasien telah menyelesaikan pengobatan, maka evaluasi pengobatan pasien dinyatakan sebagai pengobatan lengkap. Evaluasi jumlah pasien dinyatakan sembuh dan pasien pengobatan lengkap dibandingkan jumlah pasien BTA(+) yang diobati disebut keberhasilan pengobatan (Succes Rate).

§  Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru Puskesmas Wanasari tahun 2017 sebesar  (64%) belum mencapai target Kabupaten (100%), karena masih dalam proses pengobatan.

 

 

4.  Program Penyehatan Lingkungan

Kegiatan dan Cakupan Program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Wanasari tahun 2017

1.     Pemeriksaan tempat - tempat umum

Pemeriksaan TTU tahun 2017 dilaksanakan di 7 desa wilayah puskesmas Wanasari. Target Cakupan 100%, sampai akhir Desember 2017 sudah mencapai target 100%

2.     Cakupan akses air bersih

Target cakpuan akses air bersih Puskesmas Wanasari tahun 2017 adalah 100%, Sampai akhir Desember 2017 baru tercapai 68%.

3.     Cakupan Penggunaan Jamban

Target Cakupan Penggunaan Jamban tahun 2017 adalah 100%, sampai dengan akhir Desember 2017 tercapai 56%

4.     Cakupan TPM

Target 2017 adalah 100%, sampai akhir Desember 2017 sudah tercapai target 100%

5.     Cakupan Rumah Sehat

Target Cakupan 2017 100% warga kecamatan Wanasari sudah memiliki rumah dengan kriteria rumah sehat. Sampai akhir Desember 2017 cakupan rumah sehat batu tercapai 50%

6.     Cakupan TP2 Pestisida target cakupan 100%, cakupan sampai dengan akhir Desember 2017 sudah tercapai 100%

7.     Rumah bebas jentik nyamuk aedes target cakupan >95%, Puskesmas Wanasari sampai akhir Desember 2017 tercapai 96%

8.     Institusi yang dibina, Target 2017 100%, semuanya sudah terbina 52%

 

Ø Pemeriksaan tempat-tempat umum

Dari hasil inspeksi program tahun 2017 didapatkan kesimpulan bahwa seluruh TTU sudah memenuhi syarat kesehatan (100%), akan tetapi tetap perlu dipertahankan dengan pembinaan dan peningkatan sarana prasarana dan pengelolaannya.

Ø Inspeksi Sanitasi Sekolah

Sebagian besar sekolah kurang sarana sanitasinya baik jamban dan air bersih, baru 30% yang memenuhi, sehingga perlu perhatian dan tindakan dari lintas sektor dalam hal ini Dinas Pendidikan dalam upaya peningkatan sarana sanitasi.

Ø Inspeksi Sanitasi TP2 pestisida

Hasil capaian dari kegiatan inspeksi TP2 pestisida di wilayah puskesmas Wanasari sudah mencapai 100%   memenuhi syarat kesehatan, hal ini perlu dipertahankan dengan cara pengawasan dan pembinaan yang intens supaya TP2 pestisida dapat aman bagi pengelolanya

Ø  Inspeksi sanitasi perumahan dan pemukiman

Dari hasil inspeksi perumahan dan pemukiman tahun 2017, 44% rumah/pemukiman belum memiliki jamban, sehingga perlu pemahaman ke masyarakat dan motivasi untuk pembuatan jamban secara swadaya.

Ø  Monitoring dan pembinaan Desa STBM (Sanitasi berbasis masyarakat)

Monitoring dan pembinaan Desa STBM (Sanitasi berbasis masyarakat) dilaksanakan di 7 desa yaitu desa Pesantunan, Klampok, Keboledan, Kupu, Dumeling, Kertabesuki, Sawojajar program PAMSIMAS, dengan hasil yang diperoleh dari monitoring ini masih banyak penduduk yang belum memiliki sarana sanitasi terutama jamban keluarga (44%).

 

 

5.  Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

1)Promkes

§  Masih banyaknya suspek TBC yang belum ditemukan

§  Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

§  Masih banyaknya BATRA yang belum teridentifikasi

§  Capaian Strata posyandu yang masih rendah

    2) Perkesmas

Pelaksanaan kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat di tahun 2017 secara keseluruhan sudah ada peningkatan yang signifikan. Semua desa telah terbentuk posyandu Lansia sehingga upaya peningkatan kesehatan masyarakat ( Lansia ) bisa optimal.

           3). Program UKS Tingkat Sekolah Dasar

§  Tahun 2017 program UKS ( sekolah SD/MI, SMP/MTS,SMK/SMA) di kecamatan Wanasari sudah terlayani sudah secara maksimal, bahkan dilakukan pemerikasaan kadar HB bagi siswa baru untuk menjaring kasus anemia pada anak sekolah

§  Pada penjaringan anak sekolah SMP/MTS dan SMK dari jumlah yang dijaring 809 siswa, 725 siswa atau 89,61% berstatus gizi normal. standar penilaian menggunakan standar IMT (Indek Masa Tubuh) IMT/U, walaupun hasil yang dicapai sudah optimal akan tetapi  upaya peningkatan gizi pada siswa SMP/SMK di wilayah puskesmas Wanasari tetap ditingkatkan.

§   Pada hasil penjaringan kesehatan tingkat SMP/MTS masih ditemukan sejumlah anak yang anemia  38 anak (4,69%). Hal ini menunjukkan betapa riskan anak usia remaja terhadap masalah gizi, anemia, yang berdampak tidak baik untuk kesehatannya kedepan.

§  Ditemukan juga sejumlah anak dengan ketajaman mata yang tidak normal ada 12 anak,

§  Dengan masih ditemukannya siswa dengan serumen sejumlah 215 (26,57%) menunjukkan tingkat personal higiene siswa masih kurang.

§   Untuk melaksanakan program MDGs tentang HIV/AIDS perlu  kepada masyarakat direncanakan sosialisasi HIV/AIDS kepada Kepala desa, PKK, Karang Taruna, Siswa SLTP dan SMA.

 

 

6.     Program Pengobatan Dasar

§  Kunjungan Pasien ke Puskesmas tahun 2017 mengalami penurunan 2,47% dibandingkan capaian kunjungan tahun lalu. Hal ini disebabkan karena mulai adanya dokter keluarga yang menerima pemeriksaan umum menggunakan bpjs.

§  Tingkat kunjungan 10 besar penyakit, J069 ( Infeksi saluran Pernafasan akut) masih menduduki rangking pertama yaitu sejumlah L = 2212  P = 3663 (22,2%).

§  Cakupan Pelayanan Masyarakat pengguna Jamkesmas, kunjungan pelayanan gigi dan kunjungan laboratorium tahun 2017 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun lalu.

 

7.     Program Perbekalan dan Peralatan kesehatan

§  Bimbingan tekhnis pengelolaan obat ke PKD dan PUSTU sudah dilakukan disemua PKD/Pustu, dan setiap pembina wilayah sudah membuat laporan harian dan laporan bulanan obat, akan tetapi monitoring dan evaluasi terpadu akan dilakukan di tahun 2018

§  Tiap tiap pembina wilayah di tahun 2017 sudah menerima prasarana sesuai dengan kebutuhan masing- masing Pustu atau PKD sebagai upaya untuk menunjang pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan yang sebaik baiknya kepada masyarakat .

 

8.     Program Manajemen Mutu Puskesmas (Akreditasi)

Masalah-masalah yang dihadapi :

1.     Komitmen karyawan puskesmas yang belum konsisten

2.     Referensi yang belum lengkap / sulit dicari

3.     Dokumen belum sempurna

4.     Hambatan non teknis yang mengganggu jalannya akreditasi

Kebutuhan sarana prasarana dalam pelaksanaan akreditasi tentunya menjadi prioritas untuk peningkatan pelaksanaan menejemen mutu Puskesmas di tahun 2018

9.     Tata Graha Puskesmas

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, masih dibutuhkan ruang untuk pelayanan rawat jalan terutama ruang gigi, dan juga terbatasnya ruang gudang  dan juga fasilitas/sarana  persalinan dan nifas di PMP. Selaian itu tempat parkir karyawan dan pengunjung Puskesmas untuk memberikan keamanan dan kenyamanan karyawan ataupun pengunjung Puskesmas. Puskesmas Wanasari juga sanagat membutuhkan IPAL  untuk pengolahan limbah medis sesuai dengan SOP yang ditentukan.

 

 

 

10.Program Puskesmas Ramah Anak

Untuk mewujudkan Program Puskesmas ramah Anak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya anak, diperlukan peningkatan pelayanan, ketersediaan data kondisi anak dan kebutuhanya, sebagai dasar melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan anak di puskesmas Wanasari.

 

 

Kepala Puskesmas Wanasari

 

 

dr.ROFIQOH

NIP.19680228 200701 2 010

 

No comments:

Post a Comment